08. A Secret

429 54 0
                                    

❝Sepertinya sang fajar mulai menyukai sang malam tanpa alasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝Sepertinya sang fajar mulai menyukai sang malam tanpa alasan.❞

----------------------------------------

Pagi ini, Jia sengaja bangun lebih awal daripada teman-teman yang lainnya agar ia bisa menikmati pemandangan sang fajar disini bersama Arka.

Lelaki itu sudah berjanji semalam akan menemani Jia pagi hari ini untuk berjalan-jalan di sekitar area perkemahan. Jia ingin menghabiskan waktu yang ia punya dengan menjelajahi area disini. Sebab sudah lama bagi Jia tidak melihat pemandangan asri seperti saat ini.

Bagi anak kota seperti Jia, sulit baginya untuk menghirup udara segar yang bebas dari polusi udara. Selain itu, jarang untuk Jia melihat pohon-pohon menjulang tinggi yang usianya diperkirakan ratusan tahun bahkan lebih.

Jia awalnya tidak setuju jika harus berkemah di hutan seperti ini. Jia orang yang sensitif, seperti apa yang pernah Arka bilang. Jia mudah masuk angin, dia juga sensitif terhadap debu, dan juga mudah terkena flu. Bunda, ayah dan ka Theo harus berpikir dua kali untuk mengizinkan Jia berkemah. Untung saja Arka menyakinkan mereka.

"Kamu udah bangun?" suara lembut seorang perempuan membuat Jia terkejut. Itu suara Lia.
Perempuan cantik itu tersenyum kepada Jia. Rambutnya terlihat basah, pasti perempuan ini habis mandi.

Jika kalian ingin tahu bagaimana Lia maka hanya satu kata yang terlintas saat melihatnya, Cantik. Dengan tubuh langsing dan tinggi yang pas walaupun tidak setinggi dirinya, paras cantik dan pintar. Jia memang tidak terlalu dekat dengan Lia.

"Udah."

"Gak sama Arka?"

Arka lagi Arka lagi, memangnya Jia harus selalu menempel pada lelaki itu setiap saat?

Semenjak ia berdamai dengan Arka. Seluruh siswa mulai membicarakan mereka dan berspekulasi kalau dirinya dan Arka berpacaran. Mungkin karena mereka berdua selalu kemana pun bersama.

Sempat gempar memang. Tapi perlahan semua orang terbiasa dengan itu.

Tidak ada lagi keributan antara Arka dan Jia.

Oke. Kembali lagi ke topik.

"Enggak," jawab Jia sambil tersenyum.

"Tadi aku melihat Arka sedang berjalan ke dalam hutan. Sepertinya dia mencari kamu."

"Masa sih?"

Lia mengangguk berusaha meyakinkan Jia, "memang kamu tidak membawa ponsel?"

Perempuan dengan hoodie berwarna putih itu terdiam. Ia berusaha mencari ponselnya disaku celana dan tas kecil yang ia bawa. Sepertinya Jia meninggalkan ponselnya ditenda. Bodoh sekali Jianra.

Jia terlihat ragu, tapi jika Lia melihat Arka itu pasti benar. Untuk apa perempuan itu berbohong. Pasti Arka mencarinya sampai ke dalam hutan karena tidak bisa menghubunginya.

COLDEST | NA JAEMIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang