[END] [SELESAI DIREVISI]
"Tentang Fajar dan Malam yang saling jatuh cinta."
Arka Naresha Arviandy, cowok dingin dan kasar. Anak Fisika kesayangan semua guru. Dingin tapi jadi pujaan semua orang. Julukannya adalah kulkas berjalan bisa dibayangkan bag...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Semesta memang sangat tidak terduga, ia bisa membuat skenario paling menyedihkan dalam hidup manusia dengan ending paling bahagia."
-------------------------------------
7 Tahun kemudian.
"Jira! Jangan lari-lari dong!"
Sebuah teriakan menggema disusul dengan suara langkah kaki dan suara tawa anak perempuan membuat pagi hari seorang Arka Naresha sangat menyenangkan.
Sang kepala rumah tangga yang baru saja selesai mandi dan keluar dari kamarnya dengan handuk di tangannya lalu melangkah menuju ruang tamu dan berhasil menangkap satu sosok kecil yang belakangan ini sangat suka berlari.
"Ketangkep," ucap Arka setelah berhasil menangkap anak perempuannya yang besok akan berusia 6 tahun itu.
Jira Ardella Putri, Anak itu tertawa saat ayahnya itu dengan jahil mengelitik perutnya dan menciumi pipi gembul anak cantik itu dengan sangat gemas.
Jia yang kelelahan setelah berlarian berusaha menangkap anaknya itu berjalan ke arah keduanya, "Jira, ayo mandi sayang."
"Udah Jira biar aku yang mandiin," lelaki itu langsung menggendong anak perempuan itu dan meraih handuk anak itu.
Namun sebelum pria itu benar-benar pergi ke kamar mandi, ia menyempatkan diri untuk mengecup Jia wanita yang sudah menjadi istrinya itu selama 7 tahun. Dan sukses membuat wanita itu membeku dengan pipi meronanya.
Setelah itu, ia kembali dengan aktifitasnya yaitu menyiapkan sarapan untuk kedua malaikatnya itu. Sebelumnya ia juga membersihkan kamar dan ruang tamu sebelum akhirnya membangunkan anaknya tadi.
Dua puluh menit ia selesai menyiapkan makanan sederhana yang bisa ia buat dan kemudian ia mengistirahatkan badannya yang seakan remuk setelah mengejar anak perempuannya itu.
Ia benar-benar merasa kalau sekarang ia semakin tua.
Ia memperhatikan bagaimana Arka dengan telaten menyuapi anak perempuan itu sambil mendengarkan beberapa ocehan yang keluar dari mulut kecil dan lucu itu.
Hal kecil yang membuat hati Jianra menghangat.
Sekarang ia mengerti kenapa Arin yaitu kakak iparnya bilang kalau menjadi seorang ibu adalah hal yang paling sulit namun menyenangkan.
Awalnya ia tidak mengerti kenapa hal yang sulit bisa sangat menyenangkan. Tapi sekarang ia paham. Melelahkan memang menjadi seorang ibu tapi melihat senyum putrinya itu membuat rasa lelahnya hilang. Ditambah Arka yang selalu membuatnya bahagia.
