Nine

43 2 0
                                    


     Rapat gabungan itu usai, dan mereka pun satu persatu pergi  meninggalkan gedung, tapi Alya masih sibuk dengan laptop serta peralatan tulis lainnya,

   Saking sibuknya Alya dengan rapat tadi ia sampai lupa pada ponselnya, ia pun menghidupkan ponselnya yang ia matikan saat rapat berlangsung,

   Ada beberapa notif yang masuk pada ponsel Alya, termasuk ada pesan masuk dari Adit,

AditTama : Al sorry banget ya gak bisa jemput lo, gua ada urusan soalnya, selesai rapat langsung balik, oke.
16.45

  Begitu isi pesan dari Adit yang menyatakan bahwa dirinya tidak bisa  menjemput Alya seperti biasanya,
  
    Alya hanya tersenyum melihat pesan itu, Alya tidak pernah meminta untuk menjemput atau mengantar dirinya tapi Adit yang selalu memaksa untuk hal itu,

  Terkadang Alya selalu kagum terhadap laki-laki itu, ia selalu tulus melakukan hal-hal yang baik untuk Alya, ia benar-benar menghargainya sebagai wanita dan juga selalu melindungi serta menjaganya,

   Dan kini Alya hanya seorang diri didepan gedung, sangat terlihat jika gedung ini sangat sepi karena orang-orang sudah pergi,

  Alya berusaha memesan taxi online dari ponselnya tapi tidak juga kunjung dapat, akhirnya Alya memutuskan untuk jalan keluar gedung mencari tukang ojek atau angkutan umum,

   Sesampainya didepan gerbang gedung saat Alya ingin mencari angkutan umum, Alya melihat seseorang yang tidak ingin ia lihat,

  Seseorang yang sudah lama ia lupakan, seseorang yang membuat dirinya harus pindah dari kota kelahirannya, seseorang yang sangat ia bencikan,

   Sekarang seseorang itu berada didepannya, sedang menunggu nya, tidak tau bagaimana ia bisa menemukan Alya, padahal selama ini Alya selalu berhasil bersembunyi dari dirinya,

   Terlihat dari raut wajah Alya bahwa dirinya sangat ketakutan saat melihat pria yang ada didepannya itu, seketika tubuhnya mematung, keringat nya mengucur, dan nafasnya tersengal,

   Saat ini yang harus Alya lakukan adalah lari,

Ya, dengan cepat Alya langsung lari saat itu juga, sesekali Alya melihat Pria itu mengejarnya dengan gerak kaki yang cepat,

  Alya berusaha menghubungi siapa saja yang ada di kontak ponselnya, tapi sayang tidak ada yang mengangkat telpon dari Alya,

   Dengan seribu akal Alya langsung mengirim pesan suara pada Adel dan langsung mengirimnya, karena Alya tidak fokus pada larinya ia tidak melihat ada batu didepannya sehingga ia terjatuh mengenai batu itu,

  Membuat kakinya memar dan biru, Alya langsung meringis kesakitan karena kakinya tidak bisa untuk digerakkan,

   Alya benar-benar ketakutan sekali saat Pria itu sudah dekat dengan nya, kali ini Alya tidak bisa menahan air matanya, ia tidak tau apa yang harus ia lakukan,

    Saking ketakutannya Alya sampai lemas dan tidak bisa lagi menahan pusingnya, penglihatannya menjadi buram, yang terakhir ia lihat Pria itu sudah menggendongnya dan tidak tau membawa nya kemana,

  Dan Alya pun tidak sadarkan diri,


°°°

   Setelah Vika Amel Adel dan Shasa selesai menonton mereka sempat berbelanja dulu, karena Vika kalau sudah sampai di Mall, ia tidak bisa menahan matanya untuk tidak Shopping

  Mereka berempat lupa pada ponselnya yang mereka matikan pada saat nonton tadi,

  Vika yang terlebih dulu menghidupkan ponselnya, setelah hidup semua notif  diponsel nya muncul,

Hidup {Tidak} IndahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang