~You are my blue crayon,
The one I never enough of
The one I use to color my sky~
.
.
"Bagaimana kita akan mengatakan tentang hal ini pada Appa dan juga Eomma?" Ucap Kai tatapannya tertuju pada luar jendela kamarnya."Kau tidak perlu khawatir tentang hal itu, aku yang akan mengurusnya." Ucap Yeonjun.
Menghela nafas, Kai menatap seekor kupu - kupu yang hinggap dipagar balcony kamarnya dan kemudian melihat kupu - kupu itu terbang menjauh. Betapa Kai merasa iri pada seekor kupu - kupu sekarang, memiliki kebebasan untuk melakukan apapun dan pergi kemanapun tanpa ada suatu masalah pun.
Meskipun Yeonjun meyakinkan Kai, bahwa mereka bisa bersama namun Kai tidak bisa menghilangkan keraguannya. Terlalu banyak hal - hal yang akan menghalangi mereka, Ia belum mengakhiri hubungannya dengan Taehyun, dan masalah utamanya adalah Yeonjun dan Kai kakak adik, sedalam apapun mereka saling mencintai, hubungan mereka tetaplah salah.
Appa banyak menanyai Yeonjun semalam, kemana saja Ia menghilang hampir 3 bulan lamanya, terlebih lagi Yeonjun berada ditahun akhir Ia disekolah, sedangkan Eomma nampak acuh, Ia terlihat tidak suka dengan kembalinya Yeonjun kerumah itu.
"Aku rasa kita tidak bisa tinggal dirumah ini lagi." Ucap Yeonjun memecah kesunyian mereka yang terlarut dengan pemikiran mereka masing-masing.
"Ibuku tidak akan mengizinkanku untuk tinggal sendiri. Apalagi aku masih bersekolah saat ini, Hyung." Ucapnya.
"Kau tidak tinggal sendiri, Kau akan tinggal denganku." Ucap Yeonjun.
"Ibuku membencimu, Hyung. Ia akan semakin tidak setuju dengan rencana itu."
Yeonjun mengusak rambutnya dengan kasar
"Jangan melakukan hal gila lagi, Hyung. Aku mohon." Ucap Kai, Ia tidak bisa membaca hal apa yang ada dipikiran Yeonjun saat ini.
Yeonjun duduk diatas kasur milik Kai, dengan kedua tangannya yang bertumpu dipahanya dan menutupi wajahnya.
"Aku rasa kita harus menunggu" Ucap Kai pelan.
"Ya, kurasa" Yeonjun bangkit dari posisi Ia duduk dan menghampiri Kai yang berdiri didekat jendela.
Satu tangan Yeonjun meraih pipi Kai dan mengusapnya pelan, kedua mata mereka saling bertatapan. Yeonjun mengecup bibir Kai lembut, sebelum Ia mengulum bibir Kai dengan lembut namun menuntut.
Setiap mereka berdua bersentuhan, Kai merasa Ia tengah melakukan dosa besar yang tidak terampuni. Mereka tidak mengetahui bahwa, ada seseorang yang melihat kejadian itu dari arah kebun belakang rumah mereka.
Kai tengah mengerjakan tugas sekolahnya saat Ibu Kai memasuki kamarnya.
"Kai, ada yang ingin Aku katakan padamu." Ucap Ibunya, Ia terlihat gelisah."Ada apa, Eomma?" Tanya Kai menghentikan kegiatannya dan menatap kearah Ibunya.
"Eomma akan bercerai dengan Appa." Ucap Ibu Kai.
"Apa?!" Kai sangat terkejut mendengar hal ini, meskipun Ia tau jika hubungan kedua orang tuanya tidak baik sejak kedatangan Yeonjun kerumah mereka, Kai tidak menyangka bahwa kedua orang tuanya akan melakukan hal itu.
"Apa Appa sudah menyetujuinya?"
"Iya, Ia sudah menyetujuinya. Meskipun hal ini belum disah kan dipengadilan, lusa kami berdua akan hadir dipersidangan."
"Apa Eomma sudah merencanakan hal ini sejak lama? Mengapa tidak memberitahukan aku lebih dulu??"
"Eomma sudah mengajukan gugatan sebulan yang lalu, Appa baru menandatangani nya seminggu yang lalu karena baru pulang dari luar negri. Kau tau Kai, Eomma melakukan ini karena terpaksa? Eomma tidak bisa tinggal lagi dirumah ini. Eomma tidak memberitahukan hal ini padamu sebelumnya karena Kau terlihat murung beberapa bulan belakangan ini."
"Apa Yeonjun Hyung sudah tau tentang hal ini??"
"Appa mu akan memberitahukan hal ini padanya saat Ia pulang dari kantor hari ini."
Kai tertegun
"Kita akan keluar dari rumah ini minggu depan, dan sementara akan tinggal ditempat bibimu sampai kita mengurus kepindahan tempat sekolahmu."
"Pindah?"
"Ya, kita akan pindah ke gwangju, kampung halamanku. Rumah nenekmu kosong disana, kita tidak bisa menumpang terus dirumah bibimu." Ucap Eomma.
Dada Kai terasa sesak seketika, bukankah ini terlalu cepat?! Baru saja Ia meyakinkan dirinya tentang hubungannya dan Yeonjun, kali ini takdir akan memisahkan mereka berdua.
Takdir pun tidak mengizinkanku untuk bersama dengannya, mungkin ini lebih baik.
"Kai, Aku tidak ingin Kau mendekati Yeonjun sampai kita pindah dari rumah ini."Ucap Eomma
Kai menatap Ibunya dengan raut wajah penuh tanya.
"Aku melihatnya." Ucap Ibu Kai pelan.
"Maksud Eomma?"
"Aku melihat apa yang Kau lakukan dengan Yeonjun tadi siang. "
Kai terkejut luar biasa hingga Ia tidak bisa berkata apa - apa.
"Dia pasti memaksamu kan, untuk melakukannya? Eomma tidak akan mengatakannya pada Ayahmu sebelum kita keluar dari rumah ini, kita berdua akan terkena masalah jika ayahmu mengetahuinya sekarang."
"Hal ini bukan hanya salah Yeonjun Hyung! Aku juga bersalah!" Ucap Kai. Kai tau ibunya akan mengatakan hal ini saat mereka sudah pindah karena yang akan terkena masalah hanyalah Yeonjun yang tinggal serumah dengan Appa.
"Kai! Aku melakukan ini untuk kebaikan kita berdua! Eomma mohon, jangan beritahukan pada siapapun sekarang, bahwa aku sudah mengetahuinya."
"Ta-tapi..."
Ucapan Kai tertahan saat mendengar suara pintu dibanting dengan sangat keras, hingga dinding kamar Kai pun ikut bergetar. Dan suara itu terdengar dari kamar Yeonjun yang terletak disebelah kamar Hueningkai.
Sontak Kai dan Ibunya menatap kearah pintu kamar Kai yang tertutup.
"Sepertinya Appa mu sudah pulang dan memberitahukannya. Ingat Kai, akan apa yang Eomma katakan sebelumnya." Ucap Eomma menatap mata Kai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indecent Affection ~Yeonkai~ ~Taekai~
Mystery / ThrillerYandere Half Brother Yaoi contain explicit sex scene ~Yeonjun x Hueningkai ~Possesive & Obssesive ~Mental illness ~Violence, murder, forced love ~BoyxBoy YOU HAVE BEEN WARNED