51

215 18 0
                                    

Tak lama, mobil yang mengantar Riska dan Raga pun tiba dipelataran gedung agensi.

Raga keluar dari mobil, lalu membukakan pintu untuk Riska. Lalu mereka berdua langsung menuju cafe milik agensi tersebut

Ting!

Pintu cafe tersebut terbuka, sebagian staf cafe menoleh menyapa dengan senyum hangat kepada Riska dan Raga.

Riska dan Raga memilih tempat duduk yang agak pojokan, yang tidak terlalu terlihat dari luar. cafe ini memiliki akses yang mudah untuk dilihat dari luar, karna dinding kaca yang mengelilingi cafe tersebut. Riska yang tak ingin jadi pusat perhatian, lebih memilih tempat yang agak sedikit tak terlihat dari luar.

"Kamu nyaman makan disini??" ujar Raga melihat gelagat Riska

"Harus nyaman, karna aku udah laper banget.." ujar Riska sok cuek

Raga menatapnya bersalah "maafin aku yaa Ris.." ujarnya tak enak

Riska menoleh kearah Raga "ck! Udah aku gapapa Ga.." balas Riska menenangkan

Kemudian seorang waiters pun datang membawa buku menu kearah mereka "selamat siang pak Raga, mba Riska.. Silahkan mau pesan apa?" tanya waiters itu ramah

Riska tanpa melihat buku menu terebut mengucapkan pesannya "spagetti bologanaise sama ice lemon tea, tolong.." ujarnya ramah

Sang waiters pun mencatat pesanan Riska dibuku kecil yang digenggamnya, lalu ia menoleh kearah Raga "saya americano saja.." ujar Raga singkat

Riska menoleh kearah Raga "kok gaa makan??" tanyanya

"Nanti ajaa, aku ngopi dulu.." jawab Raga santai

Riska mengerutkan keningnya dan mencubit lengan Raga singkat yang membuat sang empunya meng aduh kesakitan "ssss sakit tau.." ujar Raga mengusap lengannya yang dicubit Riska

"Makan..." ujar Riska sangar

Sang waiters menipiskan senyumnya melihat interaksi antara Riska dan Raga.

"Samain ajaa.." ujar Raga malas kepada sang waiters tersebut. Waiters tersebut mengangguk menuliskan pesanan Raga

"yasudah, mohon menunggu yaa.." ujar waiters tersebut berlalu meninggal Riska dan Raga

Raga yang masi mengusap lengannya dengan muka sebal membuat Riska gemas melihat tatapan sebal khas Raga tersebut, kenapa bisa dia dalam kurun waktu sebentar bisa berubah dari hangat menjadi dingin, dari dingin menjadi imut dan menggemaskasn seperti ini?? Apakah dia juga punya sifat super menyebalkan?? Entahlah kita lihat saja nanti.

"Sakit ya..." ujar Riska pelan

Raga menoleh dengan wajah cemberutnya, oh my dia benar benar imut dengan wajah seperti itu.. Sadarkan Riska bahwa ini benar benar Raga yang tadi sedang menahan gejolak emosi saat dihina oleh ayah Nadia, kenapa dia bisa seimut ini...

"Aku minta maaf ya..." ujar Riska terkekeh

Mimik wajah Raga berubah menjadi tenang, membuat ketampanannya bertambah.. Oh kemana Raga siimut dan menggemaskan tadi.

"Aku gapapa, cuma sedikit kaget ajaa.." ujarnya mengusap pipi Riska pelan

Oh tidakk, sebenarnya dia punya kepribadian gandakah?? Kenapa dia berubah menjadi Raga simanis??

"Ini udah siang banget, kamu belum makan siang.. Tiba tiba pesen kopi, nanti perutnya perih.." ujar Riska tersenyum

Raga tersenyum, hatinya menghangat mendapatkan perhatian dari Riska "iyaa sayangg, makasi.." ujarnya kembali mengusap pipi Riska pelan. Membuat sang empunya tersipu malu

love is happinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang