"Dia selingkuh lagi? Hahahah! bukankah seharusnya tidak usah aku maafkan dulu?" Desis mu setelah menenggak segelas alkohol ntah untuk keberapa kali."Berhenti, y/n.." Jimin menangkup tanganmu saat kamu berusaha untuk meminum alkohol itu lagi.
"Sudah satu botol kamu habiskan. Kamu mau meninggal disini?""Harus berapa kali lagi Jimin? dia laki laki brengsek bukan? HAHAHAHA" kamu terus mengutuk Jungkook, ini sudah kali ke tiga dia berselingkuh.
doyan banget si Jungkook astagaa
"Mati lebih baik sepertinya." Kamu kembali menenggak gelas alkohol itu.Prangg!!
"Aku bilang cukup!" Jimin menepis gelas yang kamu genggam, membuat gelas itu pecah berserakan di lantai."Kenapa kamu lebih perduli aku dari pada pacar ku hah!? pergi urus urusan mu!" setelah gelas pecah, kamu malah tetap menenggak alkohol dari botolnya.
"Hyung, cepat ke bar. Aku gak bisa berhentiin y/n." Jimin akhirnya menelpon Jin, hanya dia yang bisa buat adiknya terdiam dan berhenti.
"Hah? dia ke bar? ngapain?"
"Aku ngajak dia, aku pikir dia gak bakal begini, cepat hyung!"
"Astagaa, iya iya!"
Jin kenal betul adiknya, dia gak pernah se gila itu menengguk alkohol kecuali, dia terlalu frustasi.
"Sudah ku bilang, jangan pernah pacaran sama Jungkook. Kamu sendiri yang buat ulah."Tak lama setelah Jimin menelpon Jin seseorang dengan setelan serba hitam menggunakan bucket hat, siapa lagi kalau bukan Jungkook.
"Ngapain kamu datang?" Jimin mendesis."Aku tau dia datang ke dorm barusan, dia ninggalin rantang makanan di ruang tamu." ucap Jungkook.
"Hey brengs*k! Hahahah, beraninya kamu datang dan memunculkan wajahmu di hadapan ku? tak tau malu!" kamu berbicara ngelantur.
Jimin lantas mendorong Jungkook agar pergi dari hadapan mu, dia sudah muak mendengar kutukan dari mu.
"Pergi dari sini." usir Jimin.
"Oh Hyung! ini y/n disini" Jin datang tak lama kemudian. Dia bergegas menggendong mu dan pergi ke mobil tanpa menggubris kehadiran Jungkook.
Ya kamu memang salah, Jungkook.pov: Beberapa bulan kemudian.
Tak ada kabar lagi mengenai kamu, begitupun kamu yang tidak mendengar kabar Jungkook beberapa bulan terakhir.
BTS baru menyelesaikan perilisan albumnya, dan beberapa hari lagi adalah ulang tahun Jin.
Kamu akhirnya memutuskan untuk pergi ke Seoul untuk pertama kalinya setelah beberapa bulan di Amerika untuk menyelesaikan beberapa urusanmu dan alih alih melupakan Jungkook.
"Jimin, besok pagi aku ke Seoul. Kalian sibuk gak?".....
pov: Di Seoul.
Dari kejauhan kamu bisa melihat seseorang melambaikan tangan ke arah mu, dia Jimin.
Beberapa hari sebelum kamu pergi ke Seoul, dia janji akan menjemput mu di bandara. Dan benar saja, dia menyempatkan waktu untuk menjemput mu.
"Hai!" sapa mu lalu berlari ke pelukannya."Kamu baik baik aja kan? gimana di Amerika? bosen ya?" Jimin merangkul mu seraya berjalan kearah mobil.
"Aku sibuk banget disana, mana bisa bosen."
"Hahahaha kirain.."
"Oh ya, besok ulang tahun Jin hyung, kamu mau ke kantor atau ke dorm?" tanya Jimin.Kamu lantas bingung,
lagipula aku udah move on dari Jungkook. -y/n
"Mungkin ke kantor aja kali ya? canggung rasanya mau kesana. Hehehe"
Jimin mengerti perasaan mu, dia hanya tersenyum lalu mengangguk.
"Cepat naik, aku antar ke apartemen mu ya.." ucap nya seraya membukakan pintu mobilnya.Keesokan harinya.
Kamu datang diam-diam tanpa sepengetahuan Jin, dibantu oleh staf kamu menyiapkan cake untuk ulang tahunnya.
"30 tahun, ah dia sudah tua.." gumam mu seraya menancapkan lilin angka di atas cake.
"Unnie, berapa lama lagi mereka selesai interview?" tanya mu."Sekitar 3 menit dari sekarang, jangan dulu di nyalakan lilinnya." jawab si staf.
Kamu hanya menganggukkan kepala mu dan memotret cake-nya, itu imut sekali.Tak lama staf memberi isyarat dari ambang pintu, terdengar langkah kaki sepatu mereka juga gurau candanya.
Saat mereka masuk seketika lampu dimatikan, kamu keluar dari sebuah ruangan seraya menyanyikan lagu selamat ulangtahun.
"Woah? Itu y/n? aku gak bisa liat wajahnya, nyalakan lampunya!" pinta Jin."Cepat tiup lilinnya, baru nyalakan lampunya." Ujar mu lalu menyodorkan cake nya ke arah Jin.
Setelah mengucapkan wish Jin meniup lilinnya.
Seketika lampu dinyalakan, betapa terkejutnya kamu saat mengetahui bahwa Jungkook juga berdiri dihadapan mu.
"E-eh? Jungkook? apa kabar?""Hey tunggu dulu, aku belum bicara dengan y/n.. Bisa minggir gak?" Jin mendesis.
"Wah adikku kamu terlihat lebih baik dari sebelumnya, Jimin gak nyakitin kamu kan?" ucap Jin setelah memelukmu."Hahahah, nggak kok." balas mu.
Jungkook menatapmu lekat, tak lama ia memelukmu erat.
"J-jungkook.." lirih mu.Dia tidak berkata apapun, namun terasa sesuatu membasahi bajumu.
"Kamu nangis?" tanya mu, tubuh Jungkook bergetar hebat.
Dia melepaskan pelukannya dan berlutut di hadapanmu.
"Maafin aku y/n, maafin aku." ujarnya dengan nada terisak.Kamu tersenyum tipis "Sudah, ini bukan waktunya minta maaf, ayo bangun." balasmu.
Dia hanya menggelengkan kepalanya dan tidak beranjak dari duduknya. Hingga akhirnya Jimin memaksanya bangun.
"Lihat? dia tunanganku." ujar Jimin seraya menunjuk cincin yang terpasang cantik di jari manis mu.
Bukannya berhenti menangis Jungkook malah menangis semakin jadi.
"Sudah ku bilang, jangan pernah kecawain dia lagi. Apa yang kamu tanam itu yang kamu petik. Cepat bangun, kamu bukan anak kecil." Suga memaksa Jungkook bangun hingga akhirnya dia bangun.
Jungkook pergi setelah itu, dia mencoba menenangkan diri nya.
"Stt, udah disini saja. Biarin dia mau tenangin dirinya." Jin menyeka mu untuk mengejar Jungkook.
Begitupun dengan Jimin yang menatapmu intens. Kamu hanya bisa mengiyakan perintah nya dan kembali duduk.pov: Malam hari.
Sebuah notifikasi pesan masuk, kamu bergegas mengecek ponselmu.
"Oh? Jungkook? ada apa dia chat aku malam malam begini."Jungkook
Malam, y/n.. || 11.14 pm
Maaf aku ganggu waktu istirahat mu, dan memang tidak pantas aku kembali mengirimkan pesan untukmu. 4 tahun memang waktu yang panjang, terima kasih sudah selalu ada disisi ku. Maaf, aku berkali-kali membuatmu kecewa. Tapi sekali lagi terima kasih, kamu perempuan yang pantas mendapat laki-laki yang baik, untung saja itu Jimin hyung. 4 tahun itu akan selalu aku ingat dan ku jadikan pelajaran berharga. Selamat atas tunangan mu dengan Jimin hyung, memang sedikit menyakitkan bagiku untuk mengucapkannya tapi aku sangat bahagia kamu bisa tersenyum bersamanya. Malam ini, akan jadi malam terakhir aku menghubungi mu, tidak pantas bagiku kembali bersama mu. Terima kasih y/n. || 11.15 pmdon't ever lose your pretty smile again. Hehe || 11.15 pm
J-jungkook.. || 11.15 pm✓
-the end of the story-
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS x You Imagine [✔]
Fanfiction[on revisi] Just Imagine BTS x You (y/n a.k.a. your name) Story created by ©nowordz «terinspirasi boleh, copas jangan» Start-10 November 2019 End-5 April 2020 Start revisi-27 Agustus 2020 Rank🏅 🏅#1, 3 bighitstan 🏅# mpii 🏅#12 haluan 🏅#20 btsxyou...