Mereka mengawalinya dengan kebahagiaan, berlandaskan kepercayaan, dan terbingkai indah dengan cinta kasih sayang.
Bahkan saat api membakar semua rasa yang ada, membiarkannya menghitam dan mengabu. Dia tetap ingin mencoba untuk bertahan.
Seungwoo p...
Pagi yang cerah, matahari bersinar mengusir awan mendung yang perlahan menyisih, menandakan cuaca cerah siap menemani hari ini.
Dan tentunya kedua pasangan kekasih ini tidak akan melewatkan hari cerah ini. Keduanya ingin kembali pergi kepantai sebelum liburan mereka berakhir.
Wooseok yang mengusulkan kepantai untuk kedua kalinya, sedangkan seungwoo hanya pasrah karena tidak tega menolak keinginan pacar manisnya ini.
"Mas ini apaan sih? Engga mau ah kalo mas kayak gitu" ucap wooseok sebal sambil membuang muka menghindari bertatapan muka dengan seungwoo.
"Lah yang, kan mau kepantai masak mau pakek jas?"
"Ya engga perlu umbar umbar aurat juga kali mas, ini juga mana perut makin hari makin kotak kotak, kan aku engga rela aset aku jadi konsumsi publik!" Omel wooseok, kesal dengan kekasih tampannya itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"La terus aku harus gimana sih yang ?"
"Ya pokoknya ganti baju!" Putus wooseok lalu mendudukan dirinya ditepi ranjang.
"Ya udah aku ganti dulu!"
"Nyari baju yang bener, yang ada lenganya. Awas kalo cuma pakek kaos kutang"
"Iya iya sayangg~ ini aku ganti pakek baju koko sama sarung aja"
"Ya engga gitu juga masss. Pakek kaos yang ada lengen nya aja. Sebel banget sama mas"
"Padahal aku seksi lo yang kalo pakek baju tadi" Ucap seungwoo cengengesan
"Iya emang seksi, tapi kan engga baik bagi kesehatan jantung aku. Bisa bisa aku modyar liat mas" Ucap wooseok sambil mengerucutkan bibirnya lucu. Dan setelahnya seungwoo hanya tertawa gemas melihat tingkah pacarnya. . . . . . . . .
Matahari yang tadinya bersinar terang dengan perlahan mulai meninggalkan peraduaannya. Menampilkan bias warna yang tergambar cantik pada indahnya langit senja. Ini adalah momen yang luar biasa yang disaksikan ditempat yang luar biasa pula.
Bukan karena kualitas tempat, sarana, ataupun fasilitasnya. Bukan. Tempat Ini menjadi luar biasa karena mereka memenuhi diri mereka dengan cinta. Luar biasa karena tempat ini menjadi saksi kuatnya rasa memiliki diantara keduanya. Iya memang begitulah CINTA mereka.
Saling menjaga, saling menyangga, dang saling menopang. Dikala yang lain tersesat karena lelahnya permainan takdir, maka yang lain akan menjadi radar untuk menunjukan jalan untuk kembali dalam dekap.
Bahkan saat prahara memporaporandakan segalanya. Maka mereka bersama akan menyusun kembali cinta mereka dengan semakin erat. Memeluknya, dan menjaganya dengan semakin giat.
Tangan mereka masih bertaut. Duduk bersebelahan sambil menatap lurus kedepan, menembus angan dan harap dimasa mendatang.
"Ihh~ Langitnya mas, L A N G I T" yang merasa ditatap membalas kesal dengan penuh penekanan.
"Belum ada yang bisa ngalahin cantiknya kamu seok, kamu masih jadi pusat hidupku mulai dari mataku, hatiku, duniaku, semuanya. Kamu segalanya bagi aku"
"Sweet banget~ tapi kok mellow sih mas"
Seungwoo hanya tersenyum, mendaratkan kecupan pada pipi wooseok. Lalu keningnnya, dan berakhir pada bibir wooseok.
Lama dan dalam. Menyalurkan semua rasa yang ada pada hatinya. Lalu menenggelamkan wooseok pada kasih dan sayangnya.
"Udah ah mas, nanti ada yang liat" ucap wooseok saat pautan mereka terlepas.
"engga papa, lagian mana ada yang kenal" balas seungwoo enteng yang dihadiahi pukulan ringan dari wooseok.
"Besok baliknya pagikan mas?"
"iya, emang kenapa?"
"kangen bunda >.< "
'Tuhkan mode gemes nya on, mana tahan kalo gini !' - Seungwoo
. . . . . . .
Yeayyy Thankyuww very much buat yang udah mengikuti ceritaku iniii T.T
Seneng banget ternyata ada yang baca karya absurdku ini💕💕
Jangan lupa ya gaes votee And stay dukung dan kasih semangat buat uri x1💕💕🔥🔥🔥🔥
