𝐅𝐀𝐋𝐋𝐈𝐍𝐆 𝐈𝐍𝐓𝐎 𝐓𝐇𝐄 𝐃𝐄𝐄𝐏 𝐄𝐍𝐃

6. The Pawn

Primordial Moor Tower menduduki peringkat teratas sebagai hotel bintang lima yang paling elite dengan biaya fantastis di Kota Deeown. Malam ini, ballroom hotel dengan desain mewah dan elegan itu dihias sedemikian rupa, sehingga tampak semakin megah. Berbagai macam jenis mobil luxury berhenti di depan hotel berbintang itu── mengantarkan pemiliknya yang mengenakan gaun dan setelan jas dari top fashion brand.

Lakumi── salah satu keluarga paling berpengaruh di negara Hevadal, khususnya Deeown City── melakukan perayaan ulang tahun berdirinya LM Escapes, maskapai paling mewah dan mahal di Hevadal. Keluarga Lakumi bergelut dalam jenis industri dirgantara, yaitu sektor bisnis yang terlibat dalam penelitian, pengembangan dan pembuatan kendaraan penerbangan.

Buyut keluarga Lakumi── sekitar enam puluh tahun yang lalu── merupakan orang pertama yang mengoperasikan pesawat terbang di negara Hevadal. Empat puluh tahun kemudian, kepala keluarga Lakumi berhasil mengembangkan pesawat terbang berlisensi yang dapat digunakan untuk melakukan perjalanan ke luar negeri. LM Escapes menjadi maskapai dalam negeri pertama yang bisa melakukan itu. Seiring berjalannya waktu, penerus Lakumi terus berinovasi dan mengembangkan LM Escapes, hingga maskapai tersebut dinominasikan sebagai maskapai termewah dan termahal di Hevadal seperti saat ini.

Malam ini, merupakan perayaan kelima belas tahun berdirinya LM Escapes. Banyak pengusaha dari berbagai jenis industri── dalam dan luar negeri── serta pejabat penting negara yang menghadiri. Tidak terkecuali keluarga Sepehr, yang dikepalai oleh Ketua Yayasan Eternity University sekaligus Menteri Pendidikan negara Hevadal. Lavena yang sebenarnya enggan menghadiri acara seperti ini pun kena imbas, dipaksa hadir sebagai pasangan Declan Thaddeus D'arcy.

Meskipun Declan masih seorang siswa SMA tingkat akhir, namun pemuda itu sudah sejak lama disuguhi hal-hal yang berbau bisnis keluarga. Declan dituntut sejak kecil untuk mempelajari bisnis, agar kelak menjadi penerus D'arcy yang sempurna. Tidak heran Declan kerap menghadiri berbagai macam acara penting yang berkaitan dengan bisnis. Selain untuk memperluas koneksi, hal itu dapat juga dapat mengukuhkan posisi Declan sebagai penerus utama keluarga D'arcy.

Sialnya, sebagai tunangan resmi Declan sejak delapan bulan yang lalu, Lavena ikut terseret dalam perjalanan hidup Declan yang penuh kesibukan. Padahal, waktu luang seperti ini biasa Lavena habiskan dengan berleha-leha atau menonton film, bukan malah melakukan pertemuan bisnis atau semacamnya!

"Ck, sial! Gue bener-bener pengen pulang ke Jakarta!" Sungut Lavena. Saat ini, gadis bersurai emas itu sedang mencari angin segar di salah satu balkon ballroom.

Lavena malas sekali berdiri seperti boneka di samping Declan. Hanya terus memasang senyum semanis mungkin sampai bibirnya bergetar lelah. Pun Lavena merasa bodoh karena tidak memahami topik pembicaraan mereka. Alhasil, Lavena izin untuk beristirahat. Untung saja Declan bersikap kooperatif── mengizinkannya tanpa pikir panjang.

Lavena menyesap pelan jus acai berry miliknya dengan pandangan menerawang. Padahal, Lavena sudah ngiler melihat berbagai jenis alkohol yang tersedia. Alkohol yang disiapkan oleh pihak penyelenggara pastilah sangat lezat dengan kualitas yang tidak main-main. Sial sekali dia tidak bisa mencicipi mereka karena sedang cosplay bocah di bawah umur.

"Tubuh Riona Esmeray masih utuh. Gue yakin, gue nggak mati hari itu. Jadi, ada kemungkinan gue bisa balik ke dunia asal gue." Monolog Lavena. Feeling gadis itu sangat kuat meyakini ucapannya. "Tapi, gue harus nyari informasi di mana? Mau dipikir ratusan kali pun, transmigrasi jiwa tuh mustahil. Jadi, kenapa gue bisa ada di sini?" Lavena merasa pening karena memikirkan banyak hal dalam satu waktu.