Haiiiii🌸💕💕
Happy reading and
Dont forget to comment and vote🤗☺😘😘😘.
.
.
.
.
.Hari ini seungwoo tengah berada dirumah keluarga Han. Malam ini akan ada acara makan malam keluarga dengan kolega ayahnya jadi dia tengah membantu mama nya untuk menyiapkan beberapa hal.
Seungwoo turun dari mobil setelah memakirkannya digarasi, dengan cekatan langkah panjangnya berlari menyusul mama nya.
"Sini ma aku bantuin" Seru nya menyamakan langkah.
"oiya woo Kamu gimana ? Katanya liburan sama wooseok ?" Tanya Yuri mama seungwoo. Tangannya memberikan barang belajaannya kepada seungwoo.
"Seru, wooseok nya seneng kok ma" Seungwoo membalasnya dengan antusias dan Yuri hanya tersenyum mendengarnya.
Seungwoo menaruh barang belanjaan yang dia bawa diatas meja. Lalu mendudukan dirinya sambil menatap mama nya dengan seksama.
"Tolong dipikirin lagi permintaan papamu" Suara Yuri lirih tertuju pada seungwoo. Tangannya meraih kantung plastik berisi sayuran itu.
"Aku engga tau ma, aku engga bisa ambil keputusan. Kalian semua penting bagi aku dan begitupula wooseok"
Yurii menghela napas pelan, lalu tersenyum berbalik menatap seungwoo anaknya.
"dicoba saja dulu" ucapnya lalu kembali berfokus pada sayuran yang sedang dia cuci.
"Seungyoun sekarang udah internship dirumah sakit, kamu bakal sering ketemu dia lagi" ujar Yuri lagi.
"Akhirnya jadi dokter juga dia, padahal dulu badel banget suruh belajar hehehe" ucap seungwoo seraya membayangkan masa smanya dulu.
"Kamu bakal ada temen ngobrol nanti dirumah sakit" Ucap yuri lalu tersenyum sendu.
"Oiya ma, adek mana ?"
"Dikamar, tuh bangunin "
.
.
.
.
.
.
.
.
.Wooseok melangkah pelan menuju rumah sakit, tangannya menggenggam secarik resep dari bundanya. Bunda wooseok sedang deman dan dia harus menebus resep tersebut dirumah sakit.
Seharusnya seobin disini mengantarkannya. Tapi karena adiknya yang emang ngeselin sejak embrio dan jadilah dia disini sendiri sedangkan seobin tengah asik futsal bersama teman temannya.
"Makasih" Ucap wooseok sesudah menerima obat dari apoteker.
Sebernarnya Wooseok ingin mampir ke cafe dengan byungchan, tapi karena bunda tengah sakit jadi dia menyuruh byungchan datang kerumahnya.
Jadi Dia bisa menjaga bundanya dan acara gosip nya terberjalan.
Saat kakinya keluar dari rumah sakit, mata wooseok menangkap sosok yang dia kenal.
Itu seperti seungwoo.
Atau kah dia salah lihat.
Dia yakin setengah jam yang lalu seungwoo bilang sedang bersama mama yuri tengah belanja diswalayan. Tapi kenapa seungwoo disini.
Mungkin benar, dia salah lihat.
"Maaf dek, ini punya kamu ya?" Lamunan wooseok buyar saat sebuah suara mengintrupsinya.
"Ah ?" wooseok sedikit bingung karena pria berseragam dokter tersebut menjulurkan sebuah dompet kepadanya.
Dia tersadar dan mengecek isi tasnya.
"Iya Om ini punya saya" Seru wooseok dan langsung mengambil dompet tersebut.
"bentar bentar dek, aku keliatan setua itu ya?" Tanya pria tersebut kepada wooseok..
"Hah? Maksud om?"
"Buset jualan keong dek Ho Ha Ho ha mulu?"
"Om sih gajelas"
"Dek aku belum ada 30 tahun lo, udah dipanggil om aja" jelas pria itu pada wooseok.
"Hah beneran, maaf ya om eh mas. Keliatan tua sih" Jawab wooseok sambil menampilkan cengiran canggung.
"Ye elah ganteng gini dibilang tua"
"Ya udah deh mas, pokoknya makasih ya" Ucap wooseok sambil menggoyangkan dompet ditangannya. Dan saat wooseok berbalik serta melangkahkan kakinya, pria itu berseru.
"DEK namanya siapa?"
Wooseok kembali menoleh kearah pria tadi,
"WOOSEOK MAS!" teriak wooseok yang emang sudah berjarak dengan pria itu.
"AKU SEUNGYOUN, DIINGET YAAA!" Balas dokter muda tersebut. Dan wooseok cuma mengangguk manis meresapon ucapan seungyoun.
"Hehehe, kamu manis banget sih dek wooseok~"
.
.
.
.
.
.
."Bunda istirahat aja, kalo byungchan haus bisa ambil sendiri" seru byungchan menatap seohyun bunda wooseok.
"Alah palingan juga aku yang ambilin" balas wooseok sambil meletakkan teh manis dinakas.
"Kan emang byungchan tamu seok, jadi ya kamulah yang ngladenin " ucap seohyun.
"Ya deh, kita kamar dulu ya bun, kalo ada apa apa teriak aja" tutur wooseok dan dibalas acungan jempol oleh seohyun.
"Ngapain ngajakin ketemuan, pasti ada maunya?"
"Suudzon amat bambank" balas byungchan dengan rebahan dikasur wooseok.
"La terus?" tanya wooseok pada byungchan.
"Lagi galau, pen ngebacot aja biar lupa"
"Galau napa lu? tumben"
"Gatau bingung!" Ucap byungchan sambil mengacak acak rambutnya. "Aku punya kesempatan bisa lebih deket sama orang yang aku suka"
"La terus ? Seneng dong harusnya" balas wooseok seraya menyodorkan setoples kentang goreng.
"Tapi caranya engga banget seok"
"Apapun caranya kalo emang jodoh lu ga bakal jadi" ujar wooseok setelah memasukan sepotong kentang goreng kemulutnya.
"Au ah bodo amat" Ucap byungchan lalu berdiri melangkah kearah tv dan menyalakannya. "mana nih mic nya? Kepengen karaoke nih"
Tanpa membalas pertanyaan byungchan, wooseok telah beranjak mengambil sepasang mic dilaci meja.
"Lagu pertama 'tears' by so chan hwee" Ujar wooseok sambil tangannya bersedekap didepan dadanya.
"Okehh music cue~" Teriak byungchan setelah menekan tombol play.
.
.
.Setelah hampir seharian dirumah wooseok, byungchan memutuskan untuk pulang. Sedikit berat memang tapi ada undangan yang harus dia hadiri apalagi ini menyangkut masa depannya.
"Ma aku gimana?" Tanya byungchan saat sudah sampai didepan sebuah rumah yang bisa dibilang cukup mewah.
Byungchan sangat terlihat mempesona tapi dia merasa kurang percaya diri dengan penampilannya, dia takut mengecewakan orang yang akan dia temui.
"You look so beautiful" ujar Hani meyakinkan byungchan.
"Om Tante udah dateng, langsung masuk aja" Ujar seorang pria saat keluar dari balik pintu.
"Haniii" Teriak Yuri lalu menghambur kearah Hani. "Ayo masuk" Sambungnya.
Yuri, Hani, dan Junsu ayah Byungchan berjalan masuk kedalam rumah meninggalkan seungwoo dan byungchan.
"Hai kak" sapa byungchan.
"Hai dek, ayo masuk" Ujar seungwoo lalu menarik byungchan masuk.
.
..
.Tebesehh
Maaf kalo ada typo
Makasih kalian yang udah baca cerita aku yang makin hari makin absurd ini.
Pokoknya thanksskyuuu
Love u 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
WINGS
FanfictionMereka mengawalinya dengan kebahagiaan, berlandaskan kepercayaan, dan terbingkai indah dengan cinta kasih sayang. Bahkan saat api membakar semua rasa yang ada, membiarkannya menghitam dan mengabu. Dia tetap ingin mencoba untuk bertahan. Seungwoo p...