Three

67 2 0
                                    


    Teng... Teng... Teng...
Bel pun berbunyi tiga kali menandakan waktu pulang bagi siswa/siswi disekolah ini,

   Vika langsung keluar kelas dan menuju parkiran motor, tempat dimana motor Eky diparkirkan,

  Tapi sebelum Vika sampai diparkiran Vika melihat pemandangan yang tidak pantas untuk dilihatnya,

   Ya, benar saja Vika melihat seorang wanita yang umur nya lebih muda dari dirinya sudah berantakan penampilannya,

  Dari rambutnya yang sudah tidak karuan, dari bajunya yang sudah kusut dan kotor seperti habis ditumpahkan sesuatu air yang berwarna,

  Vika mengira itu adalah adik kelasnya yang sedang ditindas oleh seseorang yang Vika sudah kenal sejak dulu,

  Yang hobby nya suka membully atau menindas rakyat kecil,

  Vika melihat seseorang yang umurnya tidak jauh dengan Vika tapi lebih tinggi dikit dari Vika sedang menjenggut rambut adik kelas tersebut,

   "Lily! Lepasin gak, keterlaluan lo ya!" kata Vika geram sambil membantu adik kelas itu berdiri,

  Lily memang sudah terkenal jahat dan suka menindas rakyat kecil, apa yang dia inginkan harus dituruti kalau tidak ia akan menyiksa dengan bantuan kedua temannya yang sama jahatnya,

   Lily memang terkenal manja, tentu saja karena ia adalah anak dari seorang pejabat dikota ini, tidak heran jika perlakuan nya semena-mena,

  "gak usah ikut campur lo Vik, ini bukan urusan lo ya, mending lo pergi sana!" katanya sambil menarik kembali adik kelas itu, tapi langsung ditangkis oleh Vika,

  "selagi lo gangguin dia, gua bakal selalu ikut campur, lawan gua dulu kalo berani" kata Vika berani sambil melindungi adik kelas itu yang sudah berada dibelakang Vika,

  "oh lo pikir gua takut sama lo, sini lo" kata Lily yang langsung menjambak rambut Vika, kedua teman Lily hanya diam dan sesekali menyemangati Lily agar menang dalam aksi mereka berdua,

   Vika tidak mau kalah, ia bahkan membalas jambakan Lily dengan kuat sambil sesekali menendang perut Lily dengan dengkulnya,

  Dari kejauhan Adel yang baru tiba diparkiran mendengar ada yang berkelahi langsung mencari sumber kejadian dan melihat siapa yang sedang berkelahi, karena feelingnya mengatakan Vika akan membuat ulah
  Benar saja, Adel terkejut saat Vika sedang adu jambak dengan Lily dan langsung menghampirinya

  "woy udah woy! Lepasin gak Ly?!" kata Adel langsung melerai, dan mereka berdua pun langsung menghentikan aksi jambak-jambakannya,

  "nih Del dia tadi abis nindas adek kelas tu lo liat sampe berantakan gitu" kata Vika mengadu pada Adel,

   Adel yang melihatnya pun geram dan langsung beralih ke Lily,

  "lo gak ada puasnya ya Ly bikin anak orang celaka, gimana kalo dia stres sekolah disini gara-gara lo hah! Mending lo pergi dari hadapan gua, daripada gua serang lo ntar kalo liat muka lo lama-lama" kata Adel geram sambil menatap tajam Lily,

   Lily yang melihat tatapan tajam dari Adel pun langsung bergidik ngeri dan tidak ingin menjadi perkedel,

  Lily pernah melihat Adel menghabisi 4 preman sekaligus, dan Lily juga pernah melihat Adel mengamuk, maka dari itu ia lebih memilih pergi dari tempat dan mengajak kedua temannya,

  "awas ya lo Vik, tunggu balesan gua!" kata Lily sebelum pergi,

  Tapi tidak membuat Vika takut, malah membuat Vika makin menaikan wajahnya ke arah Lily menandakan bahwa ia tidak takut pada ancamannya,

Hidup {Tidak} IndahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang