MINE 11

67.7K 1.1K 13
                                    

Bianca Mengerang kencang, saat daniel melepaskan penyatuan tubuhnya langsung tanpa ada kelembutan sedikit pun. Ia Meremas pinggiran sofa dengan kencang dan berusaha untuk bangun dan duduk dengan benar di atas sofa.

Bianca menatap tajam pada daniel yang sudah kembali memakai pakaian nya lagi.

"KAMU GILA DANIEL... AKU TIDAK SUKA CARA KAMU SEPERTI INI..." Bentak bianca kencang setelah berhasil duduk disofa dengan benar.

Daniel Menggeleng tidak peduli. ia Memungut pakaian sobek bianca dan membuangnya di tong sampah.

Bianca melotot dengan sempurna menatap daniel, amarahnya tiba-tiba mencuat begitu tinggi melihat ekspresi biasa saja dari laki-laki itu.

"Kamu Yang memulai nya Love.!" Ucap daniel balik menatap bianca tajam.

Bianca Berdecih."Aku.." Tunjuknya pada dirinya sendiri. "Kamu pikir mengundurkan diri dari perusahaan itu salah Hah..? Ingat baik-baik daniel, Aku tidak akan terkena denda ataupun hal lainnya jika aku keluar dari perusahaan ini. Dan itu sudah tertulis di perjanjian antara aku dengan Sir, roy Empat tahun yang lalu. Dan jika kamu ada masalah dengan aku yang keluar dari perusahan ini, itu masalah kamu. bukan Aku.!"Ucap Bianca Menggebu-gebu di setiap kalimat nya.

Daniel Mengepalkan kedua tangan nya erat. ia berjalan kembali ke arah bianca dan mencekal lengan bianca kencang. "Kamu benar-benar tidak peduli pada hubungan kita Hah. sedikitpun tidak bianca!" Desis daniel menatap nyalang bianca.

"Lepaskan daniel, Ini sakit Brengsek..". Sentak bianca Melepaskan tangan daniel di lengan nya.

Ia menatap daniel dan menghela nafas nya kasar. "Please Daniel. Aku sudah mengatakan dari awal padamu bukan. Aku hanya Membutuhkan laki-laki untuk mengalihkan sedikit rasa sakit dihati aku. Dan saat itu kamu menerimanya begitu saja. Jelas saat itu aku hanya akan tidur dengan kamu satu kali. tapi kamu tidak mau, dan malah menginginkan lebih untuk hubungan kita. apa itu salah aku.!

Daniel melepasakan tangan bianca dan bangun berdiri. ia berjalan memunggungi bianca dan meremas kedua tangan nya dengan rahang yang sudah mengeras dengan sempurna. "Baik bianca. " daniel mengangguk dan berbalik menatap tajam pada bianca.

"Aku akan mengijinkan kamu untuk keluar dari perusahaan. Tapi aku tidak mau hubungan kita berakhir." Ucap daniel penuh tekanan.

"Tidak daniel, aku tidak bisa "Ucap bianca memggelengkan kepalanya. ia menatap daniel penuh pengertian. "Aku mohon daniel,! lepaskan aku. Kamu bisa mendapatkan perempuan manapun yang kamu inginkan. tapi perempuan itu bukan aku Niel..".

Jawaban bianca langsung Membuat Amarah daniel benar-benar mencapai titik sempurna.  "TIDAK BIANCA. "Sentak daniel begitu keras.

"Aku tidak peduli pada perempuan lain. jika kamu tidak Mau. aku akan menghancurkan laki-laki itu bianca." Ucap daniel Dengan nafas yang memburu kasar.

Bianca Melemaskan tubuhnya seketika. Ini alasan dia tidak menginginkan hubungan satu malamnya berlanjut. "Terserah kamu daniel.! tapi ingat.? aku tidak bisa berjanji kapan aku menemuimu. aku juga tidak bisa berjanji untuk selalu ada saat kamu menginginkanku. Sekarang aku tinggal berdua dengan kekasihku di apartemen. dan otomatis waktuku sangat tipis jika harus bertemu dengan kamu." Ucap bianca Pada akhirnya.

Jika ia terus memaksakan untuk tidak berhubungan lagi dengan daniel. ia yakin sampai besok pagipun daniel tidak akan pernah melepaskannya.

"Kamu tinggal dengannya? " Tanya daniel tidak suka. Bianca mengangguk sebagai jawaban nya.

"Kalo begitu jangan berhenti dari perushaan! Kamu sudah tinggal bersamanya. Dan Waktuku hanya bisa bertemu dengan kamu di sini. Kalo begitu tidak bianca. aku tidak mengijinkan kamu untuk berhenti" Lanjut daniel Mulai melunak.

Bianca Meremas wajahnya kasar. ia menatap daniel dengan pandangan lelah. "Niel. Alvin Tahu aku dengan kamu sudah tidur bersama. bahkan aku mengatakan kita sudah melakukannya berkali-kali pada alvin, dan alvin terlalu cemburu saat tahu tentang hal itu. Mungkin jika kita melakukan nya satu kali seperti aku dengan roy dulu alvin tidak Akan sampai menyuruhku keluar dari perusahaan. tapi saat dia tahu kita lebih dari satu kali melakukan nya Alvin juga tidak terima Daniel.!" Ucap bianca lembut mencoba meminta pengertian dari daniel.

"Aku juga tidak terima bianca!. Kamu dengan dia tinggal satu atap dan kalian bisa melakukannya kapanpun kalian mau. sedangkan aku. Apa aku harus menunggu dia menyakitimu baru kamu akan datang lagi padaku, Begitu..?" Tanya daniel dengan rahang yang kembali mengeras.

Bianca Hampir gila..."Ini keinginan kamu daniel. Ingat!"

"Ok. Fine. "Sentak daniel prustasi.

Ia menarik nafasnya kasar untuk sedikit meredamkan rasa amarah didalam tubuhnya. "Tapi ingat baik-baik bianca.! Kamu akan tetap jadi milikku. aku butuh waktu kamu satu hari dalam waktu satu minggu. aku tidak peduli sekalipun Si alvin Sialan itu Marah atau tidak. aku juga butuh kamu. bukan hanya Dia."Lanjutnya tidak bisa di bantah lagi oleh bianca.

"Terserah. ." Ucap bianca Lelah.

Daniel Menatap bianca lama sebelum kembali menindih tubuh bianca dengan tubuhnya. bianca tidak menolak dan membiarkan saja daniel melakukan apapun keinginan nya. dia hanya akan diam saja. karena tubuhnya benar-benar lelah.

"Satu hari ini kamu milikku bianca." Daniel langsung memangut kembali bibir bianca dan melakukan lagi apa yang baru selesai mereka lakukan.

-------------------

Bianca Membuka pintu apartemen nya saat waktu sudah menujukan tengah malam. daniel benar-benar mengurungnya dan tidak membiarkan dia keluar sedikitpun dari ruangannya meskipun waktu jam kerja sudah berakhir.

Ia makan siang dan makan malam pun di dalam ruangan nya. Daniel memang mengajak nya mengobrol layaknya orang pacaran biasa. Menceritakan segala apapun tentang dirinya sendiri dan semua keluarganya. apa yang di sukai daniel dan apa juga yang di benci laki-laki itu. tapi tetap saja, setiap obrolan nya berakhir daniel selalu menyerang nya habis-habisan.

Tubuh bianca bahkan seperti jelly saat berjalan. seluruh sendi-sendinya terasa hampir lepas semua dari tempatnya.

"Kamu baru pulang Ca...?"

Bianca Yang baru saja duduk di sofa, mendongkakan kepalanya menatap alvin yang berada di tengah-tengah tangga berjalan kearahnya. Bianca hanya mampu menganggukan kepalanya dan menatap tv dengan pandangan lelah.

"Apa dia Menyakitimu?" Tanya alvin saat ia sudah duduk di sisi bianca di atas sofa. Ia menyelipkan anak rambut bianca kebelakang telinganya dan tertegun menetap sesuatu yang membuat dadanya kembali berdenyut nyeri.

Alvin Menatap bianca dan meremas tangan nya erat saat ia melihat beberapa kissmark di bagian leher bianca. Baju yang di kenakan nya pun, bukan baju saat tadi pagi ia berangakat ke kantor.

Bianca Tahu alvin melihat Tanda yang memang di buat dengan sengaja oleh daniel agar terlihat jelas di bagian depan dan samping lehernya. Bianca menarik nafasnya kasar dan membalikan tubuhnya sehingga berhadapan langsung dengan Kekasihnya.







***************






enibahri
30-10-19

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang