my secretary ; end

585 47 11
                                    

Pak min

saya tunggu di lobby. || 7.12 pm

baik pak || 7.13 pm ✓


Dia menggapai handbag dari nakas, dan bergegas turun ke loby. Terlihat dari kejauhan Suga dengan setelan jas hitam nya.
Y/n lantas menghampirinya "Malam pak, maaf jadi menunggu." sapa y/n.

Mata Suga membulat sempurna,
Apa yang terjadi malam ini? dia berbeda sekali. -Suga.

Dress hitam dan heels, juga handbag yang di genggam tangan manis y/n. Dia begitu mempesona malam ini.
"Baik, cepat naik." ajak Suga. Dia memasuki mobil lebih dulu.

Y/n yang sempat kebingungan cara membuka pintu mobil hanya terdiam di luar mobil. "Hey, cepat masuk." panggil Suga dari dalam.

"Maaf pak, Pintunya.." ujarnya. Suga mendesis kecil dan membukakan pintu untuknya.

"pakai seat belt," ucap Suga. Y/n hanya menganggukkan kepalanya pelan. lantas ia memasang seat belt nya dan berusaha tidak gugup.

Suga sesekali meliriknya,
bukankah dia sangat berbeda saat diluar kantor? wah ini mengejutkan. -suga

"Keluarga ku banyak omong, saat ditanya jawab dengan cepat. Terlebih soal hubungan kita." ujar Suga.
Y/n yang masih gugup hanya mengangguk sebagai jawaban.
Setelah itu keadaan mobil kembali sunyi.

pov: sesampainya di acara

Tidak begitu banyak anggota keluarga yang hadir disana, hanya beberapa.
Y/n disapa hangat oleh keluarga Suga "Wah, ini pacarmu? Dia cantik sekali!" seru seorang pria paruh baya.

Suga melirik y/n dan memberikan isyarat
'dia papah ku.'
Y/n paham dengan cepat. Dia menyapanya balik.
"Malam om," sapa y/n.

"Panggil papah aja," ucap ayah Suga.

"eh? eum, halo p-pah."

"Oh? ini pacar mu dek? selera mu oke juga!" ujar seorang pria. Sepertinya itu kakak Suga.

Suga menghampiri y/n "Iya, kenapa? cari yang lain, yang ini udah punya saya." ucap Suga seraya merangkul y/n dan membawanya duduk.

Kegiatan dinner berjalan normal, dan y/n cukup nervous, hampir setiap perbincangan hanya membahas soal kelanjutan hubungan mereka. Padahal y/n hanya pacar pura pura.

Dinner yang cukup melelahkan.
"Omongan keluarga saya tadi jangan dimasukkan ke hati. Saya gak bakal nikahin kamu." Ucap Suga yang fokus menyetir.

Y/n hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, sepertinya dia sangat lelah.
"Kamu capek banget ya? besok kalo gak enak badan gak usah masuk, saya izinin." ujar Suga yang sedikit khawatir dengan y/n.

"Saya cuma ngantuk pak, tapi kalo besok boleh gak kerja tanpa potong gaji saya ikhlas lahir batin. Beneran deh,"

"Kayaknya bagus kamu diem kayak tadi, dan gak usah bicara." mendengar jawaban Suga y/n mempoutkan bibirnya, agak kecewa sih.
Perjalanan sedikit terganggu karena turun salju, y/n sudah terlelap tidur sedari tadi. Suga baru saja menyalakan penghangat mobilnya setelah melihat y/n menggigil kedinginan.
"Kenapa penghangat nya lama sekali?" desis Suga frustasi.
Gak ada cara lain. Suga melepas jas nya untuk menyelimuti y/n. Sekiranya dia gak terlalu kedinginan sampai mobil benar benar hangat.
Kini Suga yang menggigil, penghangat mobil sepertinya lambat sekali kali ini.
"Eum? pak? i-ini apa?" y/n terbangun dari tidurnya.

BTS x You Imagine [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang