Maafkan jika ada typo:v
Alangkah baiknya vote dulu sebelum baca
VOTENYA JANGAN LUPA!
Happy reading:)
Soobin dan yang lainnya kini sedang berada di ruang tengah. Dengan layar laptop yang menyala, memunculkan sebuah gambar yang berikan berkas-berkas.
Soobin yang baru saja tiba beberapa menit lalu, membaca apa yang Yeonjun tunjukan padanya.
Dengan detail, bola matanya menelisik setiap huruf juga angka yang tertera ditulisan. Banyak sekali data-data penting saat Soobin baca.
"Kau dapat ini darimana Yeonjun?" Tanya Soobin yang masih membaca berkasnya.
"Darimana itu tidak penting, yang terpenting adalah isi di dalamnya" Ujar Yeonjun tegas.
Soobin menoleh ke arah Yeonjun. Yeonjun lanjut berkata "Kau tahu maksudku bukan? Dengan isi berkas-berkas itu"
"Aku mengerti..." Soobin menjeda kalimatnya. Ia perlahan bangkit berdiri, Taehyun dan Hueningkai bergeser untuk memberi Soobin jalan.
Beomgyu yang belum tahu isi berkas tersebut, bergeser ke tempat duduk Soobin sebelumnya. Bersama Hueningkai yang juga penasaran
"Tapi tidak semudah itu kita melakukannya. Jika salah perhitungan sedikit, maka kita terancan masalah besar" Jelas Soobin, ia menyandarkan tubuhnya pada tembok.
Yeonjun berdecih "Apa kau takut?" Kata Yeonjun meremehkan Soobin.
Soobin menatap tidak suka pada Yeonjun. Tatapan tajam yang ia berikan. Soobin bukan takut. Ia tidak takut sama sekali.
"Apa kau pikir aku akan takut?" Ucap Soobin.
"Dari reaksimu, sudah terlihat" Sergah Yeonjun tak mau kalah.
"Aku tidak takut! Hanya saja..." Soobin memikirkan ulang apa resiko yang akan terjadi. Apa yang akan terjadi jika memang ia dan yang lainnya mulai bergerak. Bukan hanya dirinya saja yang menerima akibatnya, tapi teman-temannya juga. Jika ini gagal dan berujung kekalahan, lebih baik ia diam tak melawan.
Ia tidak ingin membahayakan nyawa siapapun. Siapapun itu. Termasuk teman-temannya.
"Ini kesempatan emas buat kita. Ditambah juga dengan berkas itu. Keuntungan semakin bersar di tangan kita" Jelas Taehyun, ikut menimbrung obrolan Soobin dan Yeonjun.
"Tapi resikonya juga tidak kalah besar" Ujar Beomgyu.
"Betul itu" Kai menyetujui ucapan Beomgyu.
"Kalau memang kita ingin bergerak, harus dengan rencana yang matang" Ucap Beomgyu.
Soobin berpikir untuk sejenak. Disaat seperti ini, ada keuntungan dan kegagalan besar yang mengikuti langkahnya. Jika benar dilakukan, maka salah satunya akan mengikuti. Gagal atau berhasil.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Psychopath
FanfictionBAIKNYA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA YA ^_^ -CHOI SOOBIN SERIES- Awalnya ini pertemuan yang tak ku inginkan.Bersamanya membuatku merasa tertekan. Choi Soobin lelaki yang memiliki postur tinggi, berkulit putih, pintar memang, orang-orang menjulukiny...