Terimakasih untuk sakit yang kesekian kalinya:)
-ZahraNبسم الله الر من الر حيم
"Kalau sayang langsung lamar bukan malah nerima" seketika air mata yang ia bendung akhirnya keluar
"Aku tau Ra, tapi udah nolak ini semua tapi aku juga tidak bisa apa-apa kalau umiku meminta Ra. Tolong mengerti Ra" jelas Azmi dengan lembut
"Mengerti ? Lantas apa kamu mengerti tentang rasa yang aku punya ?" jawab Zahra tak mau kalah
"Maaf Ra" ucap Azmi lirih
"Jadi kamu lebih milih aku apa dia?" Zahra memberi pertanyaan yang memang berat keduanya. Disatu sisi ia ingin mempertahankan cintanya untuk Zahra. Namun ia juga tidak bisa menolak permintaan uminya
"Aku ga bisa milih Ra, ini berat. Aku sayang kamu Ra. Sungguh" ucap Azmi
"Jangan bilang sayang mi, kalau suruh milih aja ngga bisa. Silahkan pergi, aku sudah memaafkanmu" ucap zahra
"Aku akan pergi dan aku gaakan kembali Ra kalau buat kamu sakit. Tapi setidaknya kamu jangan kaya gini. Balik ke pondok ya ? Jadi Zahra yang aku kenal dulu" ucap Azmi menjelaskan
"Aku bakalan kepondok secepatnya tanpa kamu suruhpun. Permisi" kemudian Zahra berlari kedalam kamarnya yang berada dilantai 2
Haris tau adiknya akan mengatakan itu, kemudian haris kembali menemui Azmi untuk sekarang jangan menemui Zahra lagi. Silahkan Azmi bahagia dengan pilihan umiknya.
***
Zahra terus menangis untuk kesekian kalinya. Haris tidak tega melihat adiknya seperti sekarang.
"Azmi jahatttt..hikss..hikss" ucap Zahra berteriak ia menumpahkan kesediannya.
Sakit yang Zahra rasakan sekarang. Ingin rasanya ia hilang dan tidak kembali. Ia tidak akan siap melihat Azmi bersama orang lain.Haris sudah memberi tahu Ahkam tentang Azmi yang kebandung tiba-tiba.
Zahra tertidur setelah lama menangis, kemudian ia terbangun dan melihat ponselnya. Ada pesan dari azmi yang sekedar meminta maaf, dan ada pesan dari Ahkam yang menguatkan.
Zahra tidak boleh seperti ini, ia harus bangkit ia harus moveon dari sang Azmi.
Kemudian Zahra berjalan kebawah berniat menemui kakanya."Bang Haris"ucap Zahra dengan sendu
"Iya dek kenapa ? Mau makan?" tanya Haris
"Engga bang, kita kepondok ya ? Balik ke probolinggo. Tapi nanti mampir dulu ke rumah Ka Ahkam ya bang" ucap Zahra
"Mau ke probolinggo sekarang ? Zahra udah nga papa? Kalau misalkan Zahra mau disini dulu juga nga papa, abang udah minta izin ko"ucap Haris panjang lebar
"Sekarang aja bang. Zahra gaboleh kaya gini, walaupun memang sakit bang. Tapi Zahra mau banggain Abi sama Umi bang" ucap Zahra lirih
"Yaudah Zahra siap siap ya kita pulang ke probolinggo sekarang"
Kemudian Zahra naik keatas lagi untuk membereskan Pakaiannya dan untuk siap-siap pulang ke Probolinggo
Setelah semuanya selesai Zahra turun dan melihat Abangnya udah duduk dikursi menunggu nya
"Udah siap de?" tanya Haris
"Udah bang, yuk."
"Bismillah"ucap zahra dalam hati
Kemudian mobil sudah b membelah jalanan yang . Hingga Zahra tertidur,karna menangis.
Tepat sampai diprobolinggo Haris melesatkan mobil untuk kerumah Ahkam. Memang sudah tengah malam. Tapi mau gimana lagi tidak ada penginapan lagi. Sebelumnya Haris sudah menghubungi Ahkam untuk tetap dirumah.
Setelah sampai Haris membangunkan Zahra yang tertidur pulas sekali, sebenarnya tidak tega tapi mau gimana lagi.
Ahkam dan umi Faridah sudah menunggumya diluar
"Assalamualaikum umi ka Ahkam"ucap Zahra sambil memeluk umi faridah kemudian umi faridah menyuruhnya untuk masuk.
Kemudian umi Faridah menyuruh Zahra untuk istirahat karena perjalanan yang jauh. Namun Zahra menolak ia ingin berbicara kepada umi Faridah
"Umi? Maafin Zahra ya ? Makasih juga umi udah jagain Zahra udah ngasih Saran sama Zahra, makasih umi. Zahra sayang sama umi" ucap Zahra kemudian meneteskan air mata
Ahkam yang melihat nya pun ikut terbawa suasana, ia kasihan melihat Zahra. Namun ahkam pun tidak bisa ngasih solusi.
Kemudian Zahra disuruh istirahat oleh umi Faridah kemudian Zahra istirahat.
***
Zahra sudah kembali ke pondok tadi pagi, ia lebih memilih untuk diam dan sesekali tersenyum kepada sahabatnya Raina dan Alena.
Raina dan Alena sudah tau semuannya, Zahra yang ngasih tau. Zahra juga sudah tekad untuk mengubur dalam-dalam cintanya untuk Azmi
"Yang sabar ya Ra"ucap Alena.
"Iya pasti Rain" ucap Zahra.
"Eh btw aku ke ndalem dulu dipanggil kyai" ucap Alena
"Iya alena silahkan"
Kemudian Zahra bergulat dengan fikirannya, ia siap tidak siap harus siap untuk hatinya jika tidak sengaja ketemu Azmi apa lagi mereka satu kelas sama Azmi
***
Pukul 07.00 mereka berangkat kesekolah Zahra sudah menyiapkan hatinya agar lebih tegar
Sesampainya dikelas Zahra tidak melihat Azmi mungkin Zahranya aja yang datang kepagian
Bel berbunyi, Azmi datang terlambat. Azmi melihat kearah Zahra sekilas namun Zahra memalingkan wajahnya.
Pelajaran dimulai seperti biasanya. Namun fikiran Zahra terus memutar kejadian-kejadian bersama prianya, siapa lagi kalau bukan Azmi.
Hingga akhirnya bel berbunyi menandakan selesainya pelajaran ini, Zahra segera keluar kelas disusul Raina dibelakangnya. Namun sosok Azmi tepat berada di depan Zahra, Zahra yang menunduk pun akhirnya bertabrakan dengan Azmi
"Mm, maaf akhy" ucap Zahra buru-buru ia takut ada fitnah
"Zahra ? Iya gapapa" ucap Azmi lembut
"Permisi akhy, saya buru-buru" ucap zahra
"Tunggu Ra" ucap Azmi
Kemudian Zahra berhenti, dan berbalik badan.
"Iya?" ucapnya
CIREBON,08Mei2020
Gimana ? Kira kira Azmi bakalan ngomong apa ya?
Jangan lupa vote ya, hargai karna orang:)komen juga jangan lupa
🌸Jangan lupa Sholat dan Sholawatnya🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Majelisku (Syubbanul Muslimin)
TeenfikceAku adalah salah satu dari sekian banyak penggemar Syubbanul Muslimin. Sholawatnya yang bikin Jiwa dan Raga tenang. Vokalisnya yang menenangkan Hati. Hingga aku lupa akan tujuan utama Yaitu Mendapat Syafaat dari-Nya. Disaat hati ini ingin selal...