4. Move Fast

5.1K 750 4
                                    

Arcadia merupakan sekolah yang paling bergengsi di negara Hevadal. Arcadia berdiri dalam berbagai tingkatan pendidikan, dimulai dari pendidikan anak usia dini hingga sekolah menengah atas. Berdiri dan berkembangnya sekolah elite itu tidak luput dari campur tangan beberapa pihak yang berpengaruh di negara Hevadal, yang biasa disebut sebagai Lima Pendiri. Di mana, kepala keluarga D'arcy menjadi pemenang otoritas tertinggi sebagai sang Donatur Besar.

Arcadia International School merupakan salah satu bagian dari Arcadia yang berada di tingkat sekolah menengah atas. Menurut survei, 86% orang tua dari berbagai daerah (dalam dan luar negeri) yang memiliki tingkat ekonomi berbeda-beda memilih Arcadia sebagai sekolah yang ingin anak mereka pijaki sebagai tempat untuk menuntut ilmu. Dan sebanyak 72% anak-anak dari berbagai tingkat pendidikan menjadikan Arcadia International School sebagai sekolah idaman yang paling ingin mereka masuki.

Nama yang besar, gedung sekolah yang megah, tenaga pengajar yang profesional, serta fasilitas lengkap dan memadai menjadi salah satu alasan Arcadia International School dinominasikan sebagai sekolah menengah atas yang paling favorit di negara Hevadal. Keluarga dari berbagai kalangan akan melakukan apapun agar anak-anak mereka dapat menyabet titel sebagai 'murid Arcadia International School'. Dan anak-anak dari kalangan bawah yang mempunyai mimpi besar akan berusaha mati-matian bersaing dengan ratusan orang guna mendapatkan beasiswa full agar dapat bersekolah di sana.

Namun, ada satu hal yang tidak mereka sadari. Semakin bersinar suatu hal, maka bayangannya akan semakin gelap. Tidak terkecuali Arcadia International School. Di balik namanya yang besar dan kerap menghasilkan generasi muda yang unggul, pada kenyataannya, para murid Arcadia International School harus berusaha tiga puluh kali lipat lebih keras agar dapat survive di lingkungan sekolah yang toxic. Kehidupan di Arcadia International School layaknya rimba. Hanya bisa memilih memakan atau dimakan.

Bullying sudah menjadi hal yang lumrah. Tenaga pengajar profesional hanya sebatas nama, sebab pihak sekolah akan langsung bungkam jika orang tua dari anak-anak pembuat onar itu memberikan uang tutup mulut.

Seperti yang terjadi saat ini, empat orang siswa mengelilingi seorang laki-laki culun yang tadinya sedang menyantap makanannya dengan tenang. Bukan untuk menikmati makan siang bersama, tetapi mereka sedang mengganggu si culun yang tampak lemah dan tersudut.

"Makan, tolol! Mumpung kau bersekolah di sini, kau bisa menyantap makanan enak yang pastinya belum pernah kau makan." Laki-laki bersurai cokelat dengan satu telinga bertindik, mendorong kasar kepala siswa laki-laki yang duduk di sampingnya.

Siswa laki-laki dengan penampilan culun itu tadinya makan dengan tenang seorang diri. Sebelum akhirnya empat murid yang dikenal sebagai perundung sekolah tiba-tiba menghampiri dan mulai mengganggu siswa malang itu. Tidak ada yang ingin melerai. Selain enggan ikut campur, mereka juga cari aman karena bagaimanapun keempat orang itu berasal dari keluarga kaya yang cukup berpengaruh.

Gadis dengan seragam ketat yang surai merahnya diikat tinggi── satu-satunya perempuan di komplotan itu── menumpahkan minuman soda kalengnya ke dalam nampan makanan si lelaki culun. "Sentuhan terakhir dariku, potato salad with cream soda. Kau harus menghabiskannya, Stinking Boy." Perempuan itu tertawa bersama tiga rekannya. Seolah paham dengan kode mata yang diberikan oleh gadis nyetrik itu, tiga pemuda dari komplotan tersebut menahan paksa beberapa bagian tubuh si lelaki culun. Tak ayal membuat lelaki culun itu memberontak panik, namun berbuah sia-sia.

"Makan ini, Stinking Boy! Sialan, penampilan kau sangat menjijikkan! Makanan ini sangat cocok untukmu." Perempuan itu menyuap paksa salad kentang bercampur minuman bersoda itu pada si lelaki culun. Detik berikutnya, perempuan itu melotot jijik ketika secuil bekas makanan lelaki itu terlempar mengenai kulit putih mulusnya. "AKH, SO DISGUSTING! KAU NGGAK BISA MAKAN DENGAN BENAR, HAH?! KAPARAT SIALAN!" Amuk gadis itu. Dengan ganas perempuan itu menjambak dan mendorong paksa lelaki culun itu agar menyantap langsung makanannya di dalam nampan, seperti anjing.

𝐅𝐀𝐋𝐋𝐈𝐍𝐆 𝐈𝐍𝐓𝐎 𝐓𝐇𝐄 𝐃𝐄𝐄𝐏 𝐄𝐍𝐃 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang