(5). Penyelamat

853 116 0
                                    

Jangan jadi siders ya cantik dan ganteng:)



Kreppp

Mulut Mira dibekap oleh seseorang dari belakang, Mira tak begitu jelas melihatnya namun dari pakaiannya sama persis seperti lelaki tadi yaitu berjaket hitam.

Mira digiring sambil mulutnya dibekap menuju ke sebuah gang sepi.

Mira berusaha meronta sekuat tenaga, namun apa daya, tenaganya yang tak sebanding dengan tenaga lelaki yang tengah membekap mulutnya sambil menggiringnya.

Lelaki itu sudah berhenti di sebuah tempat yang sepi, sepertinya tempat ini jauh dari jangkauan banyak orang yang lewat. Mira yang ketakutan tak berani membuka matanya, bahkan mulutnya yang dibekap oleh lelaki ini sama sekali tak membuat Mira peduli. Yang ada dirinya hanya merasa takut dan takut.

Rasa takut membawanya ke dalam perasaan yang amat membuat Mira sesak, rasanya ia ingin menangis saat ini dan detik ini juga. Namun ia berusaha menahannya agar tak menangis dalam keadaan seperti ini. Namun usahanya gagal, nampaknya setetes air mata tak dapat dibendung lagi.

"Sudah jangan menangis, yang ada nanti kita ketahuan" Ucap lelaki berjaket yang sudah melepas bekapannya.

Tunggu dulu, apa yang barusan lelaki itu ucapkan tadi. Mira merasa aneh, mengapa harus ketahuan jika mereka tak sedang bersembunyi yang ada difikiran Mira saat ini adalah dia sedang dibekap oleh lelaki yang mengerjarnya.

Mira menoleh ke arah lelaki yang kini berada di sampingnya. Begitu menoleh sebuah senyuman tampak tertanda di mulut lelaki itu. Mira memperhatikan secara seksama penampilan lelaki itu, mulai daru ujung rambut sampai ujung kaki. Pakaian yang dikenakan sama persis seperti lelaki yang mengejar Mira barusan. Celananya pun juga begitu. Namun kali ini topi yang dikenakan mereka berbeda, Lelaki bersamanya ini mengenakan topi berwarna putih sedangkan yang tadi mengerjarnya memakai topi berwarna hitam.

"Soobin?"

Mira masih tidak percaya bahwa Soobin yang membawa dan membekapnya sampai ia digiring ke tempat ini. Lalu, bagaimana bisa Soobin berada di sini. Suatu kebetulan yang tak masuk akal bagi Mira.

"Kau baik-baik saja kan?" Tanya Soobin yang khawatir.

Mira mengangguk pelan memberi jawaban, namun tak dapat dibohongi kalau Mira baik-baik saja setelah apa yang terjadi barusan. Mira yang masih diam dengan tubuh yang menggigil ketakutan. Entah kenapa, rasa takutnya masih terus menjalar sampai keseluruh tubuh.

Soobin yang melihat Mira menggigil ketakutan berusaha menenangkannya. "Sudah jangan takut lagi, kita aman di sini" Soobin mengusap bahu Mira  perlahan, berusaha menenangkannya.

"Sini biar gak takut, aku peluk" Tiba-tiba Soobin memeluk Mira.

Mira tersentak kaget saat Soobin tiba-tiba memeluknya, namun entah kenapa Mira merasa nyaman dibalik pelukan Soobin. Mungkin karna ia merasa sangat amat takut dan sebuah ketenangan yang dapat meredakan rasa takutnya.

Mira melepas pelukan Soobin yang semakin lama membuat Mira merasa risih juga saat Soobin memeluknya terlalu lama.

"Jangan modus!" Ketus Mira mengusap air matanya dan memberi tatapan tajam.

"Aku gak modus kok, kamu sendiri juga tak menolak bukan?" Ucap Soobin mengangkat alisnya.

Mendengar pernyataan Soobin barusan membuat Mira sedikit kesal, jika tak modus mengapa dia tiba-tiba memeluk Mira. Namun bodohnya Mira tak bergeming saat Soobin memeluknya. Menyebalkan

Mira memalingkan wajahnya dari hadapan Soobin, sesekali ia melihat ke arah Soobin lalu memalingkah wajahnya lagi ke arah lain, tingkahnya yang lucu membuat Soobin gemas, dan ia meninju bahu Mira dengan pelan.

My Beloved Psychopath Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang