45

223 18 1
                                    

Pagi ini dikediaman Adrian sedang melakukan ritual pagi atau biasa disebut sarapan

Merry menyendokkan sepiring nasi goreng untuk suaminya, dilanjut untuk menantunya lalu ia bertanya kepada sang putra "Ga, mau nasi goreng apa roti??" tanya Merry

Raga yang tadinya sibuk dengan tab nya menaikkan kepalanya "roti ajaa ma, nanti aku ambil sendiri.." ucapnya lalu kembali menekuk kepalanya

Lalu Merry bertanya kepada Maudi yang baru datang dari arah belakang "kamu Di???" tanyanya

Maudi tersenyum dan menjawab "aku kan bisa ambil sendiri mam, udah gede udah jadi istri orang.." jawabnya ringan lalu mendudukkan bokongnya disebelah sang suami

Adrian yang tadinya fokus membaca koran, lalu melipat korannya, mencopot kaca matanya dan bersuara "udah pada ngumpul, yuk sarapan dulu.." ujarnya

Mereka pun menyendokkan nasi goreng kemulut mereka masing masing, kecuali Raga yang mengigit roti tawarnya tapi matanya tetap fokus pada tabnya

"Ga, makan dulu... Nanti dulu tabnya" tegur sang ibu

Raga pun menoleh kearah sang ibu lalu tersenyum dan mencium pipi sang ibu, ia pun melanjutkan kunyahannya dan berdiri "Yah, aku dulu yaa.. Maa, Mba.. James" ujarnya

Sontak mereka menaikkan kepalanya kearah Raga "sayang kok buru buru, baru makan satu roti ajaa.." tanya Merry

Raga melirik arloji yang melinggkar ditangan kirinya "iyaa ma, habis ini mau jemput Riska kerumah orang tuanya" balas Raga

Mendengar nama Riska, Maudi, Adrian dan Merry bahkan James pun serempak menaikkan alis.. Setelah itu Merry menerbitkan senyumnya "kamu mau jemput dia??" tanyannya ulang

Raga pun mengangguk "aku berangkat yaa" ujarnya

"Ehh tunggu tunggu, mama mau bekelin nasi goreng buat Riska.." tahan Merry sambil berjalan menuju dapur

Raga pun menghela napasnya parah

"Kayanya udah ada kemajuan nih.." ujar Maudi bersuara

Raga menoleh kearah Maudi dengan tatapan malasnya

"Ahhh sayangnya belom ungkapin perasaan.." goda Maudi ulang

Raga mengerutkan keningnya "udah kok.." balasnya cuek

"Tapi masih ambigu tuh, kata Riska" godaan Maudi menjadi jadi

"Ambigu.." batin Raga

Raga tetap cuek dengan ekspreksi dinginnya dibalas dengan kekehan Maudi

Tak lama Merry pun tiba dari arah dapur membawa paper bag yang Raga yakini berisi  kotak makan

"Nah.. Ini, mama titip yaa Ga" ujar Merry menyerahkan bingkisan tersebut

Raga menerima bingkisan tersebut lalu mencium pipi sang ibu "iyaa ma, makasi.. Raga berangkat dulu.." ujarnya

Lalu Raga menyalami sang ayah, mencium pipi Maudi dan berhighfive dengan iparnya "duluan semua.." pamitnya meninggalkan ruang makan

"Hati hati..." jawab mereka serempak

***

Pagi ini Riska terburu buru keluar dari kamar mandinya, ia langsung menuju walk in closet nya memilih baju yang akan ia kenakan untuk mengahadiri sebuah acara, setelah dapat ia pun bergegas menuju meja riasnya memakai tetek bengek per make up an secara buru buru namun tetap menghasikan riasan sempurna.

Pagi ini ia akan menghadiri sebuah acara yang mendapukknya sebagai bintang tamu, namun semalam ia marathon nonton drama korea hingga larut dan membuatnya bangun agak kesiangan

love is happinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang