Pagi harinya, Kai pergi ke sekolah dengan tergesa. Ia ingin menghindari Yeonjun dan pergi kesekolah sendirian, Kai bahkan melewatkan sarapan paginya saat itu. Kai masih sedikit merasa takut atas sikap aneh Yeonjun saat sepulang sekolah kemarin.
"Hei!"
Kai merasa jika jantungnya jatuh keginjalnya. Apakah mungkin Yeonjun melihatnya saat pergi dari rumah dan menyusul Kai. Kai membalikkan tubuhnya dengan perlahan, dan ternyata itu hanyalah Taehyun. Kai menghembuskan nafas lega.
"Kau sendirian?" Tanya Taehyun setelah berdiri dihadapan Kai. Taehyun menoleh ke kanan dan ke kiri seperti mencari seseorang.
"Iya. Ada apa?" Tanya Kai.
"Ah, tidak. Aku hanya merasa sedikit heran Kau tidak bersama Kakakmu itu. Dia selalu ada bersamamu" Ucap Taehyun.
"Aku pergi duluan tadi. sepertinya Yeonjun Hyung masih dirumah." Ucap Kai
"Jika begitu, Kita berjalan menuju sekolah bersama ya" Ucap Taehyun.
"Ba-baiklah" Ucap Kai sembari tersenyum
Mereka berdua pun berjalan bersama kesekolah, sesekali bahu mereka tidak sengaja saling bersentuhan membuat Kai memalingkan wajahnya, menyembunyikan pipinya yang bersemu merah.
Saat makan siang pun Kai menghindari Yeonjun, dia keluar kelas paling pertama. membeli roti soba dikantin dan juga minuman lalu berjalan menuju taman dibelakang sekolah dan duduk dibangku yang ada disana. Taman itu terlihat sepi saat jam istirahat karena kebanyakan murid berada dikantin.
Braak!!
Kai yang sedang santai memakan rotinya saat itu terkejut karena ada yang menendang sandaran bangku yang berada tepat disebelahnya, Kai mendongakkan wajahnya, matanya sedikit tertutup oleh poninya yang panjang.
Didepan Kai berdiri tiga orang lelaki dan juga satu orang perempuan, Lee Hana. Merupakan salah satu gadis yang paling cantik disekolahnya. sementara ketiga lelaki lainnya siapa lagi jika bukan kumpulan para lelaki yang selalu memujanya bak seorang dewi. Kai hanya memandangi mereka, menunggu mereka mengucapkan maksud kedatangan mereka saat itu.
"Kau tau jika Taehyun itu milikku?! Aku tidak suka melihatmu dekat dengannya. Bagimana jika ia tertular gay seperti dirimu?!" Ucapnya.
"Kami hanya berteman" Ucap Kai santai.
"Omong kosong. Aku tau bagaimana kau menatapnya dengan penuh cinta. Kau pasti berharap dia akan jatuh cinta padamu, Kan?!" Ucap Lee Hana.
"Apa kau merasa tidak percaya diri? sehingga harus menemuiku seperti ini?!" Ucap Kai
"Apa aku tidak salah dengar?!apa kau merasa Aku takut tersaingi oleh seorang gay seperti dirimu?"
"Tidak ada salahnya menjadi berbeda." Ucap Kai pelan. "Kau tau?Jika ternyata kecantikan wajah tidak selalu disertai dengan kecantikan hati" Ucap Kai terkekeh pelan.
"Apa Kau meledekku?"
"Apa kau merasa seperti itu?aku tidak mengatakan jika itu dirimu" Ucap Kai tersenyum miring. Lee Hana menggigit bibir bawahnya kesal.
"Aku ingin tau, apakah senyum itu masih bisa bertahan dibibirmu setelah mereka menghajarmu habis - habisan?" Ucap Lee Hana sembari tertawa seperti nenek sihir dan memberi isyarat pada ketiga lelaki itu untuk memberi pelajaran pada Kai.
Ketiga Lelaki itu menghajar Kai. menendangi perut Kai, juga memukulinya. Bukan hanya itu Lee Hana bahkan merekam kejadian itu.
"Kau tau apa yang akan diterima oleh gay sepertimu?" Ucap salah satu lelaki. kedua lelaki lain berjalan kesisi Kai dan memegangi tangan Kai. Satu lelaki lagi membuka ikat pinggang celana Kai. Kai menendangi mereka secara asal. Keempat manusia itu menertawainya, Mata Kai sudah banjir oleh airmata.
Tubuh lelaki yang menindih Kai tiba - tiba terlempar karena menerima tendangan dari samping. Ia memegangi perutnya sembari meringis. Suara tawa mereka terhenti. Lee Hana yang sedari tadi asik merekam kejadian itu matanya terbelalak dengan mulutnya yang terbuka. Ia tidak bisa bergerak saat handphone yang ia pegang hancur begitu saja karena bersentuhan dengan dinding. Mereka menatap horor sosok lelaki yang telah berdiri diantara mereka, sementara Kai menghembuskan nafas lega, ia menaikkan celana seragamnya yang sedikit turun.
Satu lelaki itu bangkit berdiri dan hendak melarikan diri, namun sebuah tendangan mendarat dipunggungnya membuatnya jatuh tersungkur mencium tanah.
"You messed with the wrong person" Ucap lelaki yang menolong Kai sembari terkekeh kecil. Mata tajamnya menatap pada mereka, membuat lutut mereka terasa bergetar melihat aura gelap yang terpancar darinya. satu lelaki lagi sudah duduk bersimpuh mengucapkan kata maaf berkali-kali berharap dilepaskan begitu saja
but, he is not buying it.
Dia menendangi dan memukulinya seperti yang lelaki itu lakukan pada Kai. seperti nya mereka baru sadar karena telah berurusan dengan orang yang salah, mereka lupa siapa Kakak Kai.
Lee Hana sudah jatuh terduduk, wajahnya tertutupi oleh rambutnya yang telah basah oleh keringat, tubuhnya gemetaran. Dia tidak pernah merasakan perasaan setakut ini. Mata tajam Yeonjun menatap padanya sedangkan ketiga lelaki itu sudah tersungkur tidak berdaya. Tentu saja Lee Hana akan mendapatkan balasan yang paling buruk diantara keempat orang tersebut. Bagaimanapun juga ia adalah dalang dari semua ini, namun Yeonjun menahannya, ia tidak akan melakukannya dihadapan adik kesayangannya dan membuat image nya menjadi buruk bagi Kai. Tapi Yeonjun tidak bisa berhenti membayangkannya, tubuh Lee Hana yang bersimbah darah, membuat Yeonjun menyinggungkan senyuman dibibirnya.
Yeonjun memeluk tubuh Kai yang masih gemetaran menyaksikan kejadian dihadapannya.
"Maafkan aku, karena Kau luput dari pengawasanku, Kau jadi harus menerima semua ini. Aku akan selalu berada disisimu mulai saat ini" Ucap Yeonjun sembari mengusap-usap punggung Kai.Mendengar hal ini Kai tidak tau jika ia harus merasa lega atau sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indecent Affection ~Yeonkai~ ~Taekai~
Misterio / SuspensoYandere Half Brother Yaoi contain explicit sex scene ~Yeonjun x Hueningkai ~Possesive & Obssesive ~Mental illness ~Violence, murder, forced love ~BoyxBoy YOU HAVE BEEN WARNED