"Bunda Wooseok pulang!" Seru wooseok diambang pintu.
"Lo katanya mau nginep dirumah mas -mu" Balas bunda berjalan dari dalam dapur, tangan kanannya memegang spatula dan tubuhnya berbalut apron. "Bunda jadi masak sedikit deh"
"Kita cuma mampir aja kok bun, si wooseok mau ngasih kue titipan mamanya byungchan" ini seungwoo yang berkata sambil kakinya melangkah mendekat kearah bunda dan mencium tangannya.
Calon mertua jadi harus keliatan sopan
"Wahh senengnya, udah lama ga makan kue buatan Hani" seru bunda, menatap kue yang dibawa wooseok.
"Ya udah ya bun, aku mau langsung aja kerumah mas"
"Lo jangan dong, kamu ajak mas-mu nyicipin kue ini dulu" Ujar bunda meletakan sekotang kue ditangannya keatas meja. "Seungwoo sini duduk dulu, bunda buatin teh" Lanjutnya menatap seungwoo.
"Ga usah bun, malah ngrepotin" Ucap seungwoo sedikit canggung.
"Engga ada yang namanya ngerepoti sama calon mantu sendiri" Balas bunda yang seketika membuat seungwoo tersenyum malu dan senang disaat yang bersamaan.
Dapat restu ternyata- Seungwoo
.
.
.
.
.
Dan disinilah mereka, ditaman belakang rumah wooseok menikmati secangkir teh dan kue kering menyambut hadirnya senja ditengah mereka.Tangan seungwoo senantiasa mengusap pipi wooseok yang ada dipangkuannya. Kedua kakinya ia selonjorkan dengan kaki wooseok menumpu diatasnya.
Ini adalah hobi baru seungwoo semenjak mereka resmi menjadi sepasang kekasih.
Dan bukan hanya seungwoo, wooseok juga mengklaim bahwa bersandar pada dada bidang seungwoo adalah posisi ternyaman dalam bersantai. Ada getaran yang memabukan disana, yang membuat wooseok tergila gila pada prianya.
Wooseok bahagia bersama seungwoo.
"Terusin aja ngeduselnya, berasa dunia milik berdua yang lain ngontrak" Seru sarkas Seobin saat melintas ditaman belangkang rumahnya.
"Plis deh jones jangan gangguin" Balas wooseok mendelik kearah seobin.
"Mulutnya ya Tuhan, tega banget sama adik sendiri"
"Baru pulang bin?" Sela seungwoo bertanya pada seobin.
"Abis Les bang" Ujar seobin menatap seungwoo sambil tersenyum.
"Seobin masuk aja gih ga usah gangguin" Ucap wooseok sambil mendengus kesal.
"Santai dong, ini juga mau ke kamar" Ujar seobin berjalan masuk menuju kamarnya.
"Kamu jangan galak galak dong sama adik sendiri"
"Biarin orang dianya ngeselin" Ucap wooseok menyedekapkan kedua tangannya di dada. "Ayo, ketempatnya mas. Keburu macet"
"Iya sayang, aku abisin dulu ya tehnya" Jawab seungwoo sambil tangannya mencubit dagu wooseok.
"Ihh mas, aku jadi keliatan kayak anak ke- "
Ucapan wooseok terhenti saat seungwoo mempertemukan bibirnya dengan bibir wooseok.
Cup~
"Udah jangan ngomel mulu, jadi nambah kan manisnya"
Dan sudah dipastikan wooseok memerah dan malu. Dia takut kegiatan barusan diketahui bundanya.
Bisa bisa jadi bahan bulan bulan aku
.
.
.
.
.
.Hai aku balik nih...😘😘
Makasih udah mau mampir
Please comment and vote buat cerita ini
KAMU SEDANG MEMBACA
WINGS
FanfictionMereka mengawalinya dengan kebahagiaan, berlandaskan kepercayaan, dan terbingkai indah dengan cinta kasih sayang. Bahkan saat api membakar semua rasa yang ada, membiarkannya menghitam dan mengabu. Dia tetap ingin mencoba untuk bertahan. Seungwoo p...