Ketika lantunkan sholawat bergema,hatiku merasa damai. Apalagi kau yang melantukan
-ZahraNoviantika
بسم الله الر من الر حيم
Acara pun dimulai, Syubbanul Muslimin sudah menyanyikan lagu Mabruk Alfa Mabruk. Zahra yang sibuk memperhatikan Azmi, tiba tiba Ada sorot mata yang melihatnya.Ya, Ahkam melihatnya. Zahra pun gugup kemudian Ahkam tersenyum kearahnya. Tetapi membuat Syubban Lovers yang heboh ulah senyuman Ahkam.
Kemudian Raina dan Alena sengaja menyenggol lengan Zahra. Dan bilang "Cie dilitin Ahkam" ucap Raina dan Alena bersama
"Ih, engga Ka Ahkam tu liatin Jamaah bukan kita ajaa"ucapnya mengelak
Acara demi acara terlewati semuanya. Sekarang Santri Pondok Pesantren Nurul Qodim pun kembali ke kamar mereka masing- masing.
Zahra dan kedua temannya memilih untuk tidur supaya tidak kesiangan untuk Tahajud.
***
Alena berniat membangunkan teman-temannya. Memang, diantara Alena dan Raina yang lebih bangun Awal memang Alena.
"Rain, Zahra bangun ayoo tahajud di masjid" ucapnya sambil memakai mukenah
Zahra dan Raina bangun dan langsung berlari ke kamar mandi.
Saat selesai Ritual dikamar mandi akhirnya mereka berjalan kaki menuju Masjid pondok.
Selesai sholat Tahajud, mereka kembali ke kamar dan melanjutkan tidur. Tidak dengan Raina dan Alena yang setiap selesai Tahajud yang ia kerjakan adalah menghafal semua surat-surat maupun membaca ulang kitab-kitab.
Zahra yang belum ngerti dan baru 1hari disini lebih memilih tidur, to dia belum masuk kelas.
***
Sesudah shubuh, santriwan dan santriwati memang disuruh kembali ke kamar. Dan setelah ini, mereka akan bersekolah.
Sekolahnya di seberang jalan pondok.Zahra dan teman-temannya mengganti pakaian mereka menggunakan seragam sekolah seperti pada umumnya.
Bedanya baju putih tidak dimasukan.Ya, Zahra satu kelas bersama Raina, Alena lebih tingkat dari pada mereka.
Zahra dan temannya berangkat ke sekolah. Banyak teman-temannya yang bergurau ketika menuju sekolah, memang sekolah ini sekolah seperti pada umunya. Yang laki-laki dan perempuan dicampur tapi mereka tau batasan.
Ketika Zahra memasuki Kelas, Zahra tak menyangka jika dia Satu kelas dengan Azmi. Ya Azmi Askandar.
Zahra duduk sendiri di meja paling belakang. Karena dia murid baru. Dan Raina sudah mempunyai teman duduk.
Kadang kala, Zahra melihat ke Azmi dan memperhatikannya. Tetapi, Azmi acuh terhadapnya.
Walau kalau diInstagram mereka akrab, tetapi dalam dunia Asli Azmi acuh terhadapnya. Entah memang karena tidak mau semua orang tau atau memang dia takut terhadap hukum pesantren.
***
Bel pulang terdengar ditelinga para santriwan dan santriwati. Kemudian mereka pun menuju pondok untuk mengganti pakaian dan istirahat sebentar sebelum ia akan mengaji.
Setelah istirahat sebentar akhirnya Zahra ke tempat yang biasa buat setor hafalan. Zahra pun membaca surat sambil menghafalnya.
Malam hari pun tiba, tepat jam 8 malam. Semua santri memang sudah dalam kamarnya masing-masing untuk tidur. Zahra yang ingat akan ponselnya yang belum dititipkan kepada pengasuh pondok akhirnya ia membuka handphone. Banyak sekali pesan masuk ntah itu dari abang atau mamanya yang sekedar menanyakan keadaannya. Dan Zahra tersenyum ternyata Azmi mengirimkan pesan lewat ignya.
@official.azmi.askandar
Maaf ya ra, aku cuek banget sama kamu. Aku menjaga jarak sama perempuan. Karena memang ini bukan tempatnya untuk saling pandang.
Akhirnya Zahra mengerti kenapa Azmi begitu. Kemudian Zahra pun mengetikan balasan.
Iya gapapa mi, aku ngerti. Ohya aku pengen sholawatan lagi sama syubban. Besok jadwal kemana?
Azipun langsung membalas, memang Anggota Syubban boleh memakai handphone jika maukeluar buat mengisi acara.
Besok Syubban ngisi acara di Syubban ngisi acara di Kraksaan ko. Eh, ko kamu bisa pegang handphone? Bukannya santriwati itu harusnya dikumpulin ya?
Aku lupa ngasih handphone, yaudah deh.
Sementara sudah tidak ada balasan dari Azmi, mungkin tidur. Kan sudah malam pikirnya. Kemudian Zahra pun memutuskan untuk tidur.
CIREBON,21okt 2019
Sedikit dulu yaa yang penting up:*
🌸Jangan lupa sholat dan sholawatnya🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Majelisku (Syubbanul Muslimin)
Teen FictionAku adalah salah satu dari sekian banyak penggemar Syubbanul Muslimin. Sholawatnya yang bikin Jiwa dan Raga tenang. Vokalisnya yang menenangkan Hati. Hingga aku lupa akan tujuan utama Yaitu Mendapat Syafaat dari-Nya. Disaat hati ini ingin selal...