Azmi dijodohkan ?

844 44 2
                                    

Semoga semua ini adalah mimpi buruk bagiku
-ZahraN

بسم الله الر من الر حيم

Setelah sholat shubuh mereka sudah beres ingin pergi ke sekolah.
"Ra tau ga, Azmi dijodohkan sama orangtuanya" ucap Raina.

Seketika Zahra diam ditempat ia tidak menyangka jika seseorang yang baik kepadanya memberikan harapan padanya akan seperti ini, "Jadi boneka pas dicirebon itu untuk perpisahan sebelum kamu dijodohin mi"ucapnya dalam hati

Raina yang melihat perubahan terhadap sahabatnya langsung sadar "Ra, udah ikhlasin aja azminya. Kalau pun kalian berjodoh dipisahkan sebagaimana pun pasti akan balik lagi"

Zahra masih membisu ia bergulat dengan fikirannya.
"Azmi dijodohkan?"
"Aku yang terlalu baper sama dia. Bukan salah dia juga"
"Sama siapa Azmi dijodohkan" dalam fikirannya

Sesampainya dikelas tatapannya langsung bertemu dengan mata indahnya yang meneduhkan, ya Azmi. Azmipun menatapnya penuh arti. Namun Zahra tak kuasa menahan air matanya. Akhirnya ia segera duduk dikursi dan menangis. Siapa yang nga sedih disaat sudah terbang lalu dijatuhkan ?

"Ra,udah jangan sedih ya" ucap Alena sambil memeluk Zahra.

"Na, aku mau ke uks ya. Bilangin aja aku sakit" ucap Zahra

"Iya Ra, hati-hati ya"ucapnya

Aku tau Ra kamu pasti berat mendengar kabar ini. Aku merasakan gaenaknya jadi kamu. -Alena

Bukannya belok kearah uks ia malah mengintip kearah pos satpam. Tepat sesuai rencana Satpam tidak ada. Zahra segera berlari keluar sekolah. Ia butuh tenang.

Zahra tidak tau jalan Probolinggo karna ia baru sekali Pesantren disini. Ia terus melangkah tak tau arah.

"Azmi kenapa disaat aku mulai mencintaimu, disaat itupula kau menyakitiku. Apa salahku padamu mi. Hikss... Hiksss. Aku memang kurang segalanya ilmu pun aku tidak punya. Kamu memang pantas untuk bersanding dengannya. Aku memang tidak tau kamu dijodohkan sama siapa. Tapi itu pasti lebih baik dariku. Arrrrhhhggg.. Zahra ingin pulang" teriaknya

Banyak pasang mata yang melihatnya. Namun Zahra tidak peduli. Hujan turun dengan lebatnya Zahra masih terus berjalan ntah kemana arah jalan ini akan berakhir seperti cintanya yang berakhir kandas.

Hujan akhirnya mewakili perasaan Zahra, semesta memang punya cara lain.

***

Bel istirahat berbunyi, Alena dan Raina segera ke uks untuk menjenguk Zahra. Namun sesampainya disana ia tidak menemukan Zahra. Fikirnya mengatakan Zahra mungkin ke toilet atau engga ke kantin. Ia segera mencari Zahra namun nihil Zahra tidak ada di area Sekolah.

Alena dan Raina pun melapor kepada kepala sekola. Berita hilangnya Zahra sudah menyebar luas. Bahkan ketelinga Azmi.
Pihak kepala sekolah menanyakan perihal adanya Zahra di area pondok atau tidak. Namun jawabannya nihil.

"Na, Rain Zahra kenapa bisa kabur ?" tanya Azmi

"Kita gatau mas,Zahra cuma pamit ke uks pas pelajaran pertama mulai. Pas istirahat kita mau jenguk eh engga ada di uks. Kita udah nyari di semua penjuru sekolah tapi nihil"jawab Raina dengan terburu-buru

"Yaallah Ra, kamu kemana?" cemasnya Azmi .

"Zahra udah tau perihal Perjodohan mas Azmi, mungkin karena itu" ucap Raina dengan hati-hati

"Yaallah Zahra udah tau ? Ini memang salahku. Aku pergi cari Zahra dulu ya" ucap Azmi kepada sahabat Zahra.

***

Dibalik Majelisku (Syubbanul Muslimin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang