Disuatu ruangan tidur yang mewah seorang anak manusia masi bergelung disinggasana mahalnya, rasanya ia sangat enggan untuk terbangun mengingat ini hari kesepuluhnya ia berhibernasi
Sreeekkk
Gordyn otomatisnya pun terbuka, sontak memencarkan cahaya dari luar..
Raga pun mengerenyit dalam tidurnya
"Mba udah yakin kalo kamu disini.." ujar sang kakak
"Ck! Harusnya gue hapus finger print pengganti" gumam Raga
"Bangun gak! Mba tau kamu pura pura tidur" ujar Maudi menarik selimut yang membungkus tubuh sang adik
"Apas sih mba?? Aku baru tidur pukul enam tadi lohh.." ujar Raga terjaga
"Siapa suruh kamu tidur jam segitu??" tanya Maudi bertolak pinggang
"Aku ngejarin deadline.." ujar Raga kembali merebahkan badanya
"Makanya, siapa suruh ninggalin kerjaan! Semua pesan telpon mba, mama sama ayah kamu abaikan.. Engga sopan!" ujarnya kembali menarik selimut adiknya
"Mbaa aku lagi kalut, mba mau aku balik lagi melampiaskan kerokok??" tanya Raga
Maudi pun terhenyak.. "Kamu kenapa lagi Ga??" tanya Maudi iba
"Ck! Nanti aku ceritain, James masi disini??" tanya Raga
Maudi mengangguk, "yaudah kamu istirahat.. Nanti makan malam dirumah mama yaa, dia khawatir sama kamu engga ada kabar.. Sampe dia sakit mikirin kamu.." ujar Maudi sedih
Raga pun merasa bersalah.. "Maaf yaa mba, sampein ke mama aku baik baik ajaa.. Nanti aku bakalan mampir.." balas Raga
"Yaudah, mba pamit dulu.." ucap Maudi mengusap bahu sang adik
"Mba.. Riska lagi di Singapore??" tanya Raga saat sang kakak berjalan
Maudi pun menghentikan langkahnya "mungkin hari ini, apa udah kali yaa?? Dia berangkat ke Labuan bajo, kenapa??" tanya Maudi
"Labuan bajo?? Kok mba gaa ngasti tau aku??" tanya Raga ulang
"Ngasi tau kamu?? Buat??" tanya Maudi heran
"Ck! Engga jadi.." balas Raga menghilangkan kegugupannya
Maudi pun menggeleng dan tersenyum penuh arti melanjutkan langkahnya.
****
Saat ini Riska sedang berada dibandara komodo Nusa Tenggara Timur, ia sedang menunggu kedatang sahabatnya Tiara..
Siang ini, suasana bandara cukup ramai.. Rata rata diantara mereka sibuk menggeret kopernya, entah itu pergi ataupun datang..
Riska sedang duduk disalah satu coffe shop yang ada dibandara tersebut, Nita sedang menyebutkan jadwal modelnya selama beberapa hari kedepan
"terakhir sebelum kita pulang bakal ada event penggalangan dana untuk panti asuhan dan masyarakat yang tidak mampu.. Nanti bakal ada beberapa donatur dan investor dari agensi kita" ujar Nita menyelesaikan jadwal modelnya
"Oke.." balas Riska mengangguk
"Chikkk.." teriak Tiara dari arah pintu masuk coffe shop tersebut
Ia menggeret kopernya menuju dimana Riska duduk
"Ck! Kebiasaan deh lo teriak teriak" ucap Riska malas
"Itu refleks tau.." ujar Tiara memeluk sahabatnya
"Gue kangeen.." ulangnya sedikit terisak
"Ck! Jangan mulai deh Tii" ujar Riska memutar bola matanya jengah
KAMU SEDANG MEMBACA
love is happiness
Storie d'amoreCinta... Yang sebelumnya tak pernah aku rasakan... Saat bersamanya, diperlakukan manis olehnya aku merasakan satu debaran yang belum pernah aku rasakan seumur hidupku.. Bahkan, hanya melihatnya dari jauh debaran jantung ku bekerja tiga kali lipat le...