5. They're Not What I Expected

5.8K 821 8
                                        

Satu kali dalam seminggu, Lavena memiliki jadwal khusus yang akan ia lakukan bersama Shaye Maliah── sang ibunda. Setiap weekend, selama dua jam, merupakan jadwal qtime antara ibu dan anak itu.

Shaye merangkap sebagai istri sekaligus sekretaris pribadi sang suami. Sebabnya, jadwal Shaye sama padatnya dengan Roderic Heinz Sepehr── sang suami. Namun, Shaye tidak pernah melupakan perannya sebagai seorang istri dan ibu. Oleh sebab itu, Shaye membuat jadwal khusus untuk keluarga dan anak-anaknya agar dapat berkumpul bersama, dengan tujuan agar hubungan keluarga kecil mereka tetap harmonis. Shaye juga tidak ingin anak-anaknya merasa kekurangan kasih sayang karena kesibukan orang tua.

Satu minggu sekali setiap weekend merupakan jadwal rutin Shaye menghabiskan waktu bersama kedua anaknya. Namun, untuk minggu ini, Ruel Ivalo Sepehr── anak sulungnya── tidak dapat membersamai seperti biasa karena sedang berada di luar kota untuk melakukan perjalanan bisnis.

Terhitung sudah tiga minggu jiwa Riona menempati raga Lavena. Meskipun kelak akan mati dengan begitu malang, namun Lavena merasa sangat bersyukur karena memiliki keluarga yang harmonis dengan kedua orang tua yang sangat pengertian. Bahkan semasa hidup sebagai Riona Esmeray, ia tidak pernah diperhatikan sedemikian rupa. Orang tuanya tidak seburuk itu. Mereka hanya terlalu sibuk, sehingga tidak begitu berkontribusi dalam tumbuh kembang Riona. Meskipun begitu, Riona tidak membenci mereka, sebab Riona paham kedua orang tuanya bekerja keras guna memberikan kehidupan terbaik untuk Riona. Hanya saja, saat itu Riona merasa sangat kesepian.

Qtime pertama yang Lavena lakukan bersama ibu dan kakak laki-lakinya adalah melakukan piknik di sebuah danau indah nan asri yang terletak pada desa yang cukup jauh dari ibu kota── memakan waktu sekitar empat jam perjalanan. Dan untuk qtime minggu ini mereka habiskan di mansion, melakukan tea time sembari bercerita banyak hal.

Shaye meletakkan dengan anggun gelas tehnya di atas tatakan, setelah meminum pelan teh favoritnya. Wanita pertengahan empat puluhan itu tersenyum tipis memperhatikan sang bungsu yang tampak berbinar usai menyicipi minumannya. "Mama masih agak kaget liat selera kamu yang berubah." Aku Shaye.

Awalnya, Shaye sangat heran. Lavena yang biasanya sangat menggilai makanan dan minuman manis, dalam tiga minggu terakhir tiba-tiba mengubah seleranya. Namun, ketika gadis itu mengatakan bahwa ia ingin mencoba sesuatu yang baru, Shaye hanya bisa tertawa memaklumi.

Berbeda dengan Lavena, Riona lebih menyukai sesuatu dengan cita rasa yang tajam. Itu sebabnya Riona Esmeray begitu menggilai alkohol dan makanan pedas. Namun, karena tubuh yang ia tempati masih bocah di bawah umur, Riona tidak bisa mencicipi alkohol lagi. Pun menu makan Riona diatur sedemikian rupa, mengikuti intruksi ahli gizi yang dipekerjakan keluarga Sepehr, sehingga Lavena tidak dapat menikmati makanan dan minuman sesukanya. Padahal, Lavena sedang mengidam minuman bersoda dan ceker pedas level setan.

Qtime menjadi salah satu kesempatan emas bagi Lavena untuk mencicipi makanan dan minuman kesukaannya dengan porsi yang cukup bebas. Teh peppermint dengan campuran apel menjadi minuman pilihan Lavena. Rasa mint yang kuat terasa sedikit tajam, yang kemudian ditambahkan apel untuk menciptakan rasa yang lebih halus dan seimbang.

"Aku juga mau nyoba ceker pedes, tapi Mama nggak ngebolehin." Tanggap Lavena sedikit cemberut.

Shaye tersenyum penuh perhatian. "Papa kamu syok banget ketika Mama liatin buku resep yang kamu tulis. Cabe segitu banyaknya bisa bikin sakit. Lagipula, kamu dapet ide dari mana kaki ayam bisa dimakan?" Shaye masih ingat jelas raut buruk suaminya ketika ia menunjukkan buku resep milik Lavena, saat Shaye meminta pendapat Roderic terkait permintaan Lavena yang ingin mencoba sebuah menu baru. Roderic yang biasa memasang ekspresi kaku, saat itu terlihat sangat pias.

𝐅𝐀𝐋𝐋𝐈𝐍𝐆 𝐈𝐍𝐓𝐎 𝐓𝐇𝐄 𝐃𝐄𝐄𝐏 𝐄𝐍𝐃 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang