Jangan lupa vote+coment+share ke teman kalian.
Tangannya gemetar, keringat dingin membasahi pipinya,tapi tidak membuat riasan diwajahnya luntur,masih memperlihatkan betapa cantiknya ia,dengan balutan hijab dan gaun yang bernuansa putih.
"Dek,kamu siap kan nak?"tanya bunda.
"Insyaallah adek siap bunda."jawab Rara disertai senyum di bibirnya.
"Bunda yakin ini yang terbaik untuk mu,bunda akan selalu mendoakan mu,dan apabila ada masalah di rumah tangga kalian nanti ,jangan sampai mengambil keputusan saat amarah mu memuncak nak,jadikan dia yang pertama dan terakhir nak, insyaallah dia imam yang akan membimbing mu menuju surga nya Allah,bunda sayang sama Rara."bunda mengecup kening Rara.
Rara tidak bisa membendung tangis nya.
Rara pun memeluk Bunda.Di lain tempat Rayyan sudah duduk di kursi yang disediakan,dimana dia akan mengucapkan ijab kabul,dan mempersunting Rara sebagai istrinya,jujur ini sangat menegagkan baginya,apakah akan berjalan lancar,dan dia siap menjadi seorang pemimpin bagi Rara,dan rasa cinta akan tumbuh setelah mereka menikah, walaupun sekarang ia masih bingung dengan perasaannya sendiri.
"Baik bisa kita mulai."ucap penghulu.
"Bisa pak."ucap ayah Rara.
"Pengantin pria sudah siap?"
Dibalas anggukan oleh Rayyan.
Lalu ia berjabat tangan dengan ayah Rara.Lalu mengucapkan ijab kabul yang sudah di hafal jauh jauh hari oleh Rayyan.
"Sahhhh."Kalimat itu menggema di seluruh isi ruangan.
Dan sekarang saatnya Rara untuk turun menuju ruangan tempat Rayan mengucapkan ijab kabul,saat Rara turun dari lantai atas.
"Masya Allah"gumam Rayyan dalam hati.
"Kepada kedua mempelai silahkan memasangkan cincin nya kepada pasangan nya."
Rayyan mengambil cincin nya dan hendak meraih tangan Rara.Saat Rara ingin mengulurkan tangannya Rara agak ragu dan malu malu karena ini pertama kali ia akan di sentuh oleh orang lain selain ayah dan abangnya.
Dengan segala keberanian akhirnya cincin pun sudah melekat dijari manis Rara dan Rayyan.
Rara menuju bunda dan mencium tangan bunda.
"Bunda manfaat kalau Rara selama ini nyusahin bunda,jadi anak cengeng bunda,Rara sayang sama bunda."tangis Rara pun pecah.
"Sekarang kamu bukan Rara yang cengeng lagi,kamu harus menjadi istri yang baik dan menurut kepada suami mu,bunda akan selalu mendoakan mu Ra,dan jaga diri baik baik."
Rayyan juga ikut bersalaman dengan bunda Rara,Rara melanjutkan dangan ayahnya.
"Ayah jaga kesehatan,maafkan Rara yang sering minta minta sama ayah ,yang selalu nyusahin ayah,dan terimakasih ayah sudah membesarkan Rara dari kecil."Rara memeluk ayahnya.
"Rara itu harta berharga ayah,ayah mana yang rela anak perempuan nya disakiti,jaga diri baik baik dan selalu patuh pada suami mu,dan Rara sekarang bukan anak kecil lagi."
Setelah melepas pelukan dengan ayahnya rara lanjut kepada Ghibran,yang seperti nya sok cool menahan tangis.
"Abang adek nanti bakal jauh dari Abang,Abang gak sedih?"tanya Rara.
Ghibran masih sok cool menahan air matanya.
"Bang maaf ya adek sering jahilin Abang,adek juga sering banget nyusahin abang,nanti kalau Abang udah jauh dari adek shalat nya jangan di tinggalin, selalu rendah hati dan belajar dengan bener,dan jangan lupa cari istri biar Abang ada yang urus,jangan jadi jomblo ngenes terus,Rara bakal kangen bangat sama Abang."
"Iya dek,Abang mau kamu juga jaga diri,dan jangan manja lagi kasian Rayyan nanti harus nurutin semua mau adek,Abang sayang sama adek,dan Abang bakal kangen banget sama celoteh adek."Ghibran mencium puncak kepala Rara.
•••••
Hari ini ayah bunda dan Ghibran akan pergi ke London dengan meninggalkan Rara bersama Rayyan di Indonesia.
"Bunda jaga kesehatan jangan capek,ayah juga jangan kerja terus,ayah juga butuh istirahat,bang Ghibran jagain ayah sama bunda,jangan buat bunda sama ayah kecapekan."Rara memeluk ayahnya dan bunda secara bergantian.
"Iya bawel,Abang juga pesen sama adek jangan nakal."
"Kok nakal,Rara kan bukan anak kecil lagi bang."
"Sifat adek itu kayak anak kecil."
"Bunda tengok Abang."rengek Rara.
"Udah jangan brantem lagi,bunda udah mau berangkat,Rayyan bunda titip Rara ya."
"Iya bunda, insyaallah Rara aman sama Rayyan."
Bunda,ayah dan Ghibran pun manaiki mobil dan perlahan mengilang dari penglihatan Rara.
"Udah masuk yuk."ajak Rayyan pada Rara.
Sampainya didalam Rayyan duduk di sofa di depan tv dan langsung menjalankan tv.
Ini memang Canggung bagi Rara,menjadi seorang istri bukan lah hal yang mudah,ia harus patuh dan menjadi istri yang baik bagi suaminya.
Rara pun ikut duduk di samping Rayyan.
"Ray aku masih belum bisa menjadi istri yang baik buat kamu ,bimbing aku supaya menjadi istri dambaan kamu Ray."
"Kamu anugerah yang di berikan Allah buat aku,apa pun kekurangan kita ,kita akan saling melengkapi,dan rasa cinta itu akan tumbuh seiringnya waktu."Rayyan mengecup puncak kepala Rara.
•••••
Pagi ini mereka akan pergi ke sekolah setelah dua hari libur dan pernikahan mereka akan di rahasiakan, kecuali Azizah yang sudah mengetahui dari awal.
Setelah sampai di sekolah Rara turun lebih dulu dari mobil sebelum Rayyan dan ia juga berjalan lebih dulu dari pada Rayyan.
Rayyan hanya mengikuti Rara dari belakang dengan jarak tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat,tiba tiba rara di hampiri seorang laki laki yaitu aldo sekalaku ketua PBB di sekolahnya ini.
"Ra nanti anak PBB ngumpul pas jam istirahat ya."dengan lembut nya aldo berbicara kepada Rara,Rayyan yang memperhatikan dari jauh cukup geram dan ingin sekali menarik Rara jauh jauh dari laki laki itu,tapi ia harus sabar toh Rara sudah menjadi miliknya.
"Oh gitu ya kak,makasih ya kak,Rara duluan."Rara meninggalkan Aldo.
Rayyan melanjutkan jalan menuju kelasnya.
•••••
Saat ini Rara dan Azizah sudah berada di lapangan tenis seperti yang di intruksikan oleh Aldo padanya tadi pagi.
Sementara Rayyan ia mengisi jam istirahat nya dengan bermain basket yang mana lapangan basket bersebelahan dengan lapangan tenis.
Rara masih menunggu Aldo dan teman teman yang lainnya yang belum datang.
Tidak di sengaja bola yang dimainkan oleh Rayyan menggelinding ke arah kaki Rara, otomatis Rara mengambil nya dan memberikan nya pada Rayyan, saat Rara memberikan bola pada Rayyan,Rayyan membisikan sesuatu padanya.
"Jangan capek capek ntar sakit."itu membuat pipi Rara merona dan segera meninggalkan Rayyan Karena malu.Tak lama setelah itu Aldo datang Rara menormalkan dirinya.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh."
"Baik teman teman lansung ke intinya saja, sekolah kita di undang untuk mengikuti lomba PBB jadi di sini kita sebagai anggota PBB tentu perlu mempersiapkan diri,saya harap teman teman semua bersedia mengikuti lomba ini, mengenai jadwal latihan kita akan saya tempel di Mading,Rara kamu bersedia mengikuti lomba ini kan?"entah kenapa hanya Rara yang di tanya oleh Aldo, sementara itu Rayyan masih memperlihatkan dari jarak jauh.
"Siap bersedia."jawab Rara tegas.
Brukkk
Bola basket mengenai kepala Aldo.
Dan pelakunya adalah..Bersambung
Jangan lupa vote+coment+share ke teman teman kalian 😊

KAMU SEDANG MEMBACA
Penantian Terindah
Teen Fiction"Ya Allah....jika aku jatuh cinta izinkan aku untuk menyentuh hati seseorang yang hatinya lebih mencintai-Mu" ~Maysa Humaira Sheza~ "Semua ku serahkan pada-Mu sang Maha Pencipta jika memang dia takdirku tunjuki kami jalan yang lurus menuju jannah-Mu...