9

45 0 0
                                    

Brukkk

Bola basket mengenai kepala Aldo.
Dan pelakunya adalah Rayyan.
Rara yang melihat itu kaget,karena ia tahu itu sengaja.

"Wehhh bro,sorry gue gak sengaja."

"Iya santai aja bro."tanggapan Aldo.

Setelah itu mereka bubur dan masuk ke kelas masing-masing.

"Ra menurut kamu Rayyan tadi sengaja apa gak sih?"Azizah curiga dengan yang terjadi tadi.

"Aku sih positif thinking aja sih zi,mungkin rayyan juga gak sengaja."

"Tapi aku menangkap aura gak baik gitu loh ra."

"Astagfirullah kamu gak boleh gitu zi,udah ah itu buk Rahma mau masuk loh."

Tak lama guru sejarah pun masuk dan mulai pembelajaran.

Akhirnya kegiatan sekolah hari ini selesai dan Rara sudah menunggu Rayyan di parkiran.

"Maaf lama,tadi ada urusan dulu."Rayyan datang dengan tas di bahu kanannya.

Mereka memasuki mobil dan suasana hanya hening,tidak ada yang membuka pembicaraan.

Sampainya di rumah mereka membersihkan diri lalu shalat ashar berjamaah, setelah shalat ashar Rara memilih duduk santai di sofa sambil menonton televisi.

Rayyan datang dan duduk di samping Rara,Rara canggung dengan kehadiran Rayyan.

"Gak usah tegang gitu Ra,kamu kayak lagi lihat hantu aja,aku ganteng gak nyeremin kali."Rayyan menggoda rara.

"Aku gak tegang kali Ray,biasa aja,kamu tu yang pedenya gak ketulungan."

"Terus kalau aku gak ganteng apa coba,gak mungkin aku cantik dong."

"Terserah kamu lah, percuma juga aku debat sama kamu gak akan ada ujungnya."Rara hanya pasrah.

"Hehehehe."

"Aku penasaran kamu ngapain tadi lempar kak Aldi tadi."tanya Rara pada Rayyan.

"Ya siapa yang rela coba istrinya di godain sama laki laki lain."

"Ray Ray itu bukan ngegoda namanya."

"Terus apa coba kalau bukan goda,kamu itu cuma milik aku,jadi gak boleh deket dekat sama cowok lain."

"Gombal."timpal Rara.

"Sama istri sendiri gak dosa kan."

Tawa pun pecah diantara mereka,entah kenapa mereka begitu akrab.

•••

Seperti biasa jam istirahat Rara dan Azizah kompak pergi ke kantin.

"Ra kamu sakit ya?"tanya Azizah pada Rara yang sedari tadi seperti kurang sehat.

"Gak kok zi, emang kayak orang sakit ya zi?"Rara balik bertanya pada Azizah.

"Kayaknya kamu pucat gitu Lo Ra,kita ke UKS aja ya ra."

"Gak usah zi aku gak apa apa kok."

Mereka melanjutkan makan siangnya namun seperti kata Azizah tadi Rara memang pucat dari biasanya.

"Kamu udah selesai zi,kita kekelas yuk."

"Dah Ayuk."

Baru setengah perjalanan menuju ke kelas

Brukkk......

"Rara bangun ra,kamu kenapa Ra?"

Rara sudah tergeletak di lantai,ia tak sadarkan diri.

Penantian TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang