Eleven

36 2 0
                                    

 
   Seorang wanita cantik berjalan dengan anggun sambil membawa kopernya yang cukup besar beserta tas kecilnya serta mantel yang berada ditangannya,

   Matanya sangat tajam mencari sesuatu yang sepertinya sedang menunggu dirinya,
   
   Ia pun berhenti didepan jendela besar menampilkan sejumlah pesawat-pesawat yang sedang lepas landas,

   "Alinn" panggil seorang pria paruh baya yang sedang menghampirinya,

   Wanita yang bernama Alin itu menoleh saat dipanggil dengan pria itu,

  Alinpun tersenyum dan langsung memeluk pria itu yang bersama dua asistennya, 

  "How are you honey?" kata pria itu memastikan bahwa wanita yang dihadapannya itu baik-baik saja,

  "yes as you see it, Pa" jawab Alin kepada pria paruh baya itu yang ternyata adalah Papanya,

Rudy yang merupakan Papanya senang melihat anaknya kembali dengan selamat, putri sulungnya yang sangat ia banggakan kini sudah berada didekatnya setelah bertahun-tahun lamanya dinegeri orang,

   "loh dimana Mama sama Vika? Mereka gak jemput aku?" tanya Alin pada Papanya yang tidak melihat Mamanya dan juga adik semata wayangnya itu,

  "Mama dirumah sakit sayang, sedang menemani adikmu disana" kata Papanya yang belum bisa memberitahukan tentang Vika,

  "Vika dirawat Pa? Sakit apa Vika?" tanya Alin dengan cemas,

   "lebih baik kamu pulang dulu istirahat nanti kalo kamu sudah cukup istirahatnya baru kita jenguk Vika kerumah sakit, oke" kata Papanya yang tidak ingin melihat Putri sulungnya itu khawatir pada keadaan adiknya,

  "Apa Papa bilang istirahat? Enggak enggak aku harus kerumah sakit buat liat keadaan Vika" kata Alin keukeuh pada dirinya yang sudah sangat cemas pada adiknya itu,

   Papanya tidak bisa membantah lagi keinginan anaknya yang sangat ia sayangi ini, bahkan Papanya tidak pernah bisa marah didepan Putri kesayangannya ini,

   Ralinda Alfaira Megantara, putri sulung dari Rudiansyah dan juga Syntia, yaitu kakak kandung Vika,

   Umur mereka berbeda 10tahun, tetapi walaupun berbeda cukup jauh wajah mereka sangat mirip, dari senyum yang mereka miliki sama-sama mempunyai kharisma yang sangat luar biasa,

   Beda nya Alin sangat cantik, anggun,lembut, memiliki atitude yang sangat baik, penurut, dan juga penyayang, sangat berbeda sifatnya oleh Vika yang keras kepala dan juga hidupnya tidak punya aturan,

   Buat Alin, Vika adalah segalanya untuknya ia sangat menyayangi adik satu-satunya itu, karena pada saat dirinya umur 6 tahun doa nya terkabul yang menginginkan adik perempuan dari Mamanya,

  Sama halnya bagi Vika, buat Vika Alin adalah panutannya, pelindungnya, juga tempat dimana ia bisa mengeluarkan semua keluh kesahnya, bisa dibilang Alin sudah seperti sahabat untuk Vika,

  Cukup lama kakak adik ini berpisah, karena Alin selalu bisa berkesempatan untuk kuliah di Universitas ternama yang berada di Australia,

  Maka dari itu, Alin sangat cemas dan khawatir mendengar berita buruk mengenai adiknya, seperti saat ini ia sudah berada di rumah sakit besar ditengah kota metropolitan ini,

  Alin, Papanya serta asisten Papanya saat ini sedang mencari ruang ICU dengan terburu-buru dan cemas,

   Dan mereka sudah sampai didepan ruang ICU disana sangat ramai, ada Syntia dan juga teman-temannya Vika,

   Alin yang melihat Mamanya terduduk lemas berharap cemas langsung menghampirinya dan memeluknya,

  "Alin, apa kabar kamu sayang?" Sambut Mamanya yang membalas pelukan putri sulungnya itu,

Hidup {Tidak} IndahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang