Happy reading
Jangan lupa vote , coment ,and share ya!
Thank you buat yang udah baca
Kalian semangat ku
Thank youPagi ini rasanya Neta bangun kepagian menurutnya.Jam menunjukkan jam 05.30.Biasanya ia bangun paling cepat jam 06.00.
Dari luar terdengar seseorang melantunkan ayat suci Alquran.Dan sepertinya itu Rara.Sehabis shalat subuh berjamaah biasanya Rara dan Rayyan akan tadarus terlebih dahulu.Selesai tadarus baru lah Rayyan berkemas hendak pergi ke sekolah.
Neta pun keluar kamarnya,dan melihat keromantisan Rara dan Rayyan.Yang mana Rayyan mengoreksi bacaan Rara yang salah.Neta cukup lama memperhatikan Rayyan dari kejauhan.Memang seperti ini lah sosok suami yang ia inginkan.
Neta pun tersadar dari lamunannya.Dia memukul mukul pipinya pelan jangan bilang ia menyukai suami orang lain.Jangan jadi pelakor dalam rumah tangga mereka.Lagi pula Rara sudah baik kepadanya.Rara mengizinkannya tinggal di rumahnya.Terlalu kejam jika ia merusak rumah tangga orang yang sudah menolongnya.
Neta kembali masuk ke dalam kamarnya,ia memutuskan untuk berwudhu dan shalat.Sudah lama sekali ia tidak shalat.Mungkin saat praktek agama Islam waktu kelas 9 SMP.Melihat Rara dan Rayyan ia merasa sangat terpukul.Selama ini ia tak pernah tunduk pada agama.Namun dengan cobaan yang di berikan Allah saat ini dapat memberikan ia pelajaran.
Selesai shalat ia keluar kamar lalu turun ke bawah.Sepertinya ada yang sedang memasak di dapur.Dan ternyata benar sudah ada Rara dan mbok yang sedang memasak.
"Non Neta sudah bangun."sapa mbok pada Neta.
"Sudah mbok,panggil Neta saja mbok."
Mbok tersenyum kepada Neta,Neta juga membalas senyum tersebut dengan anggukan.
"Neta sudah bangun ya,mau sarapan apa ta?"
"Gak usah Ra,nanti sarapan aku bikin sendiri aja."
"Gak usah sungkan gitu,ini sekalian aku bikin sarapan buat Rayyan."
"Aku bantuin aja ya Ra."Neta mendekat ke arah Rara.
"Gak usah kamu duduk aja,aku sih buat nasi goreng,kalau kamu gak Suak aku bikinin yang lain."
"Gak apa apa kok Ra,nasi goreng aja,biar aku bantuin ya."
"Ya udah deh."Rara tersenyum kepada Rara.
Neta mengocok telur untuk di jadikan telur dadar.Tinggal telur yang belum siap, sedangkan nasi goreng sudah siap di sajikan oleh Rara di meja makan.
"Ta aku minta tolong kamu yang goreng telur ya,aku mau ke kamar dulu."
"Iya Ra,gak apa apa kok."
Rara pun menuju ke kamarnya untuk menyiapkan pakaian Rayyan dan juga mengambil ikat rambut miliknya.
Sesampainya di kamar tidak ada Rayyan di dalam,namun suara gemericik air di kamar mandi menanda ia berada di dalam.
Rara mengambil baju seragam Rayyan di dalam lemari dan mempersiapkan segala yang di perlukan.
"Hmm,wangiiii."ucap Rayyan tiba tiba di memeluk Rara dari belakang.
"Kamu ngagetin aku aja."
"Maaf."ia tak masih setia memeluk Rara.
"Kamu kok dingin.Gak pakai baju ya."
"Ya belum sempat juga."
"Ini pakai bajunya.Aku mau kebawah dulu."Rara memberikan seragam itu kepada Rayyan.
Rara mengambil ikat rambutnya lalu pergi ke dapur melanjutkan aktivitasnya ia tinggalkan tadi.
"Udah siap semua ya Ta,maaf ya Ta kamu deh yang nyiapin sarapannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Penantian Terindah
Teen Fiction"Ya Allah....jika aku jatuh cinta izinkan aku untuk menyentuh hati seseorang yang hatinya lebih mencintai-Mu" ~Maysa Humaira Sheza~ "Semua ku serahkan pada-Mu sang Maha Pencipta jika memang dia takdirku tunjuki kami jalan yang lurus menuju jannah-Mu...