𝐅𝐀𝐋𝐋𝐈𝐍𝐆 𝐈𝐍𝐓𝐎 𝐓𝐇𝐄 𝐃𝐄𝐄𝐏 𝐄𝐍𝐃

9. The Power of Phantom

Phantom. Sebuah komunitas terpopuler di media sosial yang bertugas mengulik kebenaran di balik rumor yang menerjang idol, artis ternama, hingga konglomerat dalam negeri. Tidak hanya membuat thread penuh provokasi, Phantom juga memiliki banyak buzzer yang akan memancing situasi agar semakin memanas.

[Buzzer : individu/sekelompok orang yang bertugas menyuarakan isu atau gerakan tertentu di media sosial secara terus menerus agar mendapat perhatian banyak orang]

Komunitas yang mendapat dukungan besar dari masyarakat pengguna media sosial, sehingga Phantom memperoleh posisi luar biasa di aplikasi blue bird── aplikasi yang memiliki paling banyak pengguna di belahan dunia, khususnya negara Hevadal. Setiap rumor yang menerpa artis atau konglomerat menjadi fakta, maka Phantom akan mendapatkan donasi dalam jumlah besar dari para pengguna media sosial yang merasa puas.

Hal menarik lainnya tentang Phantom adalah identitas asli para anggota yang berada di balik komunitas itu tidak pernah terdeteksi. Beberapa kali artis dan konglomerat yang menjadi target Phantom pernah membuat klarifikasi akan menuntut siapapun yang berada di balik akun Phantom. Namun, mereka tidak pernah berhasil melacak jejak anggota Phantom.

Sebagai perasuk, jiwa Riona Esmeray memiliki buff luar biasa karena dapat mengetahui berbagai macam rahasia yang ada di dunia ia tempati saat ini. Salah satunya kebenaran terkait Phantom. Beruntung Riona sempat membaca bagian novel terkait komunitas besar dan populer itu.

Di novel, sebagai karakter pendukung namun penting── Magnus menjadi satu-satunya oknum yang dapat menguak identitas asli anggota Phantom, meskipun pemuda itu membutuhkan waktu satu setengah tahun untuk mendapatkan kebenaran tersebut. Magnus menjadikan Phantom sebagai salah satu pion dalam ajang balas dendamnya. Memberikan mereka penawaran menarik sehingga kedua belah pihak sepakat melakukan kerja sama.

Lavena tidak bermaksud mencuri ide Magnus, ia hanya membantu Magnus memulai rencananya dengan lebih cepat. Karena untuk saat ini, Magnus masih dalam tahap penyelidikan terkait identitas asli anggota Phantom.

Satu sudut bibir Magnus tertarik ke atas, bersamaan dengan sebelah tangannya bergerak secara sadar menyentuh helaian lembut surai emas Lavena. Sang gadis omega yang mulanya menatap lurus seseorang di hadapannya, tak ayal tersentak kaget dan menoleh ke samping. Dahi Lavena mengernyit samar mendapati raut tak terbaca yang Magnus tunjukkan. Memberi isyarat lewat tatapan, lantas Magnus menarik tangannya dan ikut mengalihkan atensi pada seorang mahasiswi yang kini sedang duduk di hadapan Lavena.

"Jadi, ada urusan apa kalian menyeret paksa saya ke mari?" Perempuan berkacamata bulat itu bersidekap dada dengan tatapan sengit. Meskipun dia tahu siapa gadis yang kini ia hadapi, mahasiswi itu sama sekali tidak tampak takut telah bersikap kurang ajar. "Kau... anak si Menteri Pendidikan itu, kan? Aku tahu kau mempunyai power yang besar. Tapi, menggunakan kuasamu untuk membawa warga sipil secara paksa, itu tindakan kriminal! Sepertinya imej keluarga Sepehr yang dikenal bersih dan berbudi luhur cuma omong kosong belaka." Lanjutnya lugas, sambil tersenyum mengejek.

Magnus menipiskan bibir, menikmati pertunjukan yang tersaji. Selama ini, Lavena selalu dihadapkan dengan orang-orang yang memuja dan menghormatinya. Magnus penasaran, akan seterguncang apa lili putih yang tumbuh di rumah kaca seperti Lavena── ketika dihadapkan dengan sisi lain dunia yang belum pernah ia hadapi.

"Sebelumnya, saya minta maaf karena sudah kurang ajar── menyeret kamu ke sini secara paksa. Tapi, kalau saja kamu bersikap kooperatif, saya tidak akan melakukan itu." Tidak ada ekspresi tersinggung setelah mendengar penghinaan yang mahasiswi itu lontar. Alih-alih Lavena tersenyum manis, secara langsung menambah pesonanya. Sedikit banyak membuat sang lawan bicara mengerjab terpesona── walau hanya seperkian detik. "Saya tidak akan mengambil banyak waktumu, karena saya tahu mahasiswi seperti kamu pasti sangat sibuk. Jadi, langsung saja. Aku ingin membuat kesepakatan kerja sama dengan kamu, Snowy Ball."