Eh pada setuju ga sih kalo ekstra story ini dibikin buku baru? Atau satu buku aja sama buku ini?
.
.
.
Aku sih pengennya pisah buku, tapi terserah kalian pilih yang mana karna pada akhirnya kalian yang bakal nikmatin ceritanya:){Muzan X Kagaya}
Jauh hari sebelum pertemuan mereka saat perang dimulai. Saat Kagaya masih bisa melihat dunia, saat kagaya masih berumur sangat muda. Mereka sudah pernah bertemu.
Hari itu saat festival musim panas yang memenuhi seluruh kota dengan cahayanya, Kagaya sedang menikmati waktu bersama Amane anak dari biksu yang mengurus keluarga Ubuyashiki.
Mereka berkeliling membeli banyak makanan. Saat itu Amane benar benar terpesona dengan pembawaan Kagaya yang tenang, baik, dan dewasa di umurnya yang masih muda. Mereka tertawa bersama seperti pasangan serasi yang takan terpisahkan.
Tanpa mereka sadari, seseorang mengamati mereka dari kejauhan memendam kebencian akan sesuatu
"Ubuyashiki"
Seseorang dengan kimono khas festival menghampiri mereka berdua, lebih tepatnya lelaki berambut putih sebahu itu.
"Boleh minta waktunya sebentar?"
Lirik Muzan kepada Amane menampilkan senyum tipis.
Akhirnya mereka berdua pergi meninggalkan Amane dengan perasaan khawatir takut terjadi sesuatu pada Kagaya.
Mereka berdua berjalan beriringan, Kagaya terlihat lebih kecil dibandingkan Muzan jika di sejajarkan.
Mereka berjalan menempuh keramaian hingga sampai di lahan kosong. Tempat yang tepat untuk membunuh kan? Itu menurut kita saat menerka kejadian selanjutnya. Sayang sekali tapi pemikiran itu meleset.
Kagaya duduk mendahului Muzan yang masih menatap langit malam.
"Ada apa Kibutsuji-san? Salah satu keluarga terdahulu ku" -Kagaya
Muzan melirik Kagaya sekilas dan duduk di sampingnya.
"Untuk pertama kalinya aku bertemu dengan anggota keluarga pengganggu seperti kalian" -Muzan
"Kalau gitu kenapa kau tidak membunuhku sekarang?" -Kagaya
Angin malam menerpa kulit mereka membuat jeda yang cukup panjang, ntah Muzan sedang memikirkan jawaban atau tidak menanggapi pertanyaan Kagaya.
DUAR
Kembang api besar meledak memandikan langit gelap dengan cahaya berwarna warni.
Ekspresi takjub tak dapat Muzan sembunyikan yang sayangnya terlihat oleh Kagaya.
Kagaya tersenyum melihat ekspresi tersebut. Dia tidak tahu kalau pemimpin iblis dapat membuat ekspresi seperti itu.
Muzan menoleh hanya untuk melihat kekehan kecil Kagaya.
"Ada apa?" -Muzan
"Tak apa, aku hanya sedang melihat anggota keluargaku takjub pada kembang api. Indah ya" -Kagaya
Wajah Muzan memanas. Walaupun dia menganggap Ubuyashiki adalah pengganggu di hidupnya, telah memberikan mereka kutukan yang kejam, hidup dalam kesedihan. Tapi Ubuyashiki yang satu ini masih menganggap nya keluarga.
Muzan memalingkan wajahnya ke arah letusan kembang api lagi.
Mereka menikmati kembang api tersebut sampai tiba di penghujungnya.
Beberapa menit sebelum kembang api terakhir, Kagaya pergi untuk membeli makanan.
Muzan mulai menimbang nimbang apakah dia akan membunuh Kagaya sekarang? Walaupun masih ada niatan untuk membunuh Kagaya, Muzan cukup menikmati malam ini bersamanya sebagai anggota keluarga walaupun marganya sudah hilang.
Kagaya kembali dengan membawa beberapa takoyaki dan minuman. Kembali duduk di samping Muzan tanpa rasa takut akan terbunuh, menawarkan makanan tersebut kepadanya.
Saat mereka asik menikmati makanannya Kagaya membuka suara
"Kenapa kau tidak membunuhku sekarang?" Pertanyaan itu terulang kembali dari mulut Kagaya.
"Kenapa ya?" Berbeda dengan tadi, sekarang Muzan menjawab pertanyaan itu "Ntahlah, aku hanya tidak ingin menghancurkan malam ini dengan darah mu"
Kagaya tersenyum
"Walaupun bukan hari ini, suatu hari nanti aku pasti akan membunuhmu dengan tangan ku sendiri Ubuyashiki" -Muzan
"Tak apa, aku akan menunggu hari itu Kibutsuji. Hari dimana kita akan dipertemukan kembali"
Kembang api terakhir meletus menandakan akhir dari malam ini dan pertemuan mereka.
#Shinobu x giyu
#Sanemi x genya
#Muichiro x Yuichiro
#Tanjiro x Kanao
#Tengen x Zenitsu
#Inosuke x Aoi
#Sabito x Giyu
#Muzan x kagaya 🔖
#Muichiro x KotetsuKuy lanjut obral lagi wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Not supposed to || "Muzan x Reader"
Fantasía[Complete] + [Ekstra Story] pembantaian dimana mana, kekacauan tiada henti setiap harinya. Rumor iblis pemangsa manusia semakin meluas yg mereka sebut -Oni- Hidup sebatangkara sangat menyedihkan dan menjadi aib tersendiri. Aku tak berharap hidup ku...