C.Y.D Bab 9

5.9K 449 95
                                    

Korea pukul 00.00 dini hari.

Setelah pergi meninggalkan Bian selama satu bulan lamanya, Glen kembali kerumah itu. Membawa cincin dan juga kue ulang tahun untuk Bian, tepat pada tanggal 26 oktober adalah hari lahir Bian. Tetapi saat Glen membuka pintu, aroma debu menyengat, ruanga sangat gelap seperti rumah tak terurus.

"Sayang, sayang kamu dimana?" ujar Glen. Ia terus mencari keberadaan Bian, ia mencoba menghubungi ponsel Bian tetapi sudah tidak aktif lagi.

"Biaaaaaan, dimana kau... Biaaaaaaan...." teriak Glen.

Merasa lelah mencari Bian kesana kemari, menghubungi semua orang yang mungkin Bian kenal, sementara ponsel Bian baru Glen temukan tergeletak di atas tempat tidur bersama cincin yang pertama kali Glen berikan sebagai tanda pernikahan atau cinta nya kepada Bian. Glen membaringkan tubuhnya, meneteskan air matanya. Hidupnya terasa hancur, karena separuh kehidupannya telah pergi. Glen membuka ponsel milik Bian dan hanya melihat kontak Glen sendiri di dalam ponselnya, karena selama ini memang Bian tidak pernah menyimpan nomor lain selain Glen.

Glen melihat photo-photo mereka saat masih bersama dan SMA, dirinya memperhatikan photonya sendiri, melihat lekat-lekat sorot mata yang penuh kasih dan cinta. Ia memandangi wajahnya di cermin, terlihat garis-garis kelelahan di wajahnya. Dulu dia adalah pemuda yang tampan dan banyak penggemar, bahkan ketika sudah tumbuh dewasa, siapa sangka ketampanannya meningkat jauh lebih tampan. Glen membereskan rumah nya sendirian, lalu menemukan sepucuk surat yang Bian tinggalkan di atas meja.

'Aku pergi, kau tidak perlu mencariku. Bawalah orang yang selama ini kau sembunyikan dariku, aku turut bahagia jika kau bahagia, satu pesanku. Cobalah untuk setia terhadap pasanganmu yang baru. Itu saja, aku pergi tidak membawa apapun darimu. Aku meninggalkan semuanya untukmu, terimakasih untuk cintamu selama sepuluh tahun terakhir, aku mencintaimu, itu dulu. Tetapi cinta itu hilang seiring berjalannya waktu, kau yang mengajariku segalanya,  pengkhianatan, kebohongan, dan lainnya. Tapi aku tidak seperti dirimu yang selalu membohongiku di belakang, paling tidak aku masih memiliki hati nurani untuk meyakiti hatimu.'

Glen gemetaran saat membaca surat itu, ia meremas dan membuang surat itu, ia meninju meja kaca dan pecahan kaca itu menusuk ke tangannya. Tetapi seseorang muncul dan langsung mengobati lukanya.

"Apa yang kau lakukan? Lihat dirimu kacau sekali," seru Dong Hae.

"Kau.... Tinggallah disini bersamaku, dia sudah pergi." ujar Glen.

Dong Hae mengangguk, lelaki itu sangat menurut dengan Glen, karena dia rela melakukan apapun demi mendapatkan cinta Glen. Sekilas terlihat penyesalan di mata Glen, tetapi saat pria pujaan hatinya yang lain datang ia segera melupakan kepergian Bian. Sejak saat itu Dong Hae pun tinggal bersama Glen. Hidup bersama menikmati kebahagiaan dan tertawa di atas penderitaan orang lain. Glen terlalu berpoya-poya, selagi ia masih bisa bekerja ia kan terus melakukan kesengan bersama kekasihnya itu.

Paris, 19.00 waktu setempat.

Di sebuah rumah berdesign minimalis namun tetap elegance dan mewah, memiliki satu Helikopter, tiga mobil mewah, dan beberapa pembantu. Membuat rumah yang besar dan luas itu tidak begitu sepi. Di sebuah ruangan terlihat seorang pemuda yang sangat tampan serta memiliki otot tubuh yang membentuk di badannya, lalu pria berseragam putih datang tak kalah tampan dan juga manis menghampiri pria yang duduk di atas sofa sambil menonton televisi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BL- Cinta Yang Dalam (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang