Ting nung. Ting nung.
Bell apartemen y/n berbunyi, tanda seseorang datang.
"Iya sebentar," teriak y/n dari dapur, ia masih sibuk dengan breakfastnya.Ting nung. Ting nung.
Bell terus dipencet, membuat y/n kesal dan enggan membukakan pintu karena ia tau itu pasti wendy.Ting nung. Ting nung.
Ting nung. Ting nung.
"Berhenti atau aku panggil security Wendy!!" teriak y/n lagi.Wendy si tamu kurang ajar hanya cekikikan dibalik pintu apartemen y/n seraya mengecek ponselnya.
Ia bersandar dipintu apartemen y/n, menunggu sang tuan rumah membukakan pintu dengan hormat.
Wendy sibuk dengan ponselnya dan menyenderkan bahunya, sampai akhirnya..
Gubrak!
"Eh? Loh.. " ujar y/n terkejut. Dia pikir wendy sudah pergi.Wendy mengelus bokongnya pelan "aduh.. Lu kalo mau buka pintu telfon dulu kenapa.. Kan jatuh jadinya," gerutunya seraya mengerangkan tangannya meminta bantuan.
"Tidak penting, apa mau kamu pagi pagi kesini? gue gak berminat tawarkan lu sarapan." desis y/n kemudian berjalan acuh ke dapur.
"Y/N!!!"
Setelah Wendy masuk, dia langsung menarik kursi dan duduk didepan meja dengan wajah penuh harap.
"Apaan sih? gue udah bilang, gak akan tawarin lu sarapan." Y/n berdesis."Aish, justru gue pagi-pagi kesini mau sarapan, hihihi"
"Gak ada, gue cuma buat satu porsi."
"Hei, bukannya kamu pagi ini ada pemotretan?"
Seketika y/n tersadar dan cemas.
"Hah!? kenapa gue baru inget!? Aduh yaudah deh ini makan!" y/n dengan segera memberikan piring nasi gorengnya kepada Wendy. Tentu saja Wendy sangat senang menerimanya."Aduh jam berapa ini? gue harus berangkat sekarang. Nanti tolong di kunci ya wend!" Jelas y/n, dia terlalu terburu-buru pagi ini.
"OH IYA, CUCI PIRINGNYA!" y/n yang sudah keluar kembali masuk untuk mengingatkan Wendy.
Wendy hanya mengacungkan ibu jarinya tanpa menoleh sedikit pun, ia terlalu menikmati nasi goreng y/n.pov: Sesampainya y/n di studio.
"Oh y/n? kamu datang juga akhirnya," Sapa sutradara.
"Ah iya, maaf aku lupa kalo pagi ini ada pemotretan. Maaf banget yaa!" ia dengan buru-buru berlari ke arah dressing room.
Dengan segera ia di rias dan bergegas melakukan pemotretan.
Jin yang masih menjadi lawan mainnya menatap wajahnya terus menerus.
"Ada apa? masih terlihat berantakan ya?" y/n menegurnya."Tidak, wajahmu sedikit bengkak." ujar Jin.
Y/n terkejut dan memegang pipinya tiba-tiba. "Ah yang benar saja, ini pemotretan penting!" y/n terus menggerutu.
"Gak papa, pipi mu mendukung tema pemotretan hari ini tau!"
"M-maksud mu?"
"Menggemaskan." satu kata ini membuat y/n diam seribu kata. A-apa? dia memuji ku? -y/n
"Okay cut! kerja bagus hari ini!" ucap sang sutradara menyelesaikan sesi pemotretan hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS x You Imagine [✔]
Fanfiction[on revisi] Just Imagine BTS x You (y/n a.k.a. your name) Story created by ©nowordz «terinspirasi boleh, copas jangan» Start-10 November 2019 End-5 April 2020 Start revisi-27 Agustus 2020 Rank🏅 🏅#1, 3 bighitstan 🏅# mpii 🏅#12 haluan 🏅#20 btsxyou...