My Secretary ; 2

607 53 7
                                    

"M-malam ini pak? m-maksud bapak?"

"Gak usah gugup begitu. Duduk cepat." Suga yang sudah mendapati kursinya, kini menyuruh y/n untuk duduk di kursi tepat di hadapannya.
"Malam ini, keluarga ku mengadakan dinner bersama untuk merayakan jabatan baru ku." Suga menjelaskan rinci permasalahan.

Y/n yang tampak bingung hanya terdiam dan menatap Suga lurus.
"Tugas kamu, Jadi pacar pura-pura saya." Suga berbisik pelan.
Y/n yang sempat berdegup kencang kini menghembuskan nafasnya dengan lega.
Hampir mati gue.. -y/n

Suga tersenyum tipis "Bagaimana? bisa?" tanyanya.
Melihat ekspresi y/n yang membingungkan Suga lantas menaikan sebelah alisnya. "Apa ada yang lucu?" Suga bertanya lagi.

"Bapak jom--- astaga m-maksud saya"

"Bukankah menjadi lajang itu sedang trendi?" Suga kembali berdiri, ia menggapai gelas air putih diatas mejanya.

"Cukup bilang bapak memang gak laku dengan perangai dingin seperti itu." Y/n melantur. Dengan sekejap ia mencerna ucapannya tadi dan membulatkan matanya lagi.
Gue ngomong apa barusan!? -y/n

Uhukk!!
"Astaga! Pak, aduh maaf saya ngelantur tadi." Y/n beranjak dari duduknya, membantu Suga yang barusan tersedak air.
"Bapak mau saya bawakan air putih lagi? atau mau ke klinik? atau--"

Suga hanya menatapnya lurus, "Tidak, tidak perlu." Lagi-lagi Suga mengelak.
"Kamu tau, mantan saya 10." Suga menegaskan ucapannya. Y/n menatapnya terkejut dan sedikit menahan tawanya.

"Kenapa? Kamu mau ketawa lagi?"

"Ngg.. Anu pak, ngga maksud saya iya saya mau ketawa. Astaga!" Lagi-lagi, y/n melepas ucapannya dan baru menyadarinya setelah berbicara.
Dia menutup mulutnya terkejut, Suga yang sudah sinis dari awal hanya mendelik kesal.
Sekertaris saya kenapa gini amat.._ -Suga

"Jadi, kamu bisa atau tidak?" Suga kembali bertanya memastikan jawabannya, karena ia belum mendapatkan jawaban apapun dari y/n.

Y/n mengangguk setuju, "Baik. Nanti malam kan pak? berarti hari ini saya li--"

"Kata siapa? kerja ya tetap kerja. Nanti malam itu diluar kantor." Suga menyangkal ucapan y/n. Y/n melihatnya lurus.
"Kalau bukan urusan kantor, kenapa tadi bapak bilang tugas saya? kan saya kerja di kantor bukan di rumah bap--"

"kamu bisa gak sih gak banyak omong?" Suga tak dapat menahan emosinya. Bukan, lebih tepatnya, dia terpojok.
Y/n kenapa banyak omong banget sih.. -Suga

"B-baik pak." y/n terdiam.

Tapi yang gue omongin bener kan!? -y/n
K

ini Suga tak menatap nya lagi, hanya memalingkan wajahnya ke kaca ruangan.
Matanya membulat, pipinya kini memerah.
Sialan, perempuan itu.. -Suga

"Kalau begitu saya boleh pergi dulu pak?" Y/n bangkit dari duduknya.
Suga hanya mengangguk, ia tak berani menunjukkan pipi merahnya walau dari pantulan kaca y/n dengan samar melihat betapa merah pipinya.

"Permisi pak.." pamit y/n.
Ia keluar ruangan Suga dengan menahan tawanya untuk kesekian kalinya.

pov: Diluar ruangan Suga

"YOOO SHIN!!" Jimin berteriak dari sudut ruangan.
Y/n yang terkejut menghampirinya dengan tangan mengepal.
"Kaget setan!" Y/n mengumpat.

"Setan kok tampan." Jimin menyombongkan dirinya.

Y/n mendelik geli "Manusia dunia belahan mana yang bilang begitu?" Ujar y/n.

"Kalau aku nggak ganteng, kenapa kamu mau jadi mantan aku?" Jimin menggodanya. Terlihat samar telinganya kini memerah.

"Gak penting ya kamu, dah ah aku banyak urusan!"

"Heeii, tunggu dulu.. Kamu kenapa lama banget tadi di ruangan pak Suga?" tanya Jimin.

Y/n tertawa kecil "Dia aneh.. dah ah, aku harus ambil beberapa berkas."
Lagi-lagi y/n di tahan oleh Jimin.
"Serius kalian ngapain di dalam?" tanya Jimin intens.

"Nggak ngapa-ngapain, Jimin. Udah ah aku banyak kerjaan!" Y/n akhirnya pergi.
Jimin yang masih penasaran hanya bisa membuang rasa penasarannya dan kembali ke pekerjaannya.

Suga's pov

Apa tadi dia lihat wajah saya? aduh ini memalukan.
"Permisi pak--"

"ASTAGA!"
Aku terkejut. Seseorang masuk dan membuyarkan lamunanku.
"Astaga pak Kim.. Saya pikir siapa," ucap ku lega.

Pak Kim tertawa kecil "Ada apa? apa Shin membuat kesalahan?" tanya pak Kim tiba-tiba.

"Kenapa bertanya seperti itu?"

"Kamu tampak memikirkan sesuatu, ada apa? dia cantik ya?" Pak Kim menggoda ku.
T-tapi memang iya..

"Bapak ini ngelantur. Tentu saja dia cantik dia itu perempuan. Kalau tampan ya itu saya."

"Ah sudah lah, bagaimana kinerjanya?" Pak Kim kembali bertanya.

"Dia banyak omong." ujarku.

Pak Kim lagi-lagi tertawa "Selain kerjanya yang bagus, dia juga baik dalam berbicara. Apa kamu merasa terpojok dengan ucapannya?" Pak Kim lagi lagi mengintimidasi ku.

"Bapak ini, saya jelas bicara lebih baik dari dia, saya tidak terpojok sama sekali." elak-ku.
Telingaku terasa sedikit panas.
"Hahahahahah, telinga mu memerah Suga. Jangan berbohong,"

Pak Kim gak berhenti menggodaku, acuhkan saja dia.
"Apa dia jatuh cinta? putra ku jatuh cinta!"

"Bapak ini ngelantur saja dari tadi, sudah lah saya harus kerja."

"Kamu ngusir aku? Hahaha baiklah, selamat melamun. Nanti malam kamu pergi dinner dengan keluargamu?" dia bertanya lagi.

"iyaa,"

"Siapa pacarmu? nyalimu besar sekali."

"Ah sudah lah pak,"

"Hahahahaha, kamu mau bawa Shin? Pilihan yang tepat!" ujar pak Kim lalu keluar ruangan.

Memang tepat.

tbc.

BTS x You Imagine [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang