Pt.4

1.1K 109 34
                                    


______________________________________

Uang tidak bisa membeli kebahagiaan, tapi mempunyai uang akan lebih bahagia dari pada tidak punya. 🦄
______________________________________

🍭

🍭

🍭

Disinilah cerita ini di mulai.

Jadwal keberangkatan. Semua anak sudah setuju, termasuk Jennie, yang hampir sepanjang hari terus menceritakan, bahwa ibunya memiliki firasat yang buruk pada tempat KKN mereka. Jisoo hanya diam dan mendengar, karena di dalam dirinya, ia merasakan hal yang sama.

Hari keberangkatan, Jisoo, Jennie, Rose, June, Hanbin dan Bobby, sudah berkumpul, perjalanan di lanjutkan dengan mobil elf yang sudah mereka sewa untuk mengantarkan mereka ke pemberhentian dimana nanti mereka akan di jemput oleh warga desa. Jisoo masih bisa melihat temanya, Jennie yang memasang wajah tidak nyaman.

Hanya sebuah harap, yang Jisoo panjatkan, bahwa mereka berangkat dengan utuh dan semoga, pulang dengan utuh juga.

Tetapi, tidak ada yang tahu, doa seperti apa yang akan di jabah oleh Tuhan.

Gerimis mulai turun, sepanjang perjalanan Jisoo hanya melihat ke jalanan yang lengang.

Tepat di pemberhentian lampu merah, ada seseorang yang menggebrak kaca mobil Elf'nya, Jisoo begitu terkejut sampai tersentak mundur. Dari dalam mobil, Jisoo melihat pengemis tua itu, ia terus menggebrak mobil, membuat semua yang ada di dalam mobil kebingungan, termasuk si sopir yang berteriak agar lelaki tua itu berhenti sembari melemparkan recehan, dari bibirnya, Jisoo melihat ia berucap.

"Jangan berangkat nak." suaranya terdengar familiar, seperti suara wanita tua.

Sampailah mereka ditempat pemberhentian, setelah menunggu, terlihat rentetan cahaya motor mendekat dari seberang jalan setapak, Jisoo mengatakanya. "Itu orang dari desanya yang jemput kita."

Rupanya, yang mengantar adalah 8 lelaki paruh baya, dengan motor butut.

"Cuk. Naik motor?" kata Hanbin.

Spontan, saat itu ada yang aneh.

Entah disengaja atau tidak, ucapan yang di anggap biasa di kotanya, di tanggapi lain oleh lelaki-lelaki itu, wajahnya tampak tidak suka, dan sinis tajam melihat Hanbin.

Hanya saja, yang memperhatikan semua sedetail itu, hanya Jennie seorang. apapun itu, semoga bukan hal yang buruk.

"Hanbin goblokkk banget sih, udah tau di desa mistis kaya gini, bisa bisanya misuh misuh." Batin Jennie.

Ditengah gerimis, jalanan berlumpur, pohon di samping kanan kiri, mereka tempuh dengan suara motor yang seperti sudah mau ngadat saja, ditambah medan tanah naik turun, membuat Jennie berpikir kembali.

Sudah hampir satu jam lebih, tapi motor masih berjalan lebih jauh ke dalam hutan.

"Lama banget si anjirr ngga nyampe nyampe." Gumamnya khawatir bahwa yang di maksud Rose, setengah jam lewat 15 menit adalah setengah hari, Jennie mulai berharap semua ini cepat selesai.

Di tengah perjalanan, tidak satupun dari pengendara motor itu yang mengajaknya bicara, aneh. Apa semua warga disana pendiam semua.

Tanpa membuang waktu, mereka pun melanjutkan perjalan.

Jalanan setapak, dengan lumpur karena gerimis, pohon besar dan gelap, dengan kabut disana-sini, terlihat di sepanjang perjalanan.

Malam semakin gelap, dan hutan semakin sunyi sepi, namun, kata orang, dimana sunyi dan sepi di temui, disana, rahasia di jaga rapat-rapat.

Kini, rasa menyesal sempat terpikir di pikiran Jennie, apakah ia siap, menghabiskan 6 minggu ke depan, di sebuah Desa yang jauh di dalam hutan.

Ketika suara motor memecah suara rintik gerimis, namun, semua berubah ketika tiba-tiba, dari jauh terdengar suara.

Suaranya sayup-sayup jauh, namun, semakin lama semakin terdengar jelas. Jisoo mengamati tempat itu, aroma bunga melati tercium menyengat di hidungnya.

Suara familiar, dengan tabuhan kendang dan gong, di ikuti suara kenong, kompyang, membaur menjadi alunan suara gamelan.

Apa ada yang sedang mengadakan hajatan di dekat sini.

Masih mencari, darimana suara itu terdengar, tepat di antara rerumputan di samping jalan setapak. Terlihat, seorang wanita menunduk.

Ia menunduk, kemudian melihat Jisoo, di ikuti dengan lenggak-lenggok lehernya, serta ayunan gerakan tangan dan lenganya, yang bergerak seirama dengan suara gamelan, Jisoo melihat wanita itu menari.

Menari di tengah malam, di tengah, kegalapan hutan yang sunyi senyap.

Gerakanya begitu anggun, meski motor terus bergerak, Jisoo bisa melihat ia menari dengan sangat mempesona, seakan-akan ia bertunjuk untuk sebuah panggung yang tidak bisa Jisoo lihat.

Siapa yang menari di malam buta seperti ini. Jisoo terdiam dalam kengerian yang ia rasakan.

Tanpa Jisoo sadari di sisi lain Jennie juga merasakan apa yang dirasakan Jisoo saat ini.

Dan ketika sayup-sayup suara itu perlahan menghilang, terlihat gapura kayu, menyambut mereka.

sampailah mereka di Desa ****, tempat mereka akan mengabdikan diri selama 6 minggu ke depan.

"Permisi" kata lelaki itu, sebelum meninggalkan  mereka dengan motornya.

"Sini sini" teriak Rose, di sampingnya berdiri seorang pria, wajahnya tenang, dengan kumis tipis, mengenakan kemeja batik khas ketimuran, ia berdiri seolah sudah menunggu sedari tadi.

"Kenalkan, ini pak Jidi, kepala Desa teman kakakku." Kata Rose "Pak Jidi, ini teman saya yang dari kota, yang rencananya mau KKN"

Pak Jidi memperkenalkan diri, bercerita tentang sejarah desanya, di tengah ia bercerita, Jennie pun bertanya kenapa desanya harus sepelosok ini, dengan tawa sumringah, pak Jidi menjawab.

"Pelosok bagaimana maksudnya mbak, bukanya jarak ke jalan besar hanya 30 menit"

Tatapan bingung Jennie, disambut tatapan bertanya oleh semua temanya, seolah pertanyaanya kok membingungkan.

"Mbaknya mungkin capek, jadi mari, saya antar ke tempat dimana nanti kalian tinggal."

Di tengah kebingungan itu, Rose menegur Jennie. "Maksudnya gimana sih Jen? kok lu tanya kaya gitu."

Di situ, Jennie menyadari, ada yang salah.

Tempat menginap untuk laki-laki adalah rumah gubuk yang dulunya seringkali dipakai untuk posyandu, tapi sudah di rubah sedemikian rupa, meski beralaskan tanah, tapi di dalamnya sudah ada ranjang yang beralasakan tikar.

Sedangkan untuk perempuan, menginap di salah satu rumah warga.

~TBC~

Hmm kira kira siapa sih yg ketok pintu?👀

Jangan lupa kasi vote & komen kalian, 😘

Dan terima kasih udah mau baca 💓

KKN✔ [Ikon×Blackpink]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang