Pt.18

698 65 2
                                    


Hanbin berhenti di pom bensin, ia harus mengembalikan motornya dalam keadaan bensin full, etika ketika meminjam barang orang lain.

Jam sudah menunjukkan pukul 4, sudah terlalu sore.

"Jen ada kang cilok tuh. Samperin yuk." Ajak Hanbin.

"Mau beli cilok?" Tanya Jennie.

"Kagak cuma mau nyamperin aja."

"Hm mau pamit aja kayak ricis."

Hanbin dan Jennie mendekat ke arah si penjual cilok.

"Cilok neng?" Tanya kang penjual cilok tersebut.

"Enggak kang." Jawab Jennie diiringi dengan senyuman.

Jennie mendekat ke samping Hanbin
"Kang ciloknya manis ya, Bin."

"Kagak liat, mata minus." Jawab Hanbin ketus.

Penjual cilok terheran-heran. Mengapa mereka kemari jika tidak untuk membeli dagangannya.

"Terus ngapain kesini neng?" Tanyanya.

"Hati bang yang nuntun sampe sini." Jennie cengar-cengir gak jelas. "Beli ciloknya 10 ribuan 2 deh kang."

"Gimana gombalan gue Bin?" Tanya Jennie berbisik.

Hanbin melihat ke arah lain. "Gak denger, kuping mampet."

Sementara Jennie hanya terkekeh mendengar reaksi yang Hanbin berikan. Lalu Jennie kembali mengunyah ciloknya sampai belepotan di sudut bibirnya.

"Kalau makan ga usah di belepotin napa, ngode banget." Ujar Hanbin yang mendekat ke Jennie, lalu membersihkan sudut bibirnya yang terkena saos. Sementara Jennie hanya diam.

Tiba-tiba penjual cilok bertanya "Mbak sama masnya pacaran ya."

Spontan Hanbin menjawab. "OTW kang." Mendengar jawaban Hanbin, Jennie hanya mendelik, bertanya apa maksud perkataannya. Hanbin hanya tersenyum jail.

Hanbin mendekat ke arah penjual cilok. "Kang, mulai kapan jualan ciloknya?" Tanyanya basa basi.

"Kepo." Jawabnya dengan kekehan. "Mas nya pendatang?" Tanya penjual cilok itu.

Hanbin menelan cilok yang dibelinya. "Nggak kang, saya KKN disini."

"Tetap saja, orang luar kan?" kata si penjual, masih melihat Hanbin dan Jennie bergantian.

"Kalau boleh tanya, masnya sama mbaknya KKN dimana?"

Hanbin menceritakan semuanya, termasuk tempat KKN nya, saat itu juga terlihat jelas sekali perubahan wajah si penjual.

"Desa mantan saya itu, saya terkenal tampan disana. Rebutan para kaum hawa." Hanbin hanya memperlihatkan mulutnya yang berbentuk O.

"Siapa namanya kang?" Tanya Hanbin penasaran.

"KEPO!"

"Kamprett."

"Berarti sebentar lagi anda akan lewat di hutan *****?"

"Iya kang."

"loh loh, halah dalah."

"Sudah jam segini mas, apa gak bisa besok saja mas, cari saja penginapan, soalnya jam segini sudah jarang ada yang lewat." kata si bapak.

"Enggak kang, saya lanjut saja." kata Hanbin.

"Gini mas, bisa saya minta waktunya sebentar."

Si penjual cilok, tiba-tiba mengatakan hal itu dengan wajah tegang.

KKN✔ [Ikon×Blackpink]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang