Keputusan

415 31 15
                                    

Aku lelah dengan skenario seperti ini.
_ZahraN

بسم الله الر من الر حيم

"Ngih mba samasama" jawab Sindy

Kemudian Raina pun masuk dan memberitahu kepada Zahra.

"Ini ada obat katanya dari Gus Azmi Ning" ucap Raina kepadaku

"Azmi ?" Tanyaku memperjelas apa yang aku dengar

"Iya ning, minum dulu obatnya biar enakan" ucapnya lagi kepadaku

Kemudian aku pun meminumnya karna sakit kepala yang berkelanjutan setelahnya aku memilih untuk istirahat.

Adzan ashar bergema diarea pondok pesantren Nurul Qodim, segera Alena membangunkanku. Kemudian, aku memilih untuk sholat dikamarku, aku masih merasa pusing dan panas ditubuhku.

***

Keluarga Zahra dicirebon sudah tau kondisi Zahra yang sempat pingsan dan panas tinggi, akhirnya keluarga Zahra pun pergi untuk membawa Zahra pulang kerumah. Keluarganya pun sudah tau tentang Azmi dan Zahra. Azmi yang dijodohkan orangtuanya Zahra yang kabur ke Bandung.

Pukul 10 pagi keluarga Zahra sudah sampai di Nurul Qodim, Paiton, Jawa timur. Iya hendak membawa Zahra guna memulihkan kesehatannya.

Kemudian abdi ndalem pun menyuruh untuk memanggilkan Zahra ke kamarnya.

"Tok..tok.. tokk"

"Iya sebentar" suara dari dalam kamar menjawabnya, pintu kamarpun terbuka

"Assalamualaikum, mbak ada Ning Zahra nya ? Ditunggu di ndalem ya" ucap Abdi Ndalem itu

"Waalaikumussalam, oh iya mbak nanti aku sampaikan" ucap Alena

"Yasudah kalau begitu permisi mbak, Assalamualaikum"

"Ngih mbak makasih, waalaikumussalam"

Kemudian Alena pun kembali masuk ke kamar dan segera memberitahu Zahra.

"Ning, tadi disuruh ke Ndalem sekarang ya" ucap Alena

"Tapi tubuhku masih sedikit lemas Len, temani aku ya" ucapku kepada Alena

"Oh ngih-ngih ning"

"Yaudah  yuk sekarang" ucapnya lagi

Akupun berjalan bersama Alena menuju ndalem dengan sedikit cepat walau tubuhku masih terasa lemas.

Sesampainya tiba disana abdi ndalempun mempersilahkan aku masuk, dan Alena hanya mengantarku sampai didepan teras. Aku terkejut karna ada orang tuaku didalam.

"Assalamualaikum" ucapku

"Waalaikumussalam" ucap semuanya

"Nduduk dulu nduk" ucap Gus Hafid

Kemudian aku duduk didekat orangtuaku

"Gini nduk, ibumu mau membawamu ke cirebon lagi dikarena kan kondisimu lagi sakit begini, katanya beliau tidak tega melihat anaknya sakit." Jelas Gus Hafid

"Apa tidak sebaiknya Zahra disini aja dulu mi?zahra gak papa ko mi. Zahra sehat" ucap Zahra kepada ibunya

"Ga nak, umi mau kamu pulang dulu ya nanti kalau udah sembuh kamu kesini lagi" ucap umi

"Hm, yasudah mi" akhirnya akupun pasrah

***

Akupun dalam perjalanan pulang kecirebon, aku hanya melihat jalanan dari Jendela mobil. Aku gatau rasanya aku berat sekali untuk meninggalkan pondok walaupun hanya beberapa hari.

Aku membuka ponselku dan membuka aplikasi whatsapp, ada banyak chat masuk dari Azmi dan Ka Hafid. Saat ini aku tidak tertarik untuk membalas chat dari siapapun.

Aku terus saja memandangi jalanan dari jendela mobil.

"Ra, umi dan abi udah tau masalah kamu sama Azmi" ucap umi

"Zahra lagi malas untuk membahas mi" ucapku

"Umi mau kamu berenti mondok ya nak, kamu sekolah formal aja dicirebon" ucap umiku

Akupun kaget mendengarnya, berarti nanti aku sama sekali gak ketemu Azmi, Ka Hafid tim syubban dan Gus Hafid. Apalagi Alena dan Raina ,apakah aku bisa tidak rindu dengan orang-orang dan kota Probolinggo. Rasanya aku ingin sekali menolak dan ingin tetap mondok diNQ.

"Kalau memang itu keputusan terbaik,Zahra setuju aja mi" ucapku datar

"Yasudah nanti umi daftarin di SMK 1 Jamblang Ra" ucap umi lagi

"Iya mi"

Sesampainya aku dirumah aku langsung menuju kamarku, tidak banyak yang berubah aku rindu kamarku.

Aku tertidur dengan pulas, aku bangun diwaktu jam 4pagi. Aku bergegas untuk mandi dan menunggu waktu Shubuh, sembari menunggu aku membuka ponselku dan membalas pesan Azmi.

Azmi ask

Assalamualaikum Ra
Maafin aku yaa, maaf udah nyakitin hati kamu
Aku udah bilang umiku untuk membatalkan itu semua tapi mereka bilang tidak bisa.
Maafin aku,Ra
Aku sayang kamu.

Gapapa.

Aku hanya membalas itu karna aku udah mau melupakannya walaupun memang berat untuk ku.

Kemudian aku membalas pesan Ka Hafid.

Ka Hafid

Sakit apa Ra?
Kamu pulang Ra?
Geetwellsoon ya:)

Sakit biasa doangan ka
Iya makasih ya Ka

Eh udah bangun Ra?

Udah ka, kayanya Zahra ga bakalan ke pondok lagi ka

Kenapa?

Disuruh sekolah formal dicrb

Yaudah gpp, smngt ya jgn lupa hafalannya terus dikejer ya

Iya ka pasti,makasih ya

Seperti itulah pesanku dan Ka Hafid

3tahun kemudian

Cirebon, 21 November 2021

Bocoran dulu yaa, ada apa dengan 3tahun yg akan datang ?
Foto itu dapet jepretan author ya pasti Syubbanul Muslimin di Cirebon🤗

🌸Jangan lupa sholat dan sholawatnya🌸

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dibalik Majelisku (Syubbanul Muslimin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang