Crush & Burn

2.1K 256 6
                                    


Pecahan gelas kaca itu mengenai tangan Yeonjun membuat tangannya berdarah tapi yang Yeonjun lakukan hanya menatap Kai, ruangan itu terasa semakin gelap bagi Kai ketika Yeonjun berjalan mendekatinya. Setiap langkah Yeonjun terasa seperti membuat lantai rumah yang Kai pijak bergetar, tatapan matanya yang tajam seperti menusuk Kai.

Yeonjun mengukung Kai diantara dinding dan dirinya, satu tangannya mengepal dan meninju dinding disebelah kepala Kai, membuat wajah Kai pucat pasi melihat dinding disebelahnya sedikit retak akibat pukulan Yeonjun.

"Why do you hurt me?" Gumam Yeonjun pelan.

"A-apa?H-hyung..Apa yang kau lakukan?!" Suara Kai sedikit bergetar karena takut.

"Love me, I want you to only love me! the only man you are allowed to love is me. Mereka hanya akan menyakitimu, mereka tidak pantas untukmu" Jari - jari tangan Yeonjun mencengkram kepalanya, seolah - olah mencegah sesuatu keluar, Yeonjun terduduk dilantai didepan Kai, tubuh Yeonjun gemetaran. Kai terdiam mematung menyaksikan kejadian itu, Yeonjun yang selalu tenang dan jarang menunjukkan ekpresi itu saat ini terlihat seperti kalut dan putus asa.

"A-aku akan menelepon Beomgyu" Ucap Kai yang berpikir jika Beomgyu mungkin bisa membuat Yeonjun tenang, Kai berjalan melewati Yeonjun. Namun kemudian Yeonjun mengangkat tubuh Kai seolah Kai itu sangat ringan.

"Hyung, turunkan aku." Ucap Kai, Kai merutuki kenapa dirumah saat itu sepi sekali, dimana ibunya?dimana para pelayan?

Yeonjun membawa Kai ke garasi dan membuka pintu penumpang sebuah mobil memasukan tubuh Kai dan menutup pintunya dengan keras. Kai menatap horor Yeonjun yang berjalan memutari mobil menuju kursi kemudi dan menyalakan mesin mobil dengan kunci yang sudah tergantung disana. Kai mencengkram erat lengan Yeonjun.

"Hyung, tolong tenanglah dulu sebentar" Ucap Kai. Yeonjun menatap Kai lalu mulai menjalankan mesin mobil.

"Pakailah sabuk pengamanmu, Kai" Ucap Yeonjun datar.

"Kita akan kemana, Hyung?" Tanya Kai. Yeonjun hanya terdiam tidak menjawab pertanyaan Kai.

Kai menghela nafas dan menyandarkan kepalanya pada kursi mobil.

Kai terbangun saat merasakan seseorang membopong tubuhnya, disekitar Kai gelap karena saat itu sudah malam cahaya yang bisa Ia lihat adalah cahaya bulan dan bintang. Yeonjun menurunkan Kai saat mereka sudah berada disebuah kabin ditengah hutan. Kai merasa seperti ia berada dalam sebuah film horor.

"Ini adalah tempat persembunyian ku saat aku butuh ketenangan" Ucap Yeonjun memecahkan kesunyian. Mendengar suara Yeonjun yang melembut dan tidak terdengar marah lagi membuat Kai sedikit merasa tenang. Yeonjun membuka pintu kabin itu, kabin itu memiliki satu ruang kamar tidur dengan ruang dapur kamar mandi lengkap. Kai memandang sekitar kabin itu.

Sejak kapan Yeonjun Hyung memiliki tempat seperti ini? batin Kai membuat Kai tersadar jika banyak hal yang ia tidak tahu tentang Yeonjun, dulu Kai merasa jika Ia sangat mengenal Yeonjun namun sekarang Ia merasa tidak mengetahui tentang apapun.

Kai menatap Yeonjun yang berjalan kearahnya, membuang baju yang Yeonjun pakai kelantai.

E-eh??!!

Kai tersadar dan terkejut saat menyadari Yeonjun sudah mengukung Kai diantara kasur dan dirinya, Yeonjun mengigit leher Kai pelan, kedua mata Kai membulat karena terkejut dan merasa takut, Kai meronta-ronta.

"Hyung, Apa yang Kau lakukan?!"

Satu tangan Yeonjun menyelinap masuk kedalam kemeja Kai, jari - jarinya bermain dan mengelus lembut punggung dan pinggang Kai.

"You're mine now" bisik Yeonjun lembut ditelinga Kai.

Yeonjun menyerang leher Kai lagi, Kai berusaha untuk mendorong dada Yeonjun kuat - kuat.
"Hyung, kumohon jangan lakukan ini. Kita ini bersaudara, Hyung"

Yeonjun menghentikan aksinya menciumi leher Kai dan menatap Kai, Kai yang sedari tadi memejamkan matanya rapat - rapat pun membuka matanya dan bertemu pandang dengan Yeonjun.

"Apa aku terlihat peduli dengan hal itu?" Ucap Yeonjun.

"Hyung, it isn't worth it, please" Kai memohon Yeonjun agar tidak melanjutkan hal yang akan dia lakukan pada Kai.

"You are worth everything to me, even my life" Bisik Yeonjun dengan bibir mereka yang hampir bersentuhan, Kai bisa merasakan hembusan nafas Yeonjun yang terasa hangat mengenai wajahnya.

Sedetik kemudian Yeonjun mengikis jarak diantara bibir mereka, melumat dengan lembut bibir Kai, Kai yang terkejut tubuhnya seolah membeku, Ia tidak bergerak saat Yeonjun mencium, mengulum dan menggigit lembut bibir bawah Kai, Kai baru tersadar kembali ke dunia nyata saat merasakan sesuatu memasuki mulutnya, sesuatu yang basah dan terasa hangat.

Kai belum pernah merasakan berciuman dengan orang lain sebelumnya, gerakan bibir Yeonjun yang lembut seolah menghipnotis Kai dan membuatnya terlarut, ciuman yang terasa hangat karena hembusan nafas keduanya membuat Kai merasakan desiran - desiran aneh di dadanya. Bibir Kai yang terasa lembut dan manis ditambah dengan aroma buah - buahan dari tubuh Kai membuat Yeonjun merasa ketagihan, seolah mengulum, melumat bibir lembut Kai tidak cukup baginya, Ia ingin memiliki semuanya, semuanya yang ada ditubuh adiknya itu. Satu tangan Yeonjun semakin berani, Ia menyentuh satu nipple Kai dan memainkannya membuat Kai mengeluarkan suara desahan, mengukir senyuman miring dibibir Yeonjun saat mendengarnya.

Yeonjun melepaskan pagutan dibibir mereka, kedua matanya menatap wajah Kai, mengagumi setiap inci wajahnya. Adik kesayangannya yang akan jadi miliknya seorang. Kai menatap balik Yeonjun dengan kedua mata sayunya, bibirnya semakin memerah karena ciuman mereka tadi.

Yeonjun menciumi lembut leher Kai, satu tangannya membuka kancing kemeja yang Kai pakai. Ciuman Yeonjun turun ke dada Kai, Kai mengeluarkan desahan pelan dan hembusan nafas pelan saat Yeonjun menjilati satu nipple Kai, satu tangan Kai meremat lembut rambut belakang Yeonjun. Satu tangan Yeonjun turun untuk membuka celana yang Kai pakai membuat Kai tersadar dari euphoria kenikmatan. Kai memegang tangan Yeonjun mencegahnya membuka celana yang Ia pakai.

"Hyung, no! Please, this is wrong"

" I wont let you go ever again"

Yeonjun membuka kancing celana Kai dan menurunkannya, Kai bangun dari posisi berbaringnya.

"Hyung, A-aku belum siap! Aku belum pernah melakukan hal ini dengan siapa pun" Ucap Kai resah.

"Tenang saja, Aku akan melakukannya dengan lembut" Ucap Yeonjun, Ia mencium bibir Kai membuat Kai terjatuh dan berbaring lagi.

Kai tidak bisa membiarkan Yeonjun melakukannya, jika mereka melakukannya maka hubungan yang mereka miliki tidak lagi sama, terlebih lagi saat ini mereka berdua memiliki kekasih.

Kai mendorong tubuh Yeonjun, melepaskan ciuman dibibir mereka.

"Hyung, please. Kita berdua memiliki kekasih" Ucap Kai dengan mata yang berkaca - kaca.

Tiba - tiba saja Yeonjun melepaskan kukungannya pada tubuh Kai dan berbaring disebelah Kai. Kai merasa terkejut saat Yeonjun menghentikannya, Kai pikir Yeonjun akan memaksanya untuk tetap melakukannya.

"Tidurlah" Ucap Yeonjun pelan, kedua matanya tertutupi oleh punggung tangannya. Kai membuka mulut untuk mengatakan sesuatu namun mengurungkannya, Kai merasa bingung dengan sikap Yeonjun. Kai membalikkan tubuhnya membelakangi Yeonjun dan berusaha untuk tidur.

Malam kian larut, hembusan angin yang terasa dingin berhembus melewati celah pintu dan jendela. Yeonjun bangun dari posisi tidurnya dan melihat kearah Kai yang sudah tertidur, Yeonjun mengambil selimut kemudian menyelimuti tubuh Kai.

Jari - jari tangannya menyisir lembut rambut Kai, mengecup lembut kening Kai.
"Maafkan aku, aku tidak bisa membiarkan hubungan ini terus berlanjut" Bisik Yeonjun

Kedua kaki Yeonjun turun memijak lantai, Ia mengambil sweater dan sepatu kemudian memakainya. Yeonjun berjalan kearah pintu, tangannya yang bergetar meraih gagang pintu. Yeonjun menoleh menatap tubuh Kai yang terlelap sebelum Ia membuka pintu dan berjalan keluar dikegelapan malam.

Aku merasa sangat takut dengan apa yang akan aku lakukan, namun jika itu untukmu maka aku akan melakukan apapun. Terkadang aku merasa takut dengan diriku sendiri.

I'm scared of what i have become

Indecent Affection ~Yeonkai~ ~Taekai~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang