Hueningkai berjalan kesekolah dengan langkah gontai dan kepala tertunduk, tidak ada suara sepatu yang bersinggungan dengan jalan beraspal dibelakangnya, seperti dipagi hari yang biasanya. Sosok Yeonjun yang selalu mengikutinya layaknya bayangan Kai sudah tidak ada lagi. Sudah hampir dua minggu Yeonjun menghilang dari kehidupan Kai, keluarga mereka pun sudah mencari Yeonjun kemana pun, kelingkungan tempat tinggal Yeonjun yang dulu bahkan melaporkan hilangnya Yeonjun pada polisi. Namun polisi hanya mengatakan itu adalah hal biasa persoalan remaja yang kabur dari rumah, mereka meminta keluarga Kai untuk menunggu hingga Yeonjun pulang sendiri kerumah karena permasalan ini bukanlah tentang penculikan atau tindakan kejahatan semacamnya.
Mencari keberadaan seseorang bukanlah hal yang sulit bagi keluarga Kai, mereka hanya tinggal membayar intel - intel dari perusahaan swasta yang bisa mencari Yeonjun. Namun keberadaan Yeonjun sendiri sangat sulit untuk ditemukan, seperti ia sudah kabur keluar negri atau bahkan keberadaannya itu sudah hilang ditelan bumi.
"Pagi, Kai!" Sapa Taehyun yang menunggu Kai didepan gerbang sekolah.
"Pagi." Ucap Kai sembari berusaha untuk tersenyum.
"Apa Kau tidak bisa tidur lagi tadi malam?" Tanya Taehyun yang melihat kantung mata Kai semakin hari semakin besar saja.
"Begitulah." Ucap Kai lirih.
"Yeonjun pasti akan segera kembali." Ucap Taehyun menghibur Kai.
Meskipun mereka berdua kini sudah tidak berpacaran lagi, Taehyun sekarang menjadi sahabat baik Kai dan selalu menjaganya menggantikan Taehyun.
Kai hanya membalas ucapan Taehyun dengan senyuman tipis, Kai selalu mengharapkan hal itu terjadi setiap hari. Ia sering terburu - buru keluar kamar jika Ia mendengar suara langkah kaki didepan lorong kamarnya, berharap bahwa Yeonjun yang datang, namun selalu berakhir dengan kekecewaan karena itu hanyalah suara langkah kaki maid yang sedang membersihkan lorong atau hanya Ibu Kai yang datang kekamar Kai.
Yeonjun dan Kai tinggal serumah sudah hampir 6 tahun lamanya, sosok Yeonjun yang selalu berada disisinya sudah merupakan suatu kebiasaan bagi Kai, saat sosok itu menghilang Kai merasa sangat kehilangan, seperti telah kehilangan hal yang paling berharga dihidupnya.
"Hyung, mau sampai kapan Kau bersembunyi disini?"
"Entahlah." Ucap lelaki itu, tangannya masih asik menekan tombol game control ditangannya.
"Keluargamu menyewa seorang detektif swasta dan menanyai keberadaanmu pada teman sekelasmu." Ucap lelaki berambut pirang sembari duduk dikasur, Ia menyimpan tas sekolah yang ada dibahunya itu disampingnya.
"Apakah mereka menanyaimu juga?" Tanyanya dengan kedua mata masih terpaku pada layar monitor.
"Iya. Sepertinya aku yang paling dicurigai. Namun untung saja aku pandai berakting." Ucapnya sembari terkekeh.
"Lalu bagaimana dengannya?" Ucap lelaki itu menyimpan game control yang Ia pegang itu dimeja, tubuhnya berbalik memandang anak lelaki yang sedang duduk diatas kasur.
"Ia terlihat buruk." Ucapnya berhenti sejenak.
"Sepertinya Ia sangat khawatir padamu. Aku merasa kasihan padanya. Kenapa kau tidak pulang saja,Hyung?"
"Aku tidak tau apa yang akan aku lakukan jika melihatnya lagi. Aku tidak ingin menjadi seseorang yang dia benci." Ucapnya sembari berbalik badan dan meraih game control itu lagi.
"Dia pasti akan mengerti. Jika kau membicarakannya. Melihat dia sampai seperti itu, aku yakin dia tidak akan membencimu."
"Aku takut tidak bisa mengontrol diriku sendiri. Dan berakhir dengan mengurungnya lagi dikabin. "
"Lalu kau akan seperti ini terus? Memperhatikannya dari jauh?! Dan Kau akan menggila lagi diapartemenku saat Kau melihatnya dengan Taehyun?!"
"Lalu apa yang harus Aku lakukan, Beomgyu?!"
"Entahlah! Berbicara langsung dengannya mungkin?! Atau Kau bisa mengakui semua dosamu dan melaporkan dirimu sendiri kepolisi karena hal yang telah kau lakukan untuk mengurangi rasa bersalahmu itu.?!
"Apa? polisi?! Kau gila? Mereka akan mengurungku dan memisahkan aku dengannya!"
"Apa bedanya dengan sekarang? Kau pun menghindar darinya! Kalau kau tidak berani lapor atau aku yang akan melaporkanmu?! Atau Aku akan memberitahu Kai tentang keberadaanmu disini?setidaknya lakukanlah sesuatu!"
Beomgyu merasa menyesal sudah terlalu banyak berbicara, wajahnya pucat saat Yeonjun mengukungnya. Gerakan Yeonjun sangat cepat hingga Beomgyu tidak mampu menghindar, Yeonjun memegangi kedua tangan Beomgyu yang berada disamping kepalanya, dengan tubuh Yeonjun berada diatas tubuh Beomgyu yang terbaring diatas kasur.
"Don't you dare! You know what i am capable of doing. Besides, Kau juga membantuku menghilangkan barang bukti. Kita berdua akan berakhir membusuk dipenjara!" Dengan kedua mata tajam Yeonjun menatap pada Beomgyu.
Mereka berdua sudah banyak melakukan hal buruk bersama, mereka berdua sudah kenal sejak Yeonjun belum ditemukan oleh Ayah Kai. Beomgyu adalah spoiled child yang bosan dengan kehidupannya yang kaya raya dan Yeonjun adalah neglected child yang sudah hidup dijalanan sejak kecil. Mereka berdua sering melakukan kejahatan - kejahatan kecil bersama dulu.
Apakah Beomgyu menyesal karena telah membantu Yeonjun dengan kejahatannya? Tidak. Ia sama sekali tidak menyesalinya, rasa sayang yang Ia miliki untuk Yeonjun membuatnya mampu melakukan apa saja untuk Yeonjun. Namun melihat Yeonjun yang tersiksa karena telah mencintai adik tirinya itu membuat Beomgyu sakit. Bagaimana mungkin Yeonjun mengabaikan Dia yang telah melakukan apapun untuknya dan malah menyukai adik polosnya itu.
Beomgyu merasa senang karena Yeonjun menjadikannya tempat untuk berlindung, Ia menjadi tempat pertama dan mungkin satu - satunya yang ada dipikiran Yeonjun saat Ia butuh tempat untuk sembunyi. Beomgyu selalu berpikir, apapun yang dilakukan oleh Yeonjun, Yeonjun pasti akan kembali padanya, seperti dulu. Begitupun harapnya saat Kai menolak Yeonjun nanti, Ia pasti akan kembali kesisinya lagi.
Haaaiii..aku lanjut buku ini dan akan aku tamatin 2-3chapter lagi ☺️☺️ dan akan lanjut nulis ff yang ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Indecent Affection ~Yeonkai~ ~Taekai~
Gizem / GerilimYandere Half Brother Yaoi contain explicit sex scene ~Yeonjun x Hueningkai ~Possesive & Obssesive ~Mental illness ~Violence, murder, forced love ~BoyxBoy YOU HAVE BEEN WARNED