Jangan jadi siders ya cantik dan ganteng:)
Kini Mira sudah tiba tepat di depan apartement Haru, menghela napas sesaat sebelum tangannya mengetuk pintu. Pintupun diketuk oleh Mira, tak lama keluarlah seorang wanita penghuni apartement dengan rambut panjang yang terurai serta mulut yang nampak tengah mengunyah permen karet.
"Kau sudah datang, ayo masuk" Ucap Haru mempersilahkan Mira masuk.
Mira melihat sekeliling sudut tiap sudut dalam ruangan, terdapat banyak berbagai alat make up yang menghiasi meja rias. Tak heran lagi, memang ini hobi Haru, mungkin juga semua wanita. Namun sedikit berbeda dengan Mira yang tak terlalu suka berdandan, ia lebih suka tampil alah kadarnya alias apa adanya.
Dibanding berdandan dengan semua peralatan make up Mira lebih senang berbelanja dan ia doyan sekali makan.
"Mira kau ingin tahu sesuatu?" Ucap Haru mendekat ke arah Mira.
"Pasti tentang gosip lagi" Jawabnya dengan menerka.
"Yaps kau betul" Ujar Haru.
Tiada hal selain gosip yang selalu Haru jelaskan ditengah pertemuannya dengan Mira. Soal informasi terbaru, kabar terkini dan gosip, Haru orangnya yang tahu akan hal itu.
"Apaan?" Tanya Mira penasaran.
"Kau pasti terkejut apa yang aku katakan"
"Cepetan!! Jangan bikin orang penasaran" Mira mendengus kesal.
"Oke jadi gini, setelah aku pulang sekolah aku bertemu dengan kak Stefan-" Haru menjelaskan dengan terpotong. Membuat Mira sedikit kesal yang akhirnya sebuah geprakan bantal mendarat ke arah Haru.
"Ihh, dibilang jangan bikin orang penasaran" Jelasnya sekali lagi.
Haru hanya memegang bahu kanannya sembari cemberut sebal karna temannya ini memukulnya dengan bantal. Sempat kesal, rasanya ingin membiarkan Mira terjebak dalam rasa penasarannya. Tapi ia takut geprakan bantal mendarat lagi pada tubuhnya.
Haru berusaha mengehela napas "Terus sepertinya dia pacarnya, soalnya dia mengantar seorang perempuan siang tadi" Ujar Haru meneruskan ucapannya.
Mira terkejut atas penjelasan Haru, mata terbelabak ketika mendengar, tanganya meremas sprai kasur dengan kerasnya.
"Masa? kau pasti mengarang!" Mira lantas lansung tak percaya.
"Yaampun Mira, aku melihatnya dengan mata sendiri, semua mahasiswi kampus juga sudah banysk yang tahu. Gosip ini sudah beredar dikalangan siswi kampus" Jelas Haru sambil meminum sebotol jus wortel yang sebelumnya ia ambil dari lemari pendingin.
Mira merasa lemas, tubuhnya lemah lesu, raut muka yang kusut tertekuk lutut. Bagaimana tidak, orang yang Mira kagumi adalah Stefan Hardwar. Ia sangat mengagumi Stefan sejak pertama masuk kuliah. Bahka dirinya berangan ingin menjadikan Stefan sebagai pacarnya. Itu mustahil! Mira berseteru dalam hati.
Karna dia mungkin saja akan berhadapan dengan semua mahasiswi penggemar rahasia dari Stefan. Bisa-bisa dirinya mati konyol jika berurusan dengan penggemar yang sangat brutal akan tergilanya oleh ketampanan Stefan.
Mungkin cukup dalam mimpi saja Mira memiliki Stefan. Tidak di dunia nyatanya.
"Kau harus move on Mira, jika tidak kau mau jadi jomblo seumur hidup" Tukas Haru
Mira hanya tertunduk lusu dengan wajah kusutnya. Bagaimana dia bisa move on jika dihatinya cuma ada nama Stefan.
Melihat temannya menunduk penuh rasa kecewa membuat Haru merasa ikut terbawa dalam suasana hati Mira.
Tak mau temannya sedih, karna tujuan Mira datang kesini untuk bermain dan bersenda gurau dengan Haru. Tapi malah menjadi seperti ini jadinya.
"Mending kita nonton film aja kuy" Ajak Haru dengan beberapa kaset film yang ia pegang.
Mira hanya mengangguk tanda jawaban darinya.
Sebuah film drama yang mereka tonton saat ini. Sebuah kisah percintaan dimasa remaja yang penuh keindahan. Lelaki dalam film tersebut sangat tampan, baik dan perhatian kepada pasangannya. Andai lelaki dalam film ini benar Stefan, Mira sudah girang setengah mati.
Perlakuan manis yang ada dalam film membuat Mira terbayang lebih jauh. Membayangkan Stefan yang memperlakukannya seperti apa yang ia lihat dalam film.
Ia menghayal lebih dalam dengan menghayati setiap detik waktu pemutaran film. Seolah perempuan dalam Film itu adalah dirinya.
Haru yang melihat Mira di sampingnya hanya berdiam sambil menatap. Bagaimana tidak, Mira menghayal terlalu melebihi batas. Ia tersenyum sendiri, berbicara sendiri seperti orang tak waras.
Sepertinya Haru salah memilih judul film yang ia tayangkan. Bukannya membuat Mira merasa gembira, memang Mira selalu tersenyum disetiap adegan romantis dalam film namun dia seperti orang tak waras yang membayangkan Stefan dalam lamunannya.
Haru memgambil alih dengan memegang remot untuk mengganti judul film.
Mira seketika menoleh ke arah Haru kala layar film berubah dari film romantis menjadi film penuh konyol, yaitu film komedi.
"Kenapa diganti?" Mira menatap sinis
"Kalau diteruskan nanti kau menjadi orang gila beneran" Ujar Haru menatap Mira lebih sinis.
Mira hanya memanyunkan bibir bawahnya, merasa kecewa seketika.
Haru menyodorkan sebungkus makanan ringan pada Mira " Nih makan"
Tanpa basa basi Mira mengambil bungkus makanan yang diberi Haru. Awalnya ia memakan sedikit namun kelamaan rakusnya mulai timbul. Mira memakan habis makanan tanpa membaginya pada Haru sampai film selesai.
-TBC-
Baru update yeeee
Sebenernya sedih baru up sekarang, lama gak up:(Semoga suka sama ceritanya:)
Jangan lupa tinggalin jejak🐾
Vote and commentThank you
See you♡♡-Sulidra-
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Psychopath
Fiksi PenggemarBAIKNYA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA YA ^_^ -CHOI SOOBIN SERIES- Awalnya ini pertemuan yang tak ku inginkan.Bersamanya membuatku merasa tertekan. Choi Soobin lelaki yang memiliki postur tinggi, berkulit putih, pintar memang, orang-orang menjulukiny...