MINE 9

76.6K 1.1K 32
                                    

"Aku rindu apartemen kita Vin.." ucap bianca riang memeluk lengan alvin erat.

Alvin terkekeh dan mengusap rambut bianca. "Kita Istirahat saja dulu. ini sudah sangat malam...!"

Bianca menggelengkan kepala dan melepas pelukannya di lengan alvin.
"Aku baru bangun sejam yang lalu, jadi aku punya banyak tenaga untuk membersihkan apartemen ini. lagi pula hanya sedikit yang harus di bersihkan. aku yakin kamu selalu menyuruh seseorang untuk datang kesini untuk membersihkan nya."

"Ya sudah. Tapi maaf aku tidak bisa membantumu Ca. Aku harus menyelesaikan berkas untuk meeting besok. Kamu tidak marah kan?"

Bianca menggeleng. "Tidak masalah. Aku kan sudah biasa. " Bianca mengecup bibir alvin dan tersenyum.
"Tapi gantinya besok bikinin sarapan seperti biasa.." Lanjutnya mengedip-ngedipkan kedua matanya pada alvin.

Alvin terkekeh dan mengangguk.
"Baiklah. aku kekamar ya..." Ucap alvin Yang langsung di angguki bianca.

Alvin pun berjalan menuju lantai atas dan meninggalkan bianca di ruang tamu. ia membuka kamar dan langsung mengeluarkan pekerjaan nya dari dalam tas jinjing yang ia bawa.

Bianca membuka Sepatu dan kemejanya. ia mulai membersihkan bagian-bagian yang menurutnya terlihat kotor dan mengelap nya hingga bersih.

Bianca membersihkan apartemen dengan perasaan bahagia yang luar biasa. alvin bisa kembali utuh kepadanya. dan ia tidak akan pernah lagi merasa marah dan cemburu pada perempuan itu.

Bianca Terus berputar mengelilingi apartemen dan membersihkan nya. hingga satu jam kemudian apartemen benar-benar bersih. bianca menepuk tangan nya dan tersenyum penuh bangga pada hasil pekerjaanya.

Beautiful and clean, perfect.

Ia tersenyum dan berjalan menaiki tangga kemudian membuka pintu kamarnya dengan riang.

"Vin...!" Panggil bianca saat tidak menemukan alvin di dalam kamarnya. tadi alvin bilang ia mau bekerja. laptop dan berkas-berkas nya memang berada di atas meja. tapi alvin nya tidak ada.

"Alvin...?" Panggil bianca sekali lagi.

Bianca mengerutkan keningnya karena tidak mendapatkan jawaban dari alvin. ia berjalan ke arah kamar mandi. dan saat bianca hendak membuka pintunya, alvin keluar dari sana dengan wajah yang sedikit pucat.

"Alvin. kamu kenapa?" Tanya bianca khawatir.

Alvin tersenyum dan menggelengkan kepala. "Tidak Kenapa-napa Ca. tadi kamu manggil aku. ?"

Bianca mengangguk tapi ia menggelengkan kepala. " Kamu lagi-lagi tidak menjawab pertanyaan ku...!" Ucap bianca tidak suka.

"Tadi aku kan sudah jawab sayang. aku tidak papa...."

"Kamu keringet dingin...?" Ucap bianca menyentuh kening alvin dan menatap serius ke arah kekasihnya.

Alvin memegang tangan bianca erat.
"Tidak sayang. Jelas dingin. aku baru cuci muka di dalam. Kamu sudah selesai beres-beresnya..?" Ucap alvin mengalihkan pembicaraan bianca.

Bianca Mengangguk dan tersenyum. ia memegang perutnya layak nya anak kecil. "Sudah. Tapi aku lapar...."

Alvin terkekeh. "kita beli saja di luar ya. di sini belum ada sayuran ataupun makanan...!"

Bianca mengangguk-angguk cepat.
"Tidak masalah. aku mandi dulu sebentar ya..." Ucap bianca langsung berlari masuk kedalam kamar mandi.

Alvin Menghembuskan nafasnya kasar setelah bianca masuk kedalam kamar mandi. ia langsung turun ke bawah dan membuang peralatan yang baru saja ia gunakan di dalam kamar mandi.

---------------------------

"Vin. Mau Ramen Ya...?" ucap bianca berhenti di depan restoran ramen di dalam mall.

Alvin langsung menggeleng dngan cepat. "Perut kamu sangat sensitiv terhadap mie Ca. kita makan Steak kesukaan kamu saja di sana!" Ucap alvin menolak permintaan bianca dan menujuk restoran langganan mereka dari dulu di mall itu.

Bianca Mengerucutkan bibirnya, tapi ia juga menganggukan kepalanya. Alvin terseyum dan menggandeng tangan bianca untuk masuk kedalam restoran steak.

------------------------------

"Bianca ....?"

Bianca Mengangkat wajahnya dari makanan Makan malamnya, saat ada seseorang yang memanggil namanya dari samping.  ia tertegun saat melihat siapa orang yang barusan memanggilnya tadi.

"Daniel." Ucap bianca Tercekak.

Daniel Mengangguk dan Melihat bianca dengan tersenyum. ia melihat ke arah laki-laki yang bersama bianca. daniel tiba-tiba menjadi tidak suka dengan pandangan nya.

"Kamu Dengan siapa!" Tanya daniel langsung. dan menatap Alvin tidak suka.

Bianca Meminum-minumannya dan menatap alvin yang tengah menatap nya. ia kemudian kembali menatap daniel.

"Ah. Kenalkan. Vin dia Daniel atasan aku di kantor. dan daniel. dia alvin,  kekasihku." Ucap bianca berdiri dan memperkenal kan mereka berdua.

Daniel memandang tajam pada alvin yang ternyata kekasih bianca. Jadi laki-laki ini yang sering menyakiti bianca.

"Daniel." Ucap daniel mengulurkan tangan nya pada alvin.

Alvin berdiri dan menyambut jabatan tangan daniel. "Alvin."

Daniel mengangguk. ia menatap tajam pada bianca. "Saya pergi dulu. besok jangan telat lagi datang ke kantor."

Bianca mengangguk." Baik...''.
Daniel berlalu dari hadapan bianca dan alvin.

Alvin menatap bianca intens setelah kepergian laki-laki yang bernama daniel tadi. Dan bianca tahu apa yang ingin di tanyakan kekasihnya. "Aku masih lapar. Bisa tidak kita bicaranya nanti saja di apartemen?" Pinta bianca menatap alvin memelas.

Alvin menarik nafasnya dan menggangguk."Ya sudah. habiskan dulu makanan nya..."

Bianca tersenyum dan kembali memakan makan malamnya.

--------------------------------

BRAKKK....


"SIALLL..... kenapa aku tidak suka melihat bianca dengan kekasihnya, jelas-jelas bianca dari awal sudah mengatakan kalo dia sudah memiliki kekasih dan mereka masih tetap BERSAMA. " Sentak daniel kencang memukul stir mobil nya berulang kali.

Ia meremas rambutnya kuat.


"Aarrrghhhhh........" teriak nya kencang di dalam mobil. ia terus-terusan memukul stir mobilnya dengan keras mencoba untuk melampiaskan kemarahan nya di sana.

Ia tidak bergerak sedikitpun untuk menjalankan mobilnya Walaupun daniel sudah duduk di dalam mobil sedari tadi.

Ia menatap tajam pada bianca dan kekasihnya yang berjalan di bestmen  menuju mobil yang terparkir di hadapannya. Daniel menatap penuh benci pada laki-laki itu.

Ia Menggelengkan kepalanya Tidak suka. "Tidak bianca. Kamu milikku. dan kamu harus tetap menjadi milikku." Ucap daniel meremas stirnya penuh amarah.




**************







enibahri
30-10-19

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang