17

34 2 0
                                    

HAPPY READING ❤️

MAAF UPDATE NYA LAMA,YANG SABAR AJA NUNGGU CERITA AMBURADUL INI
TYPO MASIH BERTEBARAN DI MANA MANA
SELAMAT MEMBACA YA
JANGAN LUPA VOTE❤️
AND SHARE🙏

***




Siang ini Neta sudah boleh pulang,mereka sudah sampai dirumah,Neta memasuki rumah yang di bantu oleh Rara, sementara Rayyan membawakan barang barang Neta yang di bawa ke rumah sakit saat Neta di rawat kemaren.

"Ta kamu langsung istirahat di kamar aja ya."
"Iya Ra."

Keadaan Neta sudah baik,tapi belum dengan hatinya,ini sangat membuat nya hancur, bahkan ada niat untuk mengakhiri hidup,namun berkat Rayyan niat itu ia urungkan,Rayyan yang selalu memberinya semangat,namun perasaannya pada Rayyan seperti tidak wajar.Ini bukan perasaan antara dua orang sahabat,tapi antara laki laki dan perempuan.

"Ra,kalau aku ke sekolah kamu temenin Neta ya."
"Ya Ray,tanpa kamu suruh aku juga bakal temenin Neta."
"Udah pinter sekarang."Rayyan mencubit hidung Rara.
"Emang udah pintar dari dulu."Rara mengerucutkan bibirnya.

Neta keluar kamar karena merasa haus,ia menuju dapur,namun langkahnya terhenti saat melihat Rara dan Rayyan tertawa bersama.

Ray,Ra kalian sebahagia itu,andai gue yang di posisi lo Ra pasti gue ga bakal lepasin Rayyan,tapi kenyataannya gue emang nggak di takdirkan untuk bahagia.Gue cuma bisa menatap orang yang gue suka dari jauh,gue ga bisa bilang,cukup liat dia bahagia aja,gue juga bahagia,Lo beruntung Ra.

"Neta mau kemana?"
"Hah?"
"Lo mau kemana ta,Lo butuh istirahat."
"Oohh,gue mau ngambil air minum,gue haus."
"Kan bisa minta tolong aku atau Rayyan ta."
"Ngambil minum doang kok,masa di ambilin, hahaha."seperti tawa yang di paksakan.
"Ta gue mau ngomong sama Lo."
"Ngomong apa."Neta duduk tepat di depan Rara dan Rayyan.
"Apa rencana lo sekarang ta, setelah lo ngalamin semua ini?"
"Jujur Ray gue ga tau mau apa,yang jelas gue bakal pergi dari kalian,gue udah banyak nyusahin kalian,dan kalian udah baik banget sama gue, sekarang saat nya gue pergi,dan kalian bisa bahagia tanpa mikirin gue, makasih kalian udah nolongin gue selama ini,gue gak bisa balas pakai apa apa."tetes air mata mulai tumpah dan membasahi celana yang di pakai oleh Neta.

"Ta kamu kok mikir gitu, kenapa harus pergi, disini aja ta,kamu gak nyusahin kok ta,jangan ngerasa gitu ta."

"Tapi udah cukup Ra,ini udah lebih dari yang aku butuhin, cukup kalian udah susah gara gara aku, kalian berhak bahagia tanpa gangguan gue."

"Tapi ta...."

"Udah ya Ra,gue mau istirahat lagi."Neta menuju kamarnya lagi.

***

Pagi nya Rayyan sudah siap dengan seragamnya lalu menuju meja makan untuk sarapan.

"Selamat pagi istriku yang cantik."Rayyan melayangkan kecup manis di kening Rara.
"Pagi juga."
"Pagi ini sarapan apa sayang?"Rayyan memeluk Rara dari belakang.
"Nasi goreng."
"Oowwhh"
"Ray jangan peluk peluk dong,nanti Neta liat malu tau."
"Neta belum bangun,lagian malu kenapa sih,orang udah halal juga."
"Tetep aja malu."
"Apaan sih orang udah halal juga."
Rara sungguh risih dengan perlakuan Rayyan pada dirinya saat ini.

"Selamat pagi."Neta muncul dari belakang dan duduk di meja makan.
"Pagi ta."Rara melepaskan pelukan yang di berikan Rayyan pada dirinya.
"Silahkan sarapan ta."Rara memberikan piring berisi nasi goreng kepada Neta.
"Repot repot Ra gue bisa ambil sendiri,lagain Lo capek kali gak gue bantuin bikin sarapan tadi."
"Santai aja ta,kamu gak boleh banyak gerak."

Gue berasa jadi tuan putri di rumah ini, selalu di manja dan di suguhkan apa pun,tapi tidak semuanya, pangeran yang gue harapakan tidak menjadi milik gue,tidak akan pernah,miris tuan putri yang menyedihkan.

"Ray, sekolah Lo gimana?"
"Gimana apanya?"
"Ya elah Ray, maksud gue baik baik aja kan,gak ada masalah kan,Lo gak bikin ribut kan."
"Sejak kapan gue bikin ribut ya,gue orangnya santuy."
"Halah belagu Lo."
Rara hanya tertawa tawa kecil melihat obrolan Rayyan dan Neta.
"Ra Lo tau gak,Rayyan suka cari ribut loh kalau di sekolah,sering brantem sama cowok cowok."
"Masa sih?"
"Iya,dia sama Arjuna sering nyari masalah gitu."
"Ta Lo jangan ngarang ngarang gitu dong."Rayyan tidak terima dengan ucapan Neta.
"Lah emang gitu kan,parah kan Ra?"
"Masa sih Rayyan begitu?yang manja nya minta ampun ini bisa brantem."Rara sungguh tak tahan dengan ekspresi Rayyan saat ini.
"Nggak ko sayang,si Neta aja yang pandai pandai ngarang cerita."
"Lah emang begitu kenyataannya,gue yang sehari hari di sekolah sama Lo."
Tawa Rara pecah melihat wajah cemberut Rayyan, bagaikan anak kecil yang tidak di kasih mainan.
"Bentar ya mau ketoilet sebentar."
Rara melangkahkan kaki nya menuju toilet,ia merasa sedikit pusing dan ingin mencici wajahnya.

"Ta gue masih penasaran siapa yang lakuin ini semua sama Lo."
"Udah lah Ray,gue ikhlas kok begini,makin gue ingat,makin sakit ray,lebih baik gue nerima kenyataan yang udah ada sekarang aja, mungkin memang ini yang terbaik buek gue."
"Ya gue salut sama Lo,Lo bisa nerima apa yang udh jadi takdir Lo,ini ga mudah ta,dan gue yakin ga semua wanita di dunia ini kuat menajalani ini semua,dan Lo bisa,Lo hebat ta."
"Gue bisa begini juga berkat Lo dan istri Lo,kalian selalu ada saat gue susah,di saat gue terpuruk,bahkan di situasi seperti ini,mungkin orang tua gue sendiri gak mau nerima gue lagi,tapi kalian nggak, meskipun kita gak ada ikatan darah,tapi kalian memperlakukan gue lebih dari saudara,bahkan di keluarga gue,gue nggak pernah dianggap."
"Lo yang sabar ya ta, Allah gak mungkin sia sia ngasih lo kayak begini."
Perbincangan mereka berlanjut,Neta menanyakan soal sekolah,mungkin dia tidak akan sekolah lagi,itu sudah jadi keputusannya.
"Gimana culun,apa kabar dia?"
"Lo salah bilang dia culun lagi ta, sekarang dia udah keren di sekolah."
"Iya sih,pas dia jenguk gue,gue rasa ada yang beda sama dia,gak culun lagi."
"Siapa dulu temennya?gue."
"Halah sok sok'an lo,culun udah punya cewek apa belum?"
"Tumbenan Lo nanya dia ada cewek apa belum,bahkan ini pertanyaan pertama yang gue denger dari Lo perihal kisah cinta Arjuna,jangan...."Rayyan terkekeh melihat Ekspresi Neta yang seperti orang marah,tapi kenyataannya memang marah.
"Lo ya..."Neta mengambil ancang-ancang hendak menjitak kepala Rayyan.
"Eh gak boleh marah,kasian anak Lo,ibu nya galak,ntar dia strees lagi."
"Ah cepek gue ngebacot sama Lo,gak ada faedahnya."
"Siapa suruh mau ngelawan gue."tatapan sinis Neta begitu tajam ke arah Rayyan.
"Btw ini Rara kok lama bangat ya,semedi dulu dia?"Neta menatap arah toilet yang Rara masuk tadi
"Iya ya,gue liat deh."Rayyan menyusul ke toilet melihat apa Rara baik baik saja,kenapa dia belum keluar keluar juga,ini sudah lumayan lama.
"Astagfirullah Rara."
Neta kaget dengan suara teriakan Rayyan dari dalam toilet.
"Kenapa ray?"Neta pun ikut menyusul.
"Astaga,Rara kenapa Ray?"
"Gue juga gak tau ta."
Rara tergeletak di lantai dengan darah di hidungnya, seperti nya dia mimisan.
"Gue bawa kek kamar aja dulu ya ta."
"Jangan Ray lansung ke rumah sakit aja,biar jelas dan kita gak khawatir lagi."
"Iya,nanti gue kabarin mama."

TBC

Penantian TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang