2 - [ Bertanya ]

70 8 0
                                    

Beberapa jam sebelum bel masuk berbunyi...

"Hiks hiks hueee hiks hiks..." Luella hanya bisa menangis tersedu-sedu meraskan gejolak emosi di hatinya.

Sementara Elvano yang tersasar ke rooftop terkejut mendapati seseorang tengah menangis.

Elvano pun diam-diam beranjak turun namun Luella lebih dulu mengetahui keberadaannya.

"Siapa lu? Ngikutin gua yah?!" Dengan mata yang sembab Luella memaki Elvano.

Mau tak mau Elvano menoleh, lalu Luella memukul Elvano.

"Ah elu lagi, ngapain disini? Mau bales dendam kan? Huhuhu." Entah kenapa Luella malah menangis, mungkin perasaannya masih butuh pelampiasan.

Akhirnya Luella pun melanjutkan kegiatannya... ditemani Elvano.

"Ih, ngapain hiks masih hiks disini?" Luella bertanya sambil terisak.

Elvano hanya diam menatap langit, sesekali ia menyodorkan tisu yang berjumlah banyak dari sakunya.

"Haaa hueee... Gua bego... hiks hiks."
Ini sudah yang ketiga kalinya Luella menyalahkan dirinya.

"Shut! Diem. Sekarang cerita sama gua... pusing gua dengernya." Elvano tak tahan lagi mendengar Luella menangis tak karuan.

"Emang lu siapa?."

Elvano mengangkat alisnya tak percaya seseorang yang tengah kalut akan berkata seperti itu, padahal jelas-jelas ia butuh tempat cerita.

"Yaudah, gua turun." Elvano bangun dari duduknya.

"Jangan, iya maaf. Gua cerita nih."

Elvano berbalik dan tersenyum tipis.

Lalu Luella mulai bercerita, tentang perasaanya yang merasa selalu kalah dari saudari kembarnya dalam segala hal. Ia menceritakan betapa ia sangat ingin membenci Nasyella namun tak bisa karna Nasyella terus bersikap baik padanya.

Di luar dugaan, Elvano mendengarkan dengan tenang dan serius. Kemudian Elvano menyarankan Luella agar bertindak sesuai isi hati namun menggunakan kata-kata yang lembut.

Luella pun mengangguk dan merasa sangat terbantu.

"Btw kita belom kenalan." Elvano mengulurkan tangannya.

Luella tersenyum, "Gua Luella Myles, panggil aja Lulu..." Luella membalas jabat tangan Elvano.

"Elvano, nama lengkap Elvano Garza." Kini Elvano benar-benar tersenyum manis.

Beberapa jam kemudian...

Triiing tring tring

Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi, saatnya Nasyella dan Seren menjalankan rencana mereka.

"Lulu, ngobrol dulu yuk bentar." Seren merangkul Luella yang sedang merapikan buku-bukunya.

"Tapi-gua mau pulang-Nana?."
Luella yang diseret tiba-tiba bingung.

"Nana tadi bilang mau ke toilet dulu. Nah elu sama gua sini, ngobrol bentar."

"Oh, ok."

Mereka pun terduduk di bangku taman. Dengan suasana yang cukup sepi, jantung Seren malah berdetak kencang.

Si goblok, ini ngapa dah jadi deg-degan, ucap Seren dalam hati.

Kemudian Seren berusaha mengembalikan kesadarannya. Lalu mulai bertanya.

"Lu.."

"Hm?" Luella menoleh sambil tersenyum. Membuat jantung Seren kembali berdetak lebih cepat.

Problematic TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang