Maudi merasa tak enak kepada Andrew si pemilik butik dan perancang gaun gaun pernikahan yang akan diperagakan oleh Riska nanti.
"Jadi gimana dong Maw Maw" ujar Andrew setelah menyesap tehnya.
Raga melirik sekilas kearah Andrew dan kembali sibuk dengan tab nya.
Maudi baru saja membicarakan soal pembatalan pemakaian model pria untuk baju baju pernikahan yang akan diperagakan nanti.
"Gimana yaa Ndrew" balas Maudi segan.
"Lagian siapa sih yang larang larang?? Kan gue mau memperagakan baju pernikahan yaa pasti pake pasangan lah, masa cewenya doang... Janda dong" ujar Andrew sedikit kesal.
Maudi menghela napas "abis gimana, donatur sekaligus inverstor gue gaa mau kalo Riska dipasangkan sama cowo" balas Maudi. Maudi sengaja tidak bilang kalau adiknya yang keberatan, hanya untuk menjaga privasi.
"Maw Maw, gue sama lo itu udah sahabatan lama. Ya lo bantu gue lah, buat ngelobi investor lo itu" balas Andrew.
"Ato gue deh yang ngomong sama dia" ulang Andrew.
Raga pun berdeham mencoba masuk kedalam obrolan mereka "saya akan bayar denda untuk Riska karna melanggar kontrak kalau anda tetap memakai model pria itu" ujar Raga datar.
Andrew menoleh kearah Raga dan menatapnya heran "maksudnya??" tanya Andrew.
Raga hanya diam dan kembali menatap tab nya. Andrew menoleh kearah Maudi meminta penjelasan kepada sahabatnya tersebut. Maudi hanya meringis tanpa memberi jawaban.
"Jadi adek lo investor yang lo maksud?" tanya Andrew berbisik.
Maudi mengangguk mengiyakan.
Raga menaikkan sudut bibirnya. Sebenarnya ia pun juga mendengar, namun ia pura pura tak mendengar.
"Jadi gimana?? Mau saya bayar dendanya aja atau biar Riska sendiri yang memeragakan gaun gaun itu tanpa ada model pria yang kalian maksud" ujar Raga membuka suara.
Andrew pun menoleh dan berdeham "oke, baik saya akan memakai Riska saja untuk peragaan gaun gaun pernikan rancangan saya" balas Andrew.
"Oke, kalo gitu saya akan lihat kelokasi pemotretan memastikan tidak ada staf laki laki termasuk photographernya" ujar Raga ambigu seolah menitip pesan kepada Maudi dan berlalu dari ruangan Maudi.
Maudi mengerti, sangat mengerti pesan ambigu yang disampaikan Raga lewat ucapannya tadi.
Saat Raga benar benar meninggalkan ruangan, Andrew mencolek lengan Maudi "dia sebenernya kenapa??" tanya Andrew.
Maudi meringis "Riska itu tunangan dia" ujar Maudi berbisik.
Sontak Andrew membulatkan matanya mendengar jawaban Maudi.
-
Seorang MUA sedang membenarkan tatan rias pada wajah cantik Riska di dalam studio. Riska sedang sibuk dengan ponselnya tiba tiba dikejutkan dengan bunyi kencang pintu terbuka, ia pun mengangkat wajahnya dan melihat tunangannya bisakah disebut begitu? Yaa Raga, sedang menatap datar kedalam studio.
"Ga.." ujar Riska. MUA tadi pun berlalu saat Raga mendekat kearah mereka.
"Kamu ngapain kesini??" tanya Riska.
"Liatin kamu" balas Raga datar.
Riska sedikit bingung dengan sikap yang ditunjukkan Raga, pasalnya baru kali ini Raga memperlihatkan sifat datarnya kepada Riska. Yaa meski Riska tau itu memang sifat aslinya, hanya sedikit heran saja. Apa yang terjadi pada tunangannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
love is happiness
RomanceCinta... Yang sebelumnya tak pernah aku rasakan... Saat bersamanya, diperlakukan manis olehnya aku merasakan satu debaran yang belum pernah aku rasakan seumur hidupku.. Bahkan, hanya melihatnya dari jauh debaran jantung ku bekerja tiga kali lipat le...