{Giyuu x Zenitsu x Uzui}
.
.
.Giyuu PoV
Pagi ini seperti biasa siswa bernama Agatsuma Zenitsu itu masih belum mengembalikan warna rambutnya seperti semula, warna rambut kuning keemasan nya terlalu mencolok untuk seorang siswa sekolah."Agatsuma!" -Giyuu
"Oh- Ohayou Giyuu sensei" -Zenitsu
Dia menyapaku dengan sopan di depan gerbang sekolah dan berhenti di hadapanku, pemuda yang sedang berdiri di hadapanku ini adalah pemuda yang sering di puja oleh guru matematika Uzui Tengen sensei.
"Sudah kubilang berapa kali padamu untuk tidak mengecat warna rambutmu! Kembalikan warnanya seperti semula!" -Giyuu
Dia nampak akan protes seperti biasa.
"Tapi ini warna rambut asli ku Sen-" -Zenitsu
Perkataannya terputus karna aku menampar pipi mulusnya.
"Jangan membantah!" -Giyuu
"Hey bukankah kamu terlalu kasar?"
Aku melihat guru matematika itu berjalan mendekati kami lalu berhenti untuk menolong Zenitsu yang jatuh terduduk.
"Kamu terlalu memanjakan nya Uzui sensei!" -Giyuu
Tidak membalas dia langsung membawa pemuda yang sedang menahan tangisnya pergi menjauh dariku.
***
Seminggu telah berlalu semenjak kejadian itu, sekarang waktunya aku mengajar mata pelajaran Penjas di kelas Agatsuma Zenitsu.
Masih dengan warna rambut yang sama dia menatapku takut-takut bersembunyi di balik kedua temannya yaitu Kamado Tanjiro dan Hashibira Inousuke. Sampai sekarang aku masih meragukan gender Hashibira.
"Kali ini kita akan latihan teknik servis bola voli-" -Giyuu
"SENSEI KALO CARA SERVIS KEMBARAN BELATUNG GIMANA CARANYA?" -Shinobu
Gadis dengan ikat kupu-kupu yang kebetulan sedang menemaniku mengajar mengajukan pertanyaan di pinggir lapangan dengan Douma sensei yang sedang berusaha memeluk gadis itu yang langsung di tendang hingga matras di sampingnya bolong.
Aku hanya dapat menggelengkan kepalaku menatap kelakuan mereka berdua.
"Sekarang buat kelompok maksimal dan minimal dua orang!" -Giyuu
Semuanya sibuk mencari pasangan menyisakan Zenitsu yang sendirian di tengah lapangan. Terpaksa dia akan di pasangkan denganku.
Kami sedang berlatih dengan serius tapi hanya Zenitsu yang terus gemetar saat berhadapan denganku. Aku menghela nafasku lalu meminta Shinobu untuk menjadi pasangan berlatih servis bola voli.
***
"Agatsuma!" -Giyuu
Aku memanggilnya yang kebetulan berpapasan denganku di lorong lalu wajahnya berubah menjadi pucat.
"Ikuti aku!" -Giyuu
Aku membawanya ke kantorku lalu memintanya untuk melepaskan rompi yang dia kenakan.
"A- ada apa Sensei?" -Zenitsu
Aku mengeluarkan sekotak cat pewarna rambut berwarna hitam dan peralatan lainnya untuk merubah warna rambutnya kembali.
"Aku akan mengubah warna rambutmu!" -Giyuu
Dia menurut dan duduk di hadapanku dengan posisi membelakangi ku, aku mulai memakai sarung tangan dan menyentuh rambut keemasannya. Tidak kusangka kalau dia memiliki rambut yang lembut seperti anak perempuan.
Aku mulai mencampurkan semua bahan menjadi satu dan mengoleskan nya perlahan ke rambut Zenitsu, dia diam tidak berkomentar menikmati sensasi tanganku yang menari-nari di atas kepalanya.
Memijatnya pelan lalu menggosok-gosokkan kedua tanganku di antara rambutnya itu untuk meratakan warna cat rambutnya.
"Apa yang sedang kalian lakukan?" -Uzui
Uzui sensei masuk ke ruangan ku lalu melihat kami yang sedang melakukan kegiatan cat rambut Zenitsu.
"Tidak kusangka kamu akan perhatian pada Agatsuma, Giyuu sensei.." -Uzui
Dia berbicara dengan nada menyebalkan.
"Serahkan padaku! Biar aku yang melakukan sisanya!" -Tengen
Aku melepaskan sarung tanganku dan melihat ekspresi Zenitsu yang seperti kecewa (?) aku tidak tahu lalu Uzui sensei membisikkan sesuatu padaku.
'Jangan lupakan dia itu milikku!' -Uzui
Untuk keberapa kalinya aku menghela nafas hari ini lalu kembali membalas perkataan Uzui sensei.
'Kamu lupa? Aku sudah mempunyai Shinobu!' -Giyuu
Ya aku tidak tertarik dengan bocah bersurai emas itu.. Aku hanya ingin mengubah warna rambutnya saja.
Ga ada adegan romantisnya? Emang iya.. Saat ini au lagi gabisa buchin huhu..
Au lupa ini request dari siapa pokoknya udah kupenuhi ya.. Maaf lama menunggu..
KAMU SEDANG MEMBACA
Not supposed to || "Muzan x Reader"
Fantasía[Complete] + [Ekstra Story] pembantaian dimana mana, kekacauan tiada henti setiap harinya. Rumor iblis pemangsa manusia semakin meluas yg mereka sebut -Oni- Hidup sebatangkara sangat menyedihkan dan menjadi aib tersendiri. Aku tak berharap hidup ku...