Suara bel disekolah tanda istirahat terdengar berbunyi nyaring, para murid berhamburan keluar kelas sebagian murid berburu kekantin untuk mendapatkan makan siang mereka, sebagian lagi ada yang memakan bekal makan siang mereka didalam kelas. Sementara itu, satu anak lelaki berparas manis berjalan dengan malas menuju kantin, Ia tau jika jam seperti ini kantin disekolahnya akan penuh dengan murid yang berdesakan berburu makanan namun Kai merasa jika tenggorokan nya kering, dia ingin mencari sesuatu untuk menyegarkan dahaganya. Langkahnya terhenti saat telah berada didepan salah satu mesin otomatis yang menjual minuman yang berada dikantin sekolahnya, Kai merogoh saku yang ada diseragamnya namun tidak menemukan selembar pun uang disana, Kai berdecih kesal rupanya ia menaruh uang didalam tas sekolahnya yang berada dikelas. Kai memandang nanar deretan minum - minuman segar, ia menelan air liurnya sendiri.
Pluk
Tiba - tiba sebuah tangan (?) menyodorinya sebotol minuman dingin, Kai yang terlalu fokus memperhatikan deretan minuman itu tidak menyadari jika ada orang lain yang berdiri disebelahnya. Pandangannya teralihkan dari deretan minuman menjadi pada tangan yang terjulur disebelahnya dan kemudian pandangannya beralih lagi kepada wajah seseorang yang telah berdiri disebelahnya.
"Kau terlihat kehausan" Ucap orang itu sembari tersenyum.
Kai yang mengetahui siapa orang yang berada disebelahnya pun pipinya memerah, Kai merasa dia terlihat seperti orang bodoh yang hanya berdiri memandangi deretan minuman dingin didepan mesin otomatis itu, terlebih lagi orang yang menyaksikannya itu adalah orang yang ia sukai, Taehyun.
Taehyun mengisyaratkan agar Kai menerima minuman yang ia tawarkan.
" Te-terima kasih, tae. Uangku tertinggal dikelas. Aku akan menggantinya saat dikelas" Ucap Kai.
"Ah, tidak apa - apa, santai saja, Kai. itu hanya sebotol minuman"
"Apa kau sudah makan siang?" Tanya Taehyun.
"Belum" Jawab Kai singkat.
"Bagaimana jika kita makan bersama?" Ucap Taehyun.
"Ta-tapi uangku tertinggal"
" Sudah aku bilang santai saja, kita kan teman sekelas." Ucap Taehyun
"Baiklah" Ucap Kai akhirnya. Dia berpikir jika kapan lagi dia bisa makan siang bersama dengan orang yang ia sukai. terlebih lagi saat ini tidak ada segerombolan anak perempuan yang selalu mengikuti Taehyun kemana - mana.
"Aku tidak tahu jika ternyata kau sependiam ini" Ucap Taehyun saat mereka sudah duduk dibangku kantin sekolah. Meskipun mereka sekelas Kai dan Tae tidak terlalu mengenal satu sama lain.
"Ah, aku hanya merasa gugup denganmu. setelah..kau tau..mmm" Kai merasa canggung pada Taehyun setelah kejadian diatap sekolahnya waktu itu terlebih lagi taehyun telah menolaknya.
"Ah..iya" Taehyun menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. "Aku ingin lebih mengenalmu, Kai. " Ucap Taehyun lagi.
Mendengar ucapan Taehyun, Kai tidak bisa menyembunyikan senyuman dibibirnya yang mulai merekah.
"Mungkin kita harus lebih sering seperti ini" Ucap Kai sembari mengigit bibir bawahnya.
"Ya, Kau benar. Kau terlihat seperti teman yang nyaman untuk diajak bicara" Ucap Taehyun.
Namun tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang sedang mengawasi mereka dengan tatapan tidak suka.
.
.
.
.Kai membuka lokernya sambil bersiul, menukar sepatu khusus untuk didalam sekolah dengan sepatu lain dan memakainya, lalu menutup loker dan berbalik badan. Yeonjun telah berada dihadapan Kai, raut wajahnya terlihat tidak senang.
"Apa yang telah kau lakukan, Kai?!" Tanya Yeonjun
"Apa maksudmu, Hyung?" Jawab Kai polos, ia tidak mengerti kemana arah pembicaraan Yeonjun yang tiba - tiba saja sudah berdiri disana
"Kau makan siang bersama Taehyun dikantin. Apa kau tidak ingat jika Ia adalah orang yang membuatmu menangis?!" Ucap Yeonjun.
"Dia adalah lelaki yang baik, Hyung" Ucap Kai.
"Dia hanya akan menyakitimu, Kai!"
"Darimana Kau tau? Kau tidak mengenalnya, Hyung. Sudahlah aku mau pulang" Ucap Kai sembari melangkahkan kakinya. Namun tiba - tiba saja Yeonjun memukul loker yang ada dibelakang Kai, Yeonjun memerangkap Kai diantara loker dan dirinya. Raut wajah Yeonjun menyiratkan amarah, raut wajah yang tidak pernah Kai lihat selama 5 tahun ia mengenal kakaknya itu, Yeonjun yang selalu menatap Kai dengan tatapan lembut seperti tidak ada lagi. Apapun yang Kai lakukan Yeonjun tidak pernah marah pada Kai ataupun menaikan nada bicaranya pada Kai seperti tadi, ini membuat Kai merasa takut, Yeonjun terlihat seperti bukan Hyung yang ia kenal.
"Hyung kau bersikap aneh hari ini, Kau membuatku takut" Ucap Kai sembari mendorong dada Yeonjun, Yeonjun tidak bergerak, bibirnya mendekati bibir Kai dan terhenti saat bibirnya nyaris menempel pada bibir Kai.
"Hyung, Apa yang kau lakukan?! Orang - orang memperhatikan kita" Ucap Kai memalingkan wajahnya. Hembusan nafas Yeonjun menerpa pipi Kai yang sedikit bersemu merah.
"Jangan mendekatinya lagi. itu akan berakhir buruk" Bisik Yeonjun ditelinga Kai.
"A-apa maksudmu??" Ucap Kai. Yeonjun melepaskan kukungannya pada tubuh Kai.
"Mari kita pulang" Ucap Yeonjun. Meraih tangan Kai. Raut Wajah Yeonjun sudah kembali seperti biasa.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Indecent Affection ~Yeonkai~ ~Taekai~
Misteri / ThrillerYandere Half Brother Yaoi contain explicit sex scene ~Yeonjun x Hueningkai ~Possesive & Obssesive ~Mental illness ~Violence, murder, forced love ~BoyxBoy YOU HAVE BEEN WARNED