MINE . 2

194K 2K 3
                                    

Bianca langsung duduk di kursinya dan menyimpan tasnya dengan asal. ia merapihkan beberapa lembar proposal yang berserakan di atas mejanya dengan cepat.

"Dey. lu kurang ajar banget sih ngibulin gue mulu. "Sengitnya tanpa menatap satu sahabat yang satu meja bersamanya itu.

Deya mengerutkan kening bingung sekaligus sebal.
"Gue cuma ngasih tahu elu Ca. coba kalo lu telat dan malahan duluan si obos baru. Mati lu kan...."

Bianca melirik dengan tidak suka.
"Tapi tetap saja. baru juga jam setengah delapan pagi. masih ada setengha jam lagi deyaa..."

"Terserah elu ah. ngasih tau udah gue mah..." ucap deya sebal.

Bianca baru selesai merapihkan proposal dan file yang berserakan di atas mejanya. saat deya berdiri dengan tegak di depan mejanya.

Bianca mengernyit bingung dan langsung melihat ke depan.

ASTAGA......

Bianca Tertegun. tapi ia langsung berdiri dari kursinya dan membukuk hormat ke arah laki-laki yang baru saja ia lihat di perusahaan. bukan itu yang membuat bianca tegang. kenapa laki-laki itu di sini.

"Bianca , deya. perkenalkan. ini Daniel stevano. dia yang akan menggantikan saya sebagai direktur utama di perusahaan ini." Bianca Melebarkan sedikit matanya. tapi ia menormalkan kembali exspresinya saat matanya menangkap mata itu.

Bianca mengangguk, begitu pun dengan deya. "Iya Sir...!" Ucap mereka serempak.

"Kalian bisa kembali bekerja kalo begitu. dan bianca bawakan saya proposal kerjasama perusahaan Setia mitra ke ruangan saya."

Bianca menggangguk "Baik sir...".

Deya menyikut lengan bianca saat atasan mereka sudah menghilang di balik pintu ruangan.

Bianca yang sudah siap dengan proposal di tangannya menoleh pada deya dengan alis menyatu menjadi satu. "Apa....". Tanya bianca setengah gugup.

Deya tersenyum dengan pipi merona.
"Dia...Sangat tampan Ca...astaga. kita punya atasan tampan.." pekik deya kegirangan.

Bianca menggelengkan kepala miris.
"Yang ganteng banyak. yang setia udah pada mati. " Ucapnya sambil berlalu.

Deya berdecak. "Udah tau yang ganteng gak ada yang setia. masih suka sama dia..." Deya menggelengkan  kepala kembali duduk di kursinya.

TOK...TOK...TOK...

Bianca masuk kedalam ruangan atasannya dan berjalan ke arah sofa.

"Ini Berkas yang anda Minta Sir...!"
Ucapnya memberikan proposal yang di minta atasanya.

"Baik.. Terimakasih Bianca. "

Bianca mengangguk ."Kalo begitu saya kembali ke meja saya Sir ." Pamitnya membungkuk hormat.

"Emm bianca.. Tunggu dulu. ?"

Bianca berhenti berjalan dan berbalik lagi menatap atasannya. "Yes Sir ."

Atasan nya berjalan perlahan ke arahnya. Bianca tahu apa yang di inginkan atasannya itu sedari dulu jika sudah berjalan seperti itu di hadapannya.

"Dia Daniel stevano Direktur baru kamu. dan dia menginginkan kamu malam ini...?" Ucap atasan nya berbisik di telinganya.

Bianca Tertegun mendengarnya, ia pun menatap laki-laki yang akan menjadi atasannya itu yang tengah menatap dingin ke arahnya.

Bianca terdiam sejenak memikirkannya. "Baik Sir. tapi saat jam kerja saya tidak mau menyampur adukan masalah pribadi dengan pekerjaan. dan ini jam kerja saya. kalo begitu saya permisi dulu. " Ucap bianca berjalan kembali ke arah luar setelah atasannya menganggukan kepala.

"Anda tinggal menemuinya kalo dia sudah mengatakan itu Sir..." Ucap roy. mantan atasan bianca.

Daniel masih menatap pintu yang sudah tertutup rapat kembali dari tadi.  "Apa semudah itu perempuan itu..?".

Roy menggelengkan kepala tapi juga mengganggukan kepala. "Tidak juga. tapi iya juga . saya tidak bisa mengatakan secara benar tentang sekertaris saya itu Sir.."

Daniel menaikan satu alisnya. "Apa kamu pernah tidur bersamanya.?"

Roy Menganggukan kepala. "Satu kali pernah Sir. saya pikir akan mudah kembali ketika saya meminta nya lagi. tapi saya salah. dia hanya melakukan dengan satu laki-laki hanya satu malam. setelah itu bianca tidak akan pernah mau kembali untuk tidur dengan laki-laki yang sama."

Daniel menganggukan kepala dan bangun dari duduknya. "Kamu bisa keluar sekarang. taruh saja proposal itu di atas meja. " .

"Baik Sir...Saya permisi kalo begitu...?"  Daniel menganggukan kepala.

Daniel Menatap bangunan tinggi di hadapan nya dengan alis dan bibir yang terangkat semua.

"Cukup menarik..." Gumam nya pelan.

-------------

"Ca gue pulang duluan ya.. gapapa gue tinggal.?" Ucap deya memasukan ponsel kedalam tas.

"Ok. gapapa. udah biasa gue paling akhir...!" Balas Bianca Menaikan  bibirnya ke atas.

"Bagus kalo begitu. gue duluan ya.. bye..." Ucap Deya berjalan menuju lift setelah bianca mengangguk.

Bianca masih mengetik di atas laptopnya saat pintu ruangan atasan barunya terbuka. ia langsung bangun dan berdiri membukuk. "Selamat beristirahat Sir.."

Daniel berhenti dan menatap bianca.
"Malam ini bianca...!"

Bianca menaikan kembali kepalanya dan menatap tepat di mata atasan barunya. "Maaf sir. Malam ini saya ada acara !"

Daniel mengangguk ." Baiklah. besok malam. " ucapnya sambil berlalu menuju lift. "Aku akan menunggumu di basment. cepatlah bereskan pekerjaan mu.!" Lanjutnya sebelum menghilang di dalam lift.





*****************






enibahri
21-10-19.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang