(14). Bertemu di Caffe

418 48 3
                                    

"Entah semua ini hanya suatu kebetulan atau takdir aku sama sekali tak mempermasalahkannya. Karena yang terpenting bersama denganmu sudah lebih dari cukup bagiku"

****

Maafkan jika ada typo:)
Happy reading

Matanya mengerjap beberapa kali kala sinar pagi menyapa matanya. Ia terbangun sambil menguap dengan tangan yang direntangkan ke atas. Melirik jam yang ada di nakas, jam tujuh pagi. Mira beranjak dari kasurnya mencari handuk dan setelah menemukannya ia berjalan menuju kamar mandi.

Setelah selesai mandi ia kembali ke kamar dan memakai pakaiannya. Ia memakai jeans berwarna navy dengan dipadukan sweater putih yang dikenakannya.

Mira menatap cermin di depannya. Merapihkan rambut hitamnya, membentuk poni lurus ke depan yang sangat lucu. Setelah selesai merapihkan rambutnya ia tersenyum.

"Hari ini pokoknya harus sesuai dengan apa yang aku inginkan" Ucapnya dengan mantap.

Kemudian ia berbalik keluar dari apartementnya. Namun sebelum keluar Mira menyempatkan bercengkrama dengan Molly-kucing kesayangannya, tak lupa juga ia memberi makan Molly karena mungkin ia akan pulang agak lama, jadi ia menaruh makanan lebih di tempat makan Molly.

***

Mira terkekeh menahan tawanya, sedaritadi ia sesekali tersenyum, tertawa, dan juga sedikit sedih karena sekarang ia sedang membaca novel. Tempat Mira berada sekarang adalah perpustakaan kota. Mira memilih tempat ini untuk mengembalikan moodnya menjadi baik. Karena juga ia senang membaca, apalagi buku novel yang ia baca, mungkin ia hanya membaca buku seharian karna hobinya ini.

Sejak pagi sampai menjelang siang ini tepat pukul sebelas Mira belum beranjak pergi dari tempatnya. Wajar saja, setelah selesai membaca satu novel, ia mencari novel lain untuk selanjutnya dibaca, sampai Mira mambaca hampir empat judul buku. Menurutnya dengan membaca buku apalagi buku novel yang ia suka dapat membuatnya senang, entah konflik yang ada di dalam novel membuatnya merasa seolah ia juga ikut marasakannya.

Setelah cukup lama berkutat dengan buku novel yang dibacanya ia menyudahinya karena rasa lapar yang datang. Karena belum selesai membacanya, Mira meminjam dua buku yang menjadi incarannya untuk dibaca di apartement jika ada waktu luang.

"Aku pinjam dua ya" Mira memberikan dua buku kepada penjaga perpustakaan tersebut.

Penjaga perpus mendata buku apa yang Mira pinjam, setelah selesai mendata ia memberikannya kepada Mira.

"Terimakasih, jangan lupa minggu depan dikembalikan ya" Ucap sang penjaga perpus.

Mira mengangguk dan tersenyum ramah pada penjaga perpus. Setelah urusan meminjam bukunya selesai, Mira melangkahkan kakinya keluar perpustakaan mencari tempat makan untuk memenuhi kebutuhan cacing yang sudah berdemo.

Mira duduk dengan manisnya di caffe yang ia jumpai di perjalanan. Karena Mira merasa sangat lapar tempat yang pertama kali dilihat adalah caffe ini, jadi ia langsung masuk dan duduk. Suasana caffe cukup menenangkan dengan interior caffe yang sangat cantik dan tak lupa lampu yang menghiasinya. Mira sebelumnya tak tahu jika ada caffe sebagus ini di dekat apartemennya. Mungkin lain kali ia akan mampir kesini lagi.

Mira memilih menu yang ada di dalam caffe. Ia mengangkat tangan kanannya berisyarat bahwa dia ingin memesan menu di caffe ini. Tak lama pelayan pun datang dengan catatan kecil yang dibawanya.

My Beloved Psychopath Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang