6 - [ Galau ]

40 3 0
                                    

I need your vote -3-

_______

Aneh, lalu lintas pagi ini padat. Hampir semua kendaraan tidak bergerak. Nasyella menyesal tidak berangkat lebih awal bersama Luella.

"Pak, saya turun disini aja deh. Udah bayar pake Topo yah pak." Ujar Nasyella pada pengemudi taksi online yang ia pesan.

Setelah itu Nasyella berlari secepat yang ia bisa untuk mencapai sekolah. Sesekali ia melihat jam tangan untuk memastikan bahwa ia tidak telat.

Ketika sampai di depan gerbang, sayang tiga ribu sayang. Gerbang sudah dikunci rapat tanpa ada celah bagi Nasyella untuk menerobos.

"Pak satpam! Bukain dong! Saya telat nih, nanti saya traktir mi instan deh." Seru Nasyella pada petugas keamanan namun tak ada reaksi apapun selain tatapan malas dari orang yang dimaksud. "Ah elah, pelit banget sih pak?" Nasyella sudah putus asa.

Kemudian datang lah pertolongan,
"gak dibukain yah?" Tanya seseorang yang tiba-tiba muncul dengan tenang nya.

"Elvano... telat juga lo?" Nasyella berbalik dan mendapati Elvano tengah berdiri santai. Ia pun kembali teringat percakapan di telepon kemarin sehingga jantung Nasyella berdetak lebih cepat dari seharusnya.

"Mau masuk gak? Tapi sedikit berisiko sih." Tanya Elvano dengan gaya keren nya.

Awalnya Nasyella berpikir sejenak tentang apa yang Elvano maksud, setelah memutuskan matang-matang ia pun menjawab dengan yakin," Mau, gue mau masuk."

Lalu Elvano maju langkah demi langkah, ketika tepat berada di depan benda besi panjang itu, ia menendang kuat-kuat hingga rantai yang sebelumnya mengunci rapat gerbang rusak.

Nasyella terkejut dan menutup mulutnya agar tidak berteriak.

Ternyata Elvano nekat merusak rantai gerbang. Walaupun ia tahu bahwa ia tak bisa menyelinap masuk dengan melakukan hal itu. Tapi keputusannya tersebut tak sia-sia.

Ia dan Nasyella dapat masuk bahkan dipaksa masuk ke ruang bk. Cerdas memang Elvano, sangat.

Setelah dinasihati dengan rumus luas persegi panjang, Nasyella dan Elvano diharuskan meminta maaf di setiap ruang kelas yang ada di sekolah sebagai hukuman.

Yah, ini memang berisiko. Tapi mau bagaimana lagi? Daripada tidak masuk sekolah?. Mereka itu anak-anak rajin, tidak seperti kalian-
Ups.

Setelah beberapa kelas Nasyella dan Elvano datangi sambil meminta maaf, akhirnya mereka masuk ke kelas XI-5 IPA.

Luella sedikit terkejut, sementara yang lain bertanya-tanya.

Ketika Nasyella dan Elvano tengah menjelaskan keadaan mereka pada guru yang sedang mengajar di kelas tersebut, suara bisik-bisik sudah terdengar di setiap bagian kelas.

"Kenapa tuch?" Bisik Sadir.

"Apaan nich?" Audy ikut berbisik.

"Ngapain sich?!" Lain hal dengan teman-temannya, Reno bertanya dengan lantang hingga menyadarkan Nasyella bahwa ia tengah memasuki ruang kelas nya.

"Hei, diam-diam. Teman mu ini loh, ada yang mau disampaikan ini." Dengan logat khas batak nya guru matematika ini berusaha mengatur keadaan kelas yang mulai berisik.

Nasyella mencari sosok seorang perempuan yang mirip dengannya, lalu terlihat lah Luella yang berdiam diri tanpa suara namun aura nya sangat menusuk. Nasyella bingung, ada apa dengan Luella? Ia dapat merasakan bahwa saudari kembarnya itu tak suka dengan situasi ini.

Nasyella cepat-cepat menyelesaikan kegiatannya disana lalu menarik Elvano keluar. Namun Nasyella kembali menyulut api yang sedari tadi menunggu di bakar.

Problematic TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang