MINE 6

115K 1.6K 5
                                    

Bianca Mengerang dan Membuka kedua matanya langsung. ia berdecak tertahan saat mendapati daniel yang tengah mengemut kedua putingnya dengan rakus.

"Morning Love..." Ucap daniel mencium kening bianca setelah melepaskan kuluman nya.

"Hmmm ..." Hanya deheman balasan bianca. Daniel mengulum senyum menatap bianca yang setengah kesal menatapnya.

"Apa tidak ada cara lain yang lebih baik untuk membangunkan ku.? demi tuhan. cara mu ini membuat seluruh tubuh ku merinding daniel...." Lanjut bianca Serak. tangan nya mulai aktif mengucek kedua matanya untuk membersihkan kotoran yang mungkin ada disana, tanpa risih sedikitpun meskipun daniel menatapnya secara terang-terangan.

Daniel terkekeh dan kembali meraup puting bianca sekilas. "Ini Akan menjadi alarm yang sangat ampuh untuk mu Love. " Ucap daniel menyeringai.

Bianca Menggeleng. ia Menyingkirkan tubuh daniel dari atas tubuhnya dan bangun duduk di atas kasur.

"Jam berapa sekarang ..!" Tanya bianca karena tidak menemukan satu jam pun di kamar daniel.

"Setengah jam lagi masuk jam kantor..." Jawab daniel Santai.

Bianca Melebarkan kedua matanya terkejut. "Kamu Gila Niel...? kenapa tidak membangunkanku dari tadi..!" Pekik bianca kencang di hadapan daniel.

Daniel terkekeh dan mengacak rambut bianca gemas. "Atasan kamu juga masih di sini Love. jadi tenang saja."

Bianca menggeleng dan menatap tajam pada daniel. "Tapi aku tidak punya baju buat ke kantor daniel. kalo aku..."

"Aku sudah menyiapkannya. di lemari ada beberapa baju yang tadi pagi baru di beli anak buahku. aku yakin akan sangat pas di tubuh kamu love..?" Ucap daniel memotong Ucapan bianca.

Bianca Menarik nafasnya berdecak tapi juga Mengangguk lega. Tapi sesaat kemudian ia mengerutkan keningnya menatap daniel.
"Kamu Memanggilku apa barusan?"

"Panggil apa....!" Bukannya menjawab Tapi Daniel malah bertanya Balik dengan ekspresi tengilnya.

Bianca Mengerang dan berdecak-decak. ia turun dari kasur dan berjalan cepat ke arah kamar mandi. Tapi ia berhenti saat tidak tahu di mana kamar mandinya.

Ia baru sadar kamar daniel sangat luas. terlalu luas untuk kamar yang berada di dalam sebuah apartemen.

"Di sana Love kamar mandinya...!"
Tunjuk daniel pada pintu hitam yang senada dengan cat dinding kamarnya.

Bianca langsung berjalan ke arah yang di tunjuk daniel tanpa risih karena berjalan dengan tubuh telanjang bulat di hadapan pria itu.

Daniel Tersenyum dan menggeleng Melihat bianca yang berlenggak-lenggok layak nya model victoria secret di hadapan nya.
Tentu saja model victoria secret pun kalah dengan tubuh luar biasa sempurna dan indah milik bianca.

Ia turun dari ranjang dan berjalan santai ke arah ruangan Pakaian.

Bianca keluar dari kamar mandi dan Memakai pakaian nya. ia juga memakai Makeup yang tersedia di ruang khusus milik daniel. Ia tidak menyangka daniel akan sangat sekomplit ini memenuhi kebutuhan nya. apalagi barang-barang yang berada di dalam lemari itu masih baru. bukan hanya baju kerja saja yang tersedia menempati lemari besar itu.

Baju biasa. celana. pakaian dalam. sepatu. tas. Bianca bingung jika harus menyebutnya satu-persatu. yang penting semuanya komplit ada semua di sana. dan bukan hanya satu pasang tapi puluhan pasang.

Memang Daniel pikir ia akan tinggal di sana selamanya apa!. itu tidak akan pernah Mungkin. Jadi untuk apa laki-laki itu harus membelikan nya terlalu banyak barang seperti ini.

Buang-buang uang saja. Pikir bianca.


---------------------------

Bianca Turun ke Bawah dan sudah Mendapati daniel yang sudah duduk manis di depan meja makan menunggunya. Mungkin . Karena laki-laki itu hanya duduk manis tanpa menyantap sarapan yang tersedia di hadapannya.

"Daniel aku duluan..!" Ucap bianca  menatap jam di ponselnya dan menatap daniel sekilas.

"Tidak bianca. Sarapan dulu. saya tidak mau memiliki Sekertaris yang loyo nanti di kantor. " Ucap
Daniel menggeleng dan menyuruh bianca untuk duduk dengan tegas.

Bianca melotot sempurna mendengarkan Ucapan daniel. "Apa katamu.! Loyo...?" Ucap bianca Memastikan lagi dengan jelas perkataan daniel tadi.

Daniel berdehem dan Memandang tajam pada bianca. "Ini sudah mulai jam kerja bianca. Kamu bilang jangan mencampur adukan masalah pribadi dengan masalah kantor. sekarang saya sebagai atasan kamu menyuruhmu untuk sarapan dulu sebelum berangkat ke kantor..?'' Ucap daniel tegas.

Bianca Menganga tidak percaya. Ia menggeleng dan menatap daniel Horor. Yang benar saja.

Mau tidak mau, bianca pun duduk di meja makan dan mulai mengolesi rotinya dengan Dongkol.

"Saya Telat ini Sir!. Anda tidak tahu jam Kantor mulainya jam berapa..!"

"Cepat habiskan bianca. Kalo kamu tahu sudah telat, cepat habiskan sarapan kamu !" Ucap daniel dingin.

Cihh... Berubah jadi boss dingin Ternyata. Bianca hanya mengangguk dan memakan rotinya.


-------------------------

"Tidak Mau sarapan tapi habis 3 lembar roti..." Ejek daniel saat mereka sudah berada di dalam mobil.

Daniel memaksanya untuk ikut bersama ke kantor naik mobilnya.
Mau tidak mau, lagi-lagi bianca menuruti keinginan boss nya itu.

"Jangan Menyindir. Wajarlah. karna semalam aku di Gempur habis-habisan oleh Genderewo..."

Daniel Melotot Tapi sedetik kemudian ia terbahak sangat kencang di dalam mobilnya.

Bianca Menggeleng dan tetap fokus pada jalan tol di sampingnya.

Daniel menghentikan tawanya perlahan-lahan dan kembali pokus pada jalanan. "Baiklah... Semalam mungkin aku Terlalu bersemangat pada mu Love. Tapi aku janji. lain kali aku akan menjaga diri supaya kamu tidak terlalu kelelahan.." Ucap daniel Lembut memegang salah satu tangan bianca.

Bianca mengangguk saja. ia memandang daniel yang sedang menyetir . " Kenapa kamu memanggil ku Love. Niel...!" Tanya bianca saat ia ingat sedari pagi daniel selalu memanggilnya love.

"Kamu juga. kenapa memanggilku Niel..?" Balik daniel bertanya.

Bianca Menahan nafasnya untuk tidak mengumpat di hadapan daniel, yang saat siang seperti ini adalah atasan nya. "Aku serius daniel...!" Ucap bianca tertahan.

"Aku juga serius Love.! "

" Baiklah. terserah kamu.." Putus bianca masa bodo.

Daniel tersenyum lembut menatap bianca yang sedang menatap jalan tol dari kaca samping.  "Karna Aku sudah berjanji. hanya kamu satu-satu nya cinta di hati aku Bianca. dan dengan itu aku akan memanggil kamu Love selamanya ....!" Ucap daniel tulus dan penuh kesungguhan.

Bianca Tertegun. Ia memandang daniel yang sedang serius menyetir mobilnya kembali. Bianca mengalihkan lagi tatapannya saat mobil akan keluar dari tol.

"Terserah kamu saja Niel. Tapi di dalam kantor. jangan Memanggilku Love. aku Malas mendengar gosip murahaan di sana...."

Daniel menaikan satu halisnya. Tapi saat melihat Bianca yang mulai serius menatapnya ia menggangguk juga.  "Baiklah. ." .






**************


enibahri
29-10-19

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang