5

7.5K 1K 320
                                    

"Tok tok tok.. Gyokko-san bisa kah kau mengeluarkan ku dari guci ini?" -(Y/n)

"Tidak, aku lapar." -Gyokko

"Dalam hitungan detik guci mu kan hancur oleh Muzan-sama" -(Y/n)

Plop~ aku dimuntahkan lagi oleh Gyokko.

"Kau sedang apasih (Y/n)? Kerjaan mu hanya mengganggu iblis lain saja." -Akaza

"Maafkan aku.. Aku hanya ingin bermain" -(Y/n)

Tunduk ku menyesal, aku menganggap Akaza seperti abang ku sendiri. Dia baik dan pengertian. Mudah di ajak bermain dan bercerita.

"Aku tahu kenapa sampai sekarang dia belum siap" -Akaza

"Dia?" -(Y/n)

Aku bingung siapa yang Akaza maksud dengan 'Dia'.

"Oh iya ulang tahun ku nanti bertepatan dengan festival kembang api loh, kau mau menemaniku?" -(Y/n)

"Di tengah kerumunan orang? Kau ingin aku memakan setengah dari mereka semua?" -Akaza

Aku baru ingat kalau dia iblis

"Ok gajadi lupakan saja anggap kita tidak pernah kenal" -(Y/n)

"LOH KOK GITU SIH (Y/N)!!?" -Akaza

Aku meninggalkan Akaza menuju ruangan Muzan-sama

"Permisi, ini aku (Y/n) apakah aku boleh masuk? Ada sesuatu yang ingin kusampaikan" -(Y/n)

Pintu terbuka sendiri, aku sempat berpikir kalau dirumah ini ada hantu dan aku baru ingat kalau di depanku lah sang hantunya.

"Aku bukan hantu" -Muzan

"Ah maafkan aku Muzan-sama" -(Y/n)

Aku menghampiri Muzan-sama dengan hati hati agar tidak mengganggu eksperimen nya. Ntah apa yang diperbuatnya.

"Hmm.. Aku hanya ingin minta maaf atas apa yang kulakukan beberapa hari lalu, aku tahu kok aku anak tidak tahu diri jadi wajar saja kok kalau kau memakan ku sekarang. Aku tak keberatan" -(Y/n)

Muzan-sama sepertinya terkejut dengan perkataan ku barusan.

"Maaf aku tidak memberi tahu mu kalau aku dapat menyembunyikan aroma dan aura kehidupan ku. Makanya saat kau mencariku kau tidak dapat menemukanku. Aku tidak keberatan kalau kau ingin menghukumku. Tapi Terima kasih karna kau sudah memberikan kebahagiaan yang tak pernah kudapat saat bersama orang tua.." -(Y/n)

Kalimatku terputus karna Muzan sama memelukku. Erat, sampai aku kesulitan untuk bernafas.

"Maaf karna sudah membuatmu terkejut. Aku tak bermaksud membuatmu takut" -Muzan

"Tapi kenapa Muzan-sama menghiraukan ku?" -(Y/n)

"Kupikir kau masih takut kepadaku makanya aku menyuruh para iblis untuk mengawasimu" -(Y/n)

Muzan-sama mengelus rambutku. Nyaman.

"Kalau begitu aku boleh ke festival kembang api nanti lusa?" -(Y/n)

Mataku berbinar mengharapkan ijin darinya.

"Tidak" -Muzan

Potek, bye bye kembang api..

***

"(Y/n) telah dibawa oleh Kibutsuji Muzan. Bagaimanapun caranya kita harus merebut (Y/n) kembali. Takan kubiarkan Muzan memperalat (Y/n)!" -Oyakata











Sengaja pendek soalnya mau bikin bagian 'Itu' kanenya di awal:))

Wkwkwkwkwkwkekwkwkwksksk

Nanti part full (Y/n) sama Muzan wokeh.

Oh iya.. Ada beberapa chapter di atas yg au revisi.. Kalo mau, baca ulang ya biar ga keder.. Soalnya au baca ulang² rada melenceng dari cerita aslinya astatank ceroboh nya aku..







[Revisi - 3 okt 2019]

Not supposed to || "Muzan x Reader"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang