4 - [ 3 Lelaki ]

49 7 3
                                    

Vrmmm vrmm vrmm

Suara laju mobil mewah mengisi kesunyian di dalam mobil itu sendiri.

"Tante masih aja jago bawa mobil." Ucap Arsenio memuji Tarissa.

"Hahaha, bisa aja kamu. Emang sih tante tuh masih ada jiwa mudanya gitu. Ya kan girls ?." Tarissa berusaha memancing kedua putrinya agar ikut berbincang.

Padahal di hadapan mereka ada seseorang yang sangat mereka rindukan. Namun mereka malah asyik memandangi jalanan dan kendaraan lain yang terlihat seakan melewati mereka dengan cepat.

Entah apa mereka benar-benar tak peduli, atau berusaha mengendalikan diri?. Sepertinya mereka tengah kesulitan menutupi ekspresi.

Luella tanpa sadar tersenyum tipis. Kak Nio tambah ganteng anjir, di sono makan fast food mulu kali yak jadinya ganteng. Luella berbicara dalam hatinya.

Nasyella pun sama, hanya bisa bergumam di lubuk hati. Boleh gak sih nikah sama kak Nio? Ganteng parah. Nanti ah gua tanya sama tante Mira. Wkwkwk iiih gua salting nih. Sepertinya Nasyella kini tengah berbunga-bunga. Sama halnya dengan Luella.

"Ehem!" Arsenio dapat melihat senyum kedua perempuan kembar yang duduk di kursi belakangnya.
"Kok gak ada yang nanyain kakak? Gak ada yang kangen sama kakak?" Tanya Arsenio seraya melipat kedua tangan meminta jawaban.

Nasyella dan Luella saling bertukar tatap lalu tertawa.

"Ahahaha, apa tadi? Kakak? Ahahahha." Nasyella memukul-mukul pahanya sendiri.

"Kakak? Aduh, ahahahaha." Sedangkan Luella hanya bisa berbicara sedikit dan lebih banyak memegangi perutnya yang sakit karna tertawa begitu puas.

"Haha, kalian makin cantik yah ternyata." Arsenio mengatakan pendapatnya setelah melihat Luella dan Nasyella tertawa. Hingga kedua orang yang dimaksud tiba-tiba menghentikan kegiatan mereka.

"Uhuk," Luella kemudian kembali memusatkan perhatian pada jalanan di sebelah kanannya.

"Hem," Nasyella merapikan rambutnya yang terurai dan berantakan. Lalu melakukan hal sama seperti yang Luella lakukan.

Dan Tarissa hanya menggeleng pelan ketika menoleh ke arah Arsenio yang sedang tersenyum bahagia.

Sementara itu, Luella tak sadar gawai di saku celananya mengeluarkan notifikasi pesan berkali-kali.

=_=_=_=

Sesampainya di rumah,

Tarissa membangunkan kedua putrinya yang mengantuk dan tertidur di mobil saat perjalanan menuju rumah.

"Lulu... Nana... bangun. Ini bunda mau langsung ketemuan sama rekan kerja. Kalian bantuin kak Arsenio dulu tuh..." Ujar Tarissa kemudian mengecup kening kedua putrinya bergantian. Lalu pergi menggunakan taksi online.

Ketika Nasyella dan Luella sudah dalam kesadaran penuh, mereka meregangkan badan lalu fokus mereka teralihkan pada Arsenio yang kesulitan membawa barang-barangnya.

"Sini kak," ucap Nasyella mengambil alih tas berwarna biru tua dari tangan Arsenio.

Arsenio tersenyum dan berkata, "makasih..."

Setelah itu Arsenio langsung menambahkan lagi tumpukan tas ditangannya agar cepat selesai. Namun Luella menarik dengan hati-hati dua buah tas yang cukup berat dari tumpukan di tangan Arsenio.

Melihat hal itu, Arsenio khawatir.
"Eh, kuat ga kamu Lu? Yang itu kakak aja yang bawa."

Luella berbalik dan menghampiri Arsenio, begitu juga Nasyella yang kembali usai menaruh tas biru tua tadi.

Problematic TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang